
Bola.net - Umumnya, ada dua alasan pemain asing ingin berganti kewarganegaraan menjadi Indonesia. Pertama, supaya bisa memperkuat Timnas Indonesia. Kedua, agar bisa bertahan lebih lama di Indonesia.
Dengan menjadi orang Indonesia, para pemain asing tentu tidak perlu bersaing memerebutkan empat slot legiun impor di kompetisi. Sebagai warga lokal, para pemain asing juga tidak perlu mengurus izin untuk tinggal lebih lama di Indonesia.
Mulanya, program naturalisasi dari PSSI bertujuan untuk kepentingan pertama. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak para pemain asing yang memanfaatkan pilihan kedua.
Cristian Gonzales membuka keran naturalisasi ketika PSSI membantunya untuk membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2010. Seusai El Loco-panggilan Cristian Gonzales, fenomena pemain asing berganti kewarganegaraan mengalir deras.
Mulai dari Greg Nwokolo hingga Silvio Escobar, para pemain asing berlomba-lomba untuk mendapatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Indonesia demi dua kepentingan tersebut.
Namun, menjadi pemain naturalisasi tak melulu demi mengakomodir kebutuhan Timnas Indonesia. Berikut lima pemain asing yang berganti kewarganegaraan, tapi tidak terpakai di Timnas.
Silvio Escobar
Lahir di Asuncion, Paraguay, Silvio Escobar justru jatuh cinta dengan Indonesia. Bomber Persikabo ini memilih untuk menjadi WNI setelah enam tahun menetap di sini.
Escobar mendapatkan paspor Indonesia pada awal 2020. Dia juga telah beristrikan wanita Indonesia.
Tujuan Escobar menjadi WNI diyakini untuk memperpanjang masa kariernya di Indonesia. Sebab sebagai pemain asing, pemain berusia 34 tahun itu tidak memiliki kemampuan mentereng.
Escobar hanya mengemas 20 gol dalam 78 penampilannya di Liga 1 sejak 2017. Dia belum dilirik oleh Timnas Indonesia sejak menjadi WNI.
O.K. John
O.K. John menjadi satu dari sekian pemain asing yang awet merumput di Indonesia sebelum menjadi WNI. Bek kelahiran Lagos, Nigeria itu telah berkarier di sini sejak 2005.
O.K. John resmi menjadi WNI pada Februari 2020 sebelum bergabung dengan Madura United. Ketika dinaturalisasi, usianya telah menginjak 35 tahun.
Naturalisasi O.K. John tentu bukan untuk kepentingan Timnas Indonesia. Di usianya yang telah uzur, pemain Barito Putera ini perlu menjadi pemain lokal agar kariernya bisa bertahan di Indonesia.
Herman Dzumafo
Serupa seperti O.K. John, Herman Dzumafo juga telah lama berkancah di Indonesia. Penyerang kelahiran Douala, Kamerun itu memulai kariernya di PSPS Pekanbaru pada 2008.
Dzumafo resmi menjadi WNI pada Juli 2017 setelah tinggal sembilan tahun di Indonesia. Pemain berusia 40 tahun ini juga memiliki istri orang Indonesia.
Saat menerima paspor Indonesia, Dzumafo telah berusia 37 tahun. Status pemain lokal dibutuhkannya untuk tetap eksis di Indonesia.
Guy Junior
Proses naturalisasi Guy Junior sebenarnya tidak tercium. Tiba-tiba, Bhayangkara FC mendaftarkan pemain asal Douala, Kamerun itu sebagai pemain lokal pada 2017.
Guy telah berkelana di Indonesia sejak 2005 dan menikahi wanita Indonesia, Cholin Misgetawati pada 2006. Sepuluh tahun berselang, penyerang Borneo FC tersebut mendapatkan KTP Indonesia.
Namun, karena ketajamannya sebagai penyerang setara dengan pemain lokal, Guy tidak pernah dipanggil ke Timnas Indonesia. Sejak 2017, pemain berusia 33 tahun itu hanya mengemas 15 gol dari 65 pertandingan.
Sackie Doe
Sackie Teah Doe nasibnya juga menggantung karena proses naturalisasinya yang masih terhambat. pic.twitter.com/i5dDIn0GEU
— Liganesia (@liganesiaid) May 11, 2019
Kisah Sackie Doe mirip dengan Guy. Pada pertengahan 2019, Barito Putera mencantumkan namanya sebagai pemain lokal.
Sackie Doe tercatat pernah membela Persebaya Surabaya pada 2010 dan bertahan di Indonesia hingga 2015 dengan berseragam PS Bangka.
Sackie Doe adalah gelandang kelahiran Monrovia, Liberia, yang juga pernah membela Timnas Liberia. Tidak banyak yang tahu mengenai proses naturalisasinya sebelum Barito Putera memperkenalkan namanya sebagai WNI.
Saat ini, Sackie Doe memperkuat Persik Kediri. Karena kualitasnya di bawah rata-rata, pemain berusia 32 tahun tersebut tidak diminati oleh Timnas Indonesia.
Disadur dari: Bola.com/Muhammad Adiyaksa/Hendry Wibowo
Published: 21 Agustus 2020
Baca juga artikel-artikel lainnya:
- Calon Pemain Naturalisasi Arema FC Optimistis Tembus Skuad Timnas U-20
- Kabar 5 Pemain Akan Dinaturalisasi, Exco PSSI: Investasi Bagus, Barangkali Shin Tae-yong Tertarik
- Fachrudin Aryanto, Bek Tangguh Timnas Indonesia yang Dibesarkan PSS Sleman
- Henk Wullems, Pelatih Asing yang Pernah Juara Liga Indonesia dengan 2 Klub Berbeda
- Henk Wullems dan Jasanya untuk Perkembangan Sepak Bola Indonesia
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 17:44
-
Bola Indonesia 21 Oktober 2025 17:38
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 17:33
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 17:01
-
Tim Nasional 21 Oktober 2025 16:53
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 16:25
BERITA LAINNYA
-
tim nasional 21 Oktober 2025 16:53
-
tim nasional 21 Oktober 2025 16:01
-
tim nasional 21 Oktober 2025 14:12
-
tim nasional 21 Oktober 2025 10:12
-
tim nasional 21 Oktober 2025 10:10
-
tim nasional 21 Oktober 2025 09:01
MOST VIEWED
- Rumor Buyar, Louis van Gaal Bukan Pelatih Timnas Indonesia
- Kata-Kata Berkelas Indra Sjafri Usai Timnas Indonesia U-22 Masuk Grup C SEA Games 2025
- Hasil Undian Grup Cabor Sepak Bola SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-22 Masuk Grup 'Mudah'?
- Hokky Caraka Merespons Lengsernya Patrick Kluivert dari Timnas Indonesia: Dia Orang Baik, tapi Tidak Sedang Hoki
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...