John McEnroe v Mikael Pernfors (Putaran keempat Australian Teruka 1990: Marah karena pluit tanda kesalahan (line-call), McEnroe maju ke depan penjaga garis wanita yang diperhitungkannya menyebabkan terjadi "line-call" kemudian ia mendelikkan matanya dengan bola diletakkan di atas raket. Wasit Gerry Armstrong memberi peringatan kepada McEnroe karena sikapnya yang kasar tidak seperti seorang olahragawan. Setelah itu, McEnroe terkena sanksi karena melemparkan raketnya.
Ketika melakukan sikap kasar berikutnya, McEnroe bersumpah di depan wasit dan pengawas pertandingan. Tetapi Armstrong mengumumkan, "Bersalah. Mr. McEnroe. Pertandingan, set, permainan." Ia didenda 6.500 dolar AS.
Jeff Tarango v Alexander Mronz (Putaran ketiga Wimbledon 1995): Ketika memimpin Mronz, Tarango hilang kontrol dan menolak untuk melanjutkan pertandingan ketika wasit Bruno Rebeuh menyatakan salah satu servisnya ke luar lapangan. Tarango berteriak, "Apa yang terjadi? Saya sedang tidak bermain," kemudian mengarahkan pandangannya ke Rebeuh dan mengatakan," "Kamu salah satu ofisial paling korup dalam pertandingan ini dan Anda tidak pantas melakukannya."
Ia meminta pengawas pertandingan untuk menggantikan Rebeuh dan ketika permintaannya tidak diijinkan, petenis Amerika itu mengemasi tasnya dan meninggalkan pertandingan. Istri Tarango dari Prancis, Benedicte, memihak pada suaminya dengan mendatangi wasit Rebeuh dan meludahi mukanya. Tarango didenda 63.000 dolar AS dan dilarang bermain dalam dua turnamen grand slam, termasuk Wimbledon 1996.
Tim Henman dan Jeremy Bates v Jeff Tarango dan Henrik Holm (ganda putera Wimbledon 1995): Henman merupakan pemain pertama yang didiskualifikasi dari Wimbledon ketika ia tidak sengaja memukul pemungut bola wanita Caroline Hall. Ketika Hall bergerak akan memungut bola dekat net, Henman mengibaskan raketnya, memukul bola yang dipegangnya. Bola terbang menerpa telinga gadis remaja itu. Ia terjatuh tetapi kembali pada posisinya dengan menangis dan dokter dipanggil untuk memeriksanya. Pasangan dari Inggris itu dinyatakan bersalah karena bertindak "tidak seperti olahragawan" kendati kemudian Henman dipublikasikan meminta maaf dan memberikan seuntai kembang kepada Hall.
Serena Williams v Kim Clijsters (Semi final AS Terbuka 2009): Ketika sedang memimpin 4-6 5-6 15-30, Williams melancarkan servis kedua tetapi penjaga garis wanita di dekat baseline mengangkat tangannya pertama ia melakukan kesalahan meletakkan kakinya (berarti petenis Amerika itu melakukan servis double-fault sehingga angkanya berkurang).
Ketika mendengar keputusan itu, Williams berang dan mendatangi ofisial. ia mengayun-ayunkan raketnya ke arah muka penjaga garis wanita sembari mengepal lengan yang berisi bola.
"Saya bersumpah kepada Tuhan..Saya...ingin memasukkan bola ini..ke dalam tenggorokanmu...Kamu dengar itu,?" katanya.
"Saya bersumpah kepada Tuhan. Kamu boleh saja gembira--kamu boleh saja gembira,tetapi saya tidak, saya bersumpah," kata Williams kepada penjaga garis.
Setelah mendapat peringatan sebelumnya karena melemparkan raketnya, Williams mendapat pemotongan angka otomatis pada kesalahannya yang kedua sehingga Clijsters unggul 6-4 7-5. (ant/lex)
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 11 Oktober 2025 13:00
-
Tim Nasional 11 Oktober 2025 12:55
-
Tim Nasional 11 Oktober 2025 12:45
-
Liga Spanyol 11 Oktober 2025 12:30
-
Liga Inggris 11 Oktober 2025 12:20
-
Liga Italia 11 Oktober 2025 12:10
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- Selain Hugo Ekitike, 5 Selebrasi Pemain yang Beruj...
- 5 Pemain MU Paling Cepat Cetak 100 Gol, Bruno Fern...
- 10 Pemain Tercepat Raih 50 Gol Liga Champions: Haa...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 5 Pemain yang Berpeluang Besar Raih Ballon dOr 202...
- 5 Pemain Peraih Ballon dOr Terbanyak: Lionel Messi...
- Tampil Impresif di Lapangan, 11 Pemain Ini Malah G...