Unggulan kedua asal Polandia itu selanjutnya akan melawan petenis Prancis Alize Cornet, yang berjuang untuk menang 4-6, 6-3, 6-3 atas Kristina Barrois dari Jerman.
Radwanska, yang mencapai final China Terbuka di Beijing sebelum kalah dari Svetlana Kuznetsova pada Minggu, menunjukkan efek dari jadwalnya yang berat saat ia gagal mendominasi lawannya yang gigih.
Hanya tiga game yang menghasilkan angka melalui servis dalam set pertama yang kasar, sebelum Radwanska menutupnya dengan forehand voli.
Dua game pembuka pada set kedua juga berlangsung dengan "break", dan Radwanska harus berjuang mengatasi dua "break point" untuk memimpin 2-1.
Namun ia kemudian memimpin 3-2, dengan mematahkan servis dengan "backhand" yang baik menyusur garis. "Break" berikutnya pada kedudukan 5-2 memastikan kemenangan dia.
"Sulit karena saya hanya latihan sekali di sini, dan ini indoor dan lapangannya sangat lamban sehingga Anda harus berlari tiga kali lebih banyak dibanding di Asia," kata Radwanska.
"Saya sungguh senang saya menang dalam dua set dan itu tidak lama karena saya agak lelah setelah sibuk dua pekan."
Radwanska adalah salah satu dari lima pemain yang bersaing mengejar tempat terakhir dalam turnamen tutup tahun WTA Championships di Doha, dan ia berharap berhasil masuk meskipun hanya sebagai cadangan kalau-kalau pemain yang mendapat tempat cedera atau sakit.
"Sebelum Asia saya tidak punya peluang dan saya tidak memikirkannya," katanya.
"Namun setelah Beijing saya berada di urutan 10 dalam `race`. Masih ada satu lagi turnamen besar (Moscow) dan menyediakan banyak poin, tetapi kalau pun saya menjadi cadangan saya akan sangat senang pergi ke sana," katanya.
Cornet harus berjuang setelah musim 2008 yang bagus, dengan separuh dari 18 kemenangannya tahun ini terjadi sebelum akhir Februari dan membawanya ke peringkat 11 dunia, yang tertinggi dalam karirnya.
Kemudian performanya menurun secara mengkhawatirkan, meskipun ia mencapai semifinal pada event kecil Austria pada Juli, ia hanya meraih enam kemenangan dalam 17 turnamen yang membuatnya merana di posisi 48 dalam peringkat.
"Ini tahun yang berat," kata Cornet mengakui, "Pada awal musim tidak terlalu buruk, tetapi kemudian saya mendapat cedera dan bahu saya sangat sakit sehingga saya harus berhenti beberapa pekan.
"Kemudian saya kurang termotivasi dan saya sangat berat untuk maju terus di lapangan dan bermain dan berjuang seperti biasanya.
"Mengapa tidak ada motivasi? Saya tidak tahu. Saya berlatih sungguh baik tetapi setiap saat saya masuk lapangan untuk satu kompetisi saya tidak termotivasi sama sekali. Saya bermain satu set dan kemudian tidak berjuang sama sekali.
"Itu sungguh bukan saya karena saya sangat mencintai tenis dan kompetisi adalah kegemaran saya," katanya. (ant/lex)
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Liga Spanyol 11 Oktober 2025 12:30
-
Liga Inggris 11 Oktober 2025 12:20
-
Liga Italia 11 Oktober 2025 12:10
-
Liga Inggris 11 Oktober 2025 12:00
-
Liga Inggris 11 Oktober 2025 11:50
-
Liga Inggris 11 Oktober 2025 11:40
HIGHLIGHT
- Selain Hugo Ekitike, 5 Selebrasi Pemain yang Beruj...
- 5 Pemain MU Paling Cepat Cetak 100 Gol, Bruno Fern...
- 10 Pemain Tercepat Raih 50 Gol Liga Champions: Haa...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 5 Pemain yang Berpeluang Besar Raih Ballon dOr 202...
- 5 Pemain Peraih Ballon dOr Terbanyak: Lionel Messi...
- Tampil Impresif di Lapangan, 11 Pemain Ini Malah G...