7 Aspek Taktik Shin Tae-yong Saat Timnas Indonesia Bungkam Curacao: Rachmat Irianto Punya Peran Spesial!

Bola.net - Timnas Indonesia meraih kemenangan saat berjumpa Curacao pada laga uji coba FIFA Matchday, Sabtu (24/9/2022) malam WIB. Pada duel yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Apik, Indonesia menang dengan skor 3-2.
Indonesia sempat dua kali tertinggal dari Curacao. Dua kali gawang Nadeo Argawinata dibobol oleh Rangelo Janga dan Juninho Bacunha. Namun, Skuad Garuda menunjukkan semangat juang yang tinggi.
Indonesia mampu mencetak gol dari aksi Mark Klok pada menit ke-19, Fachruddin Aryanto pada menit ke-23, dan Dimas Drajad pada menit ke-56.
Kemenangan Timnas Indonesia tentu tidak lepas dari taktik jitu Shin Tae-yong sebagai pelatih. Dia mampu melihat kelebihan pemain Indonesia dengan baik. Taktik yang dipakai pelatih asal Korea Selatan juga berjalan dengan baik.
Lantas, seperti apa pendekatan taktik yang dipakai Shin Tae-yong pada laga melawan Curacao? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
Pendekatan Permainan
Shin Tae-yong memakai formasi 3-4-2-1 pada duel lawan Curacao. Formasi ini juga yang dipakai Timnas Indonesia saat berlaga di Kualifikasi Piala Asia 2022 lalu, di mana Indonesia mampu lolos ke putaran final.
Asnawi Mangkualam tidak bisa bermain karena cedera ringan. Sebagai pengganti Asnawi, Shin Tae-yong memainkan Yakob Sayuri. Walau posisi aslinya winger, Yakob bermain bagus untuk peran wingback kanan.
Jika dibandingkan pada laga terakhir, lawan Nepal di Kualifikasi Piala Asia 20223, ada perubahan komposisi pada tiga bek sejajar. Shin Tae-yong mengganti Rizky Ridho dengan Rahmat Irianto. Ada peran khusus yang diberikan Shin Tae-yong pada Irianto.
Cara Bertahan
Timnas Indonesia bertahan cukup rapat, terutama pada babak kedua. Ketika kehilangan bola, Indonesia punya lima pemain di lini belakang. Dua wingback, Pratama Arhan dan Yakob Sayuri, sangat rajin membantu pertahanan. Sementara, Elkan Baggott sangat dominan dalam duel-duel udara.
Indonesia membuat Curacao nyaris tidak punya ruang di sepertiga akhir wilayah akhir. Indonesia bertahan dengan dari lini depan. Dimas Drajad sangat rajin melakukan pressing, begitu juga dengan dua pemain di belakangnya.
Pertahanan Indonesia terlihat renggang pada babak pertama, terutama ketika situasi serangan balik. Namun, kondisi itu mampu diantisipasi Shin Tae-yong pada babak kedua. Ketahanan fisik juga memungkinkan Indonesia bertahan dengan konsisten.
Peran Rachmat Irianto
Rachmat Irianto menjadi pemain yang tampil spesial. Rian seolah menjadi 'bunglon' di lapangan. Rian, di atas kertas bermain untuk peran tiga bek sejajar. Rian bermain sebagai bek tengah.
Ketika Timnas Indonesia menguasai bola, baik itu dalam proses buil-up atau sudah di wilayah lawan, Rian akan berada di garis tengah. Rian akan berperan sebagai layaknya gelandang bertahan.
Ketika build-up, Rian bisa menjadi opsi umpan dan membuat Indonesia menang jumlah di lini tengah. Sedangkan, saat tim menyerang, Rian membuat Kambuaya dan Marc Klok lebih leluasa berada di area depan. Klok pun mencetak gol dari situasi ini.
Peran Wingback
Shin Tae-yong memainkan Pratama Arhan dan Yakob Sayuri sebagai wingback kiri dan kanan. Keduanya bermain bagus. Kredit khusus harus diberikan pada Yakob karena posisi awalnya adalah seorang winger.
Arhan, seperti biasanya, bermain apik dan agresif. Arhan membuat dua assist. Satu lewat lemparan ke dalam. Satu lagi lewat penetrasi ke dalam kotak penalti pada proses gol Dimas Drajad.
Dua wingback Indonesia punya dribel yang mumpuni. Hal tersebut membuat Arhan dan Yakob beberapa kali masuk ke kotak penalti. Yakob sempat melepas satu shots on target. Walau rajin membantu serangan, sangat cepat turun dan membantu tim bertahan.
Pembagian Tugas Gelandang
Di atas kertas, Indonesia bermain dengan dua gelandang. Namun, seperti yang sudah dibahas sebelumnya, ada Rian yang bisa menjadi pemain ekstra di lini tengah. Rian punya distribusi bola yang bagus.
Klok dan Kambuaya mendapat peran yang berbeda. Klok lebih sering menguasai bola. Klok melepas 27 umpan sukses pada duel lawan Curacao. Hanya satu pemain Indonesia yang punya umpan sukses lebih banyak, Rian (32).
Sementara, Kambuaya lebih sering menjadi 'mesin pressing'. Saat Curacao melakukan buil-up, Kambuaya tidak jarang berada di dekat Dimas Drajad untuk menutup opsi umpan pada lawan. Hanya saja, Kambuaya tidak berada pada performa terbaiknya.
Dua Pemain di Belakang Dimas Drajad
Shin Tae-yong memainkan Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman untuk peran dua winger di belakang Dimas Drajad. Menariknya, kedua pemain tidak banyak beroperasi di sisi lapangan.
Egy dan Witan lebih banyak bermain di area kotak penalti. Mereka punya dribel yang bagus dan ini dimanfaatkan untuk duel satu lawan satu. Selain itu, dengan lebih banyak bergerak ke dalam, mereka memberi ruang bagi dua wingback untuk menyerang.
Serangan Indonesia lebih dominan dari sisi kiri. Maklum, Pratama Arhan dan Witan Sulaeman sudah bermain bersama sejak lama. Situasi mungkin akan lebih berimbang jika Asnawi bermain bersama Egy di sisi kanan.
Dimas Drajad, Lebih dari Nomor 9
Dimas Drajad menjadi pemain yang mendapat banyak pujian atas performa yang ditampilkan. Dimas Drajad bukan hanya mencetak gol, akan tetapi terlibat aktif dalam permainan. Termasuk untuk tugas-tugas bertahan. Dia lebih dari sekadar nomor 9.
Dimas Drajad berani berduel dengan para pemain bertahan lawan dan melakukan pressing. Selama 70 menit berada di atas lapangan, Dimas Drajad menjadi sosok yang sangat penting dalam pola permainan Indonesia.
Dimas Drajad melakukan umpan kombinasi yang bagus dengan Marc Klok pada proses gol pertama. Lalu, aksinya mencetak gol lewat backheel juga patut dipuji. Dimas Drajad bermain dengan kepercayaan diri yang sangat tinggi pada laga yang besar.
Mental
Terlepas dari aspek taktik, mental anak asuh Shin Tae-yong patut mendapatkan pujian. Di atas kertas, terutama jika merujuk pada ranking FIFA, Indonesia kalah jauh dari Curacao. Namun, di atas lapangan, Indonesia bermain dengan berani.
Indonesia kebobolan gol cepat pada menit ke-7. Namun, kondisi ini tidak membuat para pemain patah arang. Bahkan, ketika gol Fachruddin Aryanto pada menit ke-23 segera dibalas Juninho Bacunha dua menit berselang, Indonesia tetap tenang.
"Memang banyak hal yang menyusahkan tim kita, sampai gol pertama pun kita ada kemasukan gol, tetapi tetap kita bisa membalikkan skor dan memang punya kehausan terhadap kemenangan di home, terlebih para pemain sangat bekerja keras," kata Shin Tae-yong.
Baca Ini Juga ya Bolaneters:
- 5 Pelajaran dari Kemenangan Timnas Indonesia atas Curacao: Memang Belum Sempurna, Tapi Evolusi Timna
- Cetak Gol dan Assist buat Timnas Indonesia, Dimas Drajad Ogah Besar Kepala
- Luis Milla Tepati Janji dengan Shin Tae-yong Tonton Langsung Laga Indonesia vs Curacao di Stadion
- Ini Dia Statistik Timnas Indonesia vs Curacao: Punya Banyak Peluang Cetak Gol
- Shin Tae-yong: Comeback Timnas Indonesia atas Curacao karena Haus Kemenangan
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 21 Oktober 2025 23:02
Ryan Gravenberch Absen Latihan Jelang Laga Liverpool vs Eintracht Frankfurt
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 22:50
Jose Mourinho Kagum Newcastle Bisa Pulih Cepat Usai Ditinggal Alexander Isak
-
Liga Spanyol 21 Oktober 2025 22:43
Xabi Alonso Ungkap Peluang Manchester United Gaet Endrick di Januari
-
Editorial 21 Oktober 2025 22:27
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 23:59
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 23:12
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 23:11
-
Liga Inggris 21 Oktober 2025 23:02
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 22:50
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 22:47
BERITA LAINNYA
-
tim nasional 21 Oktober 2025 20:50
-
tim nasional 21 Oktober 2025 20:04
-
tim nasional 21 Oktober 2025 19:59
-
tim nasional 21 Oktober 2025 19:36
-
tim nasional 21 Oktober 2025 19:27
-
tim nasional 21 Oktober 2025 19:22
MOST VIEWED
- Rumor Buyar, Louis van Gaal Bukan Pelatih Timnas Indonesia
- Kata-Kata Berkelas Indra Sjafri Usai Timnas Indonesia U-22 Masuk Grup C SEA Games 2025
- Hasil Undian Grup Cabor Sepak Bola SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-22 Masuk Grup 'Mudah'?
- Hokky Caraka Merespons Lengsernya Patrick Kluivert dari Timnas Indonesia: Dia Orang Baik, tapi Tidak Sedang Hoki
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...