
Bola.net - Rafael Nadal dan Serena Williams menggarisbawahi ambisi-ambisi Prancis Terbuka mereka dengan meraih kemenangan meyakinkan di final Roma pada Minggu.
Pada pertemuan ke-30 dia dengan Roger Federer, raja lapangan tanah liat Nadal menaklukkan petenis Swiss itu 6-1, 6-3 ketika ia meneruskan penampilan bagusnya setelah kembali bermain menyusul absen selama tujuh bulan karena cedera.
Williams, yang akan menghadapi turnamen di Paris pekan dengan sambil berharap dapat membalas dendam atas kekalahan mengejutkannya di putaran pertama dari petenis Prancis Virginie Razzano tahun lalu, juga tampil gemilang saat ia menundukkan Victoria Azarenka 6-1, 6-3.
Dengan kemenangannya ini Nadal sekarang unggul 20-10 atas Federer pada pertemuan-pertemuan mereka, dengan 13 kemenangan didapatkannya di lapangan tanah liat.
Ia juga sekarang telah memiliki 24 gelar Masters sepanjang karirnya.
Menjelang perjuangannya untuk memperpanjang rekor tujuh kemenangannya di Paris, Nadal mengakui dirinya tidak pernah bermimpi mendapatkan kesuksesan seperti ini - ia sekarang mengoleksi 36 kemenangan dari 38 pertandingan sejak kembali ke tur pada Februari.
"Jika Anda mengatakannya kepada saya empat atau lima bulan yang lalu saya akan berkata bahwa Anda sudah gila," kata unggulan kelima Nadal.
"Maka setelah delapan turnamen, enam kemenangan, dan dua final, ini merupakan impian bagi saya." Federer, unggulan kedua, menang atas petenis Prancis Benoit Paire di semifinal larut pada Sabtu untuk mencatatkan final pertamanya musim ini.
Namun meski memenangi game pembuka pada Minggu, petenis Swiss ini gagal untuk benar-benar mengendalikan permainan.
Secara keseluruhan, Federer menyelesaikan pertandingan dengan melakukan 32 kesalahan sedangkan Nadal hanya delapan.
"Ia bermain sangat agresif sejak awal, ia tidak melakukan terlalu banyak kesalahan dan menjalankan pertandingan dengan baik secara keseluruhan," kata Federer, yang mengakui bahwa perubahan kelas dari lawan-lawan sebelumnya pekan ini merupakan salah satu faktor penyebab kekalahannya.
"Rafa memiliki lebih banyak pukulan top-spin daripada semua orang yang saya hadapi pekan ini, maka ini salah satu perubahan besar." "Saya mencoba bermain menyerang, namun sayangnya saya tidak tidak mampu melakukan yang terbaik. Ini tidak berlangsung seperti yang saya harapkan terjadi." Williams terlihat tidak kalah impresif di atas lapangan tanah liat berwarna merah di lapangan tengah.
Ia tiga kali mematahkan servis Azarenka pada set pertama yang berlangsung berat sebelah, dan meski set kedua berlangsung lebih ketat petenis Amerika itu mampu memperpanjang torehan kemenangannya menjadi 24 pertandingan.
Ini merupakan gelar ke-51 sepanjang karir Williams dan ia membuat ia menajamkan rekor kemenangannya atas Azarenka, yang mengalahkan petenis Amerika itu pada awal musim di final Doha, menjadi 12-2 pada pertemuan-pertemuan mereka.
Williams mengatakan pertandingan berlangsung lebih berat daripada yang terlihat di papan skor.
"Itu sangat dekat, tiga game pertama berlangsung selama 20-25 menit atau lebih, maka benar-benar tidak mudah di sini. Tidak ada yang benar-benar mudah," kata petenis Amerika ini.
"Saya hanya memanfaatkan kesempatan-kesempatan ketika saya mendapatkannya. Saya mengenal dia (Azarenka) dengan baik, namun saya tampil dengan beberapa kali pukulan bagus." azarenka setuju bahwa pertandingan berlangsung lebih ketat daripada yang terlihat pada skor namun ia mengakui, "Ia benar-benar memperlihatkan permainan tenis yang mengagumkan hari ini...Ia memainkan tenis terbaiknya selama setengah tahun terakhir." "Namun hari ini ia bermain lebih baik pada momen-momen kunci pertandingan." Ini merupakan gelar kedua Williams di Roma, setelah memenangi ajang pertama pada 2002.
Dan setelah dikalahkan Razzano pada putaran pertama di Roland Garros tahun lalu, petenis Amerika itu mengatakan ia mengambil pendekatan-pendekatan yang berbeda untuk tahun ini.
"Ini benar-benar berbeda. Ini harus dilakukan," ucapnya.
"Saya merasa cukup baik pada tahun lalu dan tidak tampil hebat, Tahun ini saya lebih waspada. Saya ingin bekerja keras dan tetap terfokus dan memenangi setiap nilai yang sulit dan tidak mengendur sama sekali." (ant/opw)
Pada pertemuan ke-30 dia dengan Roger Federer, raja lapangan tanah liat Nadal menaklukkan petenis Swiss itu 6-1, 6-3 ketika ia meneruskan penampilan bagusnya setelah kembali bermain menyusul absen selama tujuh bulan karena cedera.
Williams, yang akan menghadapi turnamen di Paris pekan dengan sambil berharap dapat membalas dendam atas kekalahan mengejutkannya di putaran pertama dari petenis Prancis Virginie Razzano tahun lalu, juga tampil gemilang saat ia menundukkan Victoria Azarenka 6-1, 6-3.
Dengan kemenangannya ini Nadal sekarang unggul 20-10 atas Federer pada pertemuan-pertemuan mereka, dengan 13 kemenangan didapatkannya di lapangan tanah liat.
Ia juga sekarang telah memiliki 24 gelar Masters sepanjang karirnya.
Menjelang perjuangannya untuk memperpanjang rekor tujuh kemenangannya di Paris, Nadal mengakui dirinya tidak pernah bermimpi mendapatkan kesuksesan seperti ini - ia sekarang mengoleksi 36 kemenangan dari 38 pertandingan sejak kembali ke tur pada Februari.
"Jika Anda mengatakannya kepada saya empat atau lima bulan yang lalu saya akan berkata bahwa Anda sudah gila," kata unggulan kelima Nadal.
"Maka setelah delapan turnamen, enam kemenangan, dan dua final, ini merupakan impian bagi saya." Federer, unggulan kedua, menang atas petenis Prancis Benoit Paire di semifinal larut pada Sabtu untuk mencatatkan final pertamanya musim ini.
Namun meski memenangi game pembuka pada Minggu, petenis Swiss ini gagal untuk benar-benar mengendalikan permainan.
Secara keseluruhan, Federer menyelesaikan pertandingan dengan melakukan 32 kesalahan sedangkan Nadal hanya delapan.
"Ia bermain sangat agresif sejak awal, ia tidak melakukan terlalu banyak kesalahan dan menjalankan pertandingan dengan baik secara keseluruhan," kata Federer, yang mengakui bahwa perubahan kelas dari lawan-lawan sebelumnya pekan ini merupakan salah satu faktor penyebab kekalahannya.
"Rafa memiliki lebih banyak pukulan top-spin daripada semua orang yang saya hadapi pekan ini, maka ini salah satu perubahan besar." "Saya mencoba bermain menyerang, namun sayangnya saya tidak tidak mampu melakukan yang terbaik. Ini tidak berlangsung seperti yang saya harapkan terjadi." Williams terlihat tidak kalah impresif di atas lapangan tanah liat berwarna merah di lapangan tengah.
Ia tiga kali mematahkan servis Azarenka pada set pertama yang berlangsung berat sebelah, dan meski set kedua berlangsung lebih ketat petenis Amerika itu mampu memperpanjang torehan kemenangannya menjadi 24 pertandingan.
Ini merupakan gelar ke-51 sepanjang karir Williams dan ia membuat ia menajamkan rekor kemenangannya atas Azarenka, yang mengalahkan petenis Amerika itu pada awal musim di final Doha, menjadi 12-2 pada pertemuan-pertemuan mereka.
Williams mengatakan pertandingan berlangsung lebih berat daripada yang terlihat di papan skor.
"Itu sangat dekat, tiga game pertama berlangsung selama 20-25 menit atau lebih, maka benar-benar tidak mudah di sini. Tidak ada yang benar-benar mudah," kata petenis Amerika ini.
"Saya hanya memanfaatkan kesempatan-kesempatan ketika saya mendapatkannya. Saya mengenal dia (Azarenka) dengan baik, namun saya tampil dengan beberapa kali pukulan bagus." azarenka setuju bahwa pertandingan berlangsung lebih ketat daripada yang terlihat pada skor namun ia mengakui, "Ia benar-benar memperlihatkan permainan tenis yang mengagumkan hari ini...Ia memainkan tenis terbaiknya selama setengah tahun terakhir." "Namun hari ini ia bermain lebih baik pada momen-momen kunci pertandingan." Ini merupakan gelar kedua Williams di Roma, setelah memenangi ajang pertama pada 2002.
Dan setelah dikalahkan Razzano pada putaran pertama di Roland Garros tahun lalu, petenis Amerika itu mengatakan ia mengambil pendekatan-pendekatan yang berbeda untuk tahun ini.
"Ini benar-benar berbeda. Ini harus dilakukan," ucapnya.
"Saya merasa cukup baik pada tahun lalu dan tidak tampil hebat, Tahun ini saya lebih waspada. Saya ingin bekerja keras dan tetap terfokus dan memenangi setiap nilai yang sulit dan tidak mengendur sama sekali." (ant/opw)
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Spanyol 16 Februari 2024 11:31
Dengan Kylian Mbappe, Real Madrid Diklaim Bakal Jadi Tim yang Lebih Baik
-
Bola Dunia Lainnya 15 Februari 2022 00:54
Rafael Nadal Kirim Pesan Spesial untuk Sadio Mane, Apa Katanya?
-
Otomotif 31 Januari 2022 16:00
Ingin Juarai MotoGP Lagi, Marc Marquez Dambakan 'Comeback' ala Rafael Nadal
-
Tenis 31 Januari 2022 08:27
Juarai Australia Open 2022, Rafael Nadal Pecah Rekor Torehan Grand Slam
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 13:24
-
Tim Nasional 6 September 2025 13:11
-
Bola Indonesia 6 September 2025 12:50
-
Open Play 6 September 2025 12:44
-
Liga Spanyol 6 September 2025 12:34
-
Open Play 6 September 2025 12:32
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...