Romana Tantang Ayu di Final

- Petenis veteran Romana Tedjakusuma berpeluang mematahkan dominasi Ayu Fani Damayanti setelah ia lolos ke final nomor tunggal Turnamen Tenis BTPN Open Garuda Indonesia di Tegal, Sabtu.

Menempati unggulan kelima, Romana yang berusia 33 tahun menghentikan Lavinia Tananta (Kaltim) 6-3, 6-4 di semifinal dan akan berhadapan dengan unggulan pertama Ayu Fani Damayanti (DKI) yang lebih dulu menyisihkan Beatrice Gumulya (Kaltim) 6-3, 6-3.

Lolosnya Romana Tedjakusuma yang berasal dari Jawa Timur ke final kali ini sekaligus membuka peluang mematahkan dominasi "klik" pemain muda Ayu Fani dan kawan-kawan, dan ia sendiri bertekad menjuarai turnamen berhadiah total Rp150 juta ini, dengan juara pertama dijanjikan hadiah sebesar Rp7,2 juta.

Ini kali pertama Romana ikut serta pada nomor tunggal sejak Turnamen Sportama digelar tahun lalu dan langsung pula berhasil lolos ke final, bahkan di tingkat kejuaraan nasional sejak ia vakum.

Kecuali itu, pada seri kedua bertajuk Alfamart Cup bulan Juli lalu dia berhasil menjuarai di ganda putri berpasangan dengan petenis veteran Yayuk Basuki, di final menundukkan Beatrice Gumulya/Jessy Rompies 6-3, 6-2.

"Saya akan bermain all-out di final, kalau peluang untuk menjuarai saya kira sama saja dengan pemain lainnya. Saya akan coba," ujarnya seusai pertandingan.

Dengan demikian, pertandingan final tunggal putri pada Minggu (11/10) akan menampilkan dua kekuatan berbeda yang akan mengadu taktik, stamina dan pengalaman antara pemain veteran Romana dengan Ayu yang tengah berada di puncak prestasi.

Secara signifikan, permainan sabar dan keunggulan penguasaan emosi dan lapangan telah ditunjukkan Romana saat pertandingan perempat final melawan Jessy Rompies pada Jumat lalu. Romana berhasil memancing Jessy keluar dari kontrol permainan sehingga pemain asal Kaltim itu sering salah sendiri dan didera cedera hamstring.

Pada pertandingan semifinal, Romana menghentikan Lavinia dalam waktu 1,5 jam, sedangkan Ayu menghentikan Beatrice dalam 60 menit tetapi mencatat tiga kali double-faults (kesalahan ganda).

Romana hanya sekali melakukan double-faults saat kehilangan game kedua pada set kedua dan memberikan keunggulan 0-2 atas Lavinia. Tetapi setelah lima game berikutnya disapu bersih, Romana hanya memberikan dua game kemenangan kepada Lavinia sebelum akhirnya menutup dengan angka 6-4. (ant/cax)

Berita Terkait