Ronde Empat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Ini Satu Hal Yang Sangat Dibutuhkan Timnas Indonesia

Ronde Empat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Ini Satu Hal Yang Sangat Dibutuhkan Timnas Indonesia
Timnas Indonesia merayakan gol Ole Romeny ke gawang Timnas China, Kamis (5/6/2025) (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Bola.net - Mantan striker Arema, Singgih Pitono, mengatakan Timnas Indonesia butuh kehadiran striker tajam di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Timnas Indonesia akan terjun di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Arab Saudi pada Oktober 2025 mendatang. Pasukan Patrick Kluivert dituntut mencetak gol untuk meraih kemenangan agar lolos langsung ke putaran final Piala Dunia yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, Juni tahun depan.

Apalagi dua calon lawan Jay Idzes dkk. yakni tuan rumah Arab Saudi dan Irak memiliki bomber tajam.

"Produktivitas striker Timnas Indonesia sangat rendah. Jika Patrick Kluivert ingin Timnas Indonesia tampil ofensif, kebutuhan striker nomor sembilan adalah jawabannya," ujar Singgih Pitono.

1 dari 2 halaman

Butuh Penerus Boaz Dkk.

Butuh Penerus Boaz Dkk.

Aksi Boaz Solossa ketika membela Timnas Indonesia (c) Bola.com/M Iqbal Ichsan

Singgih mengamati sejak era Bambang Pamungkas, Boaz Solossa, dan Cristian Gonzales, Tim Garuda nyaris tak punya penerusnya.

"Jika PSSI ingin menaturalisasi striker harus di posisi nomor sembilan. Kita tak punya penerus Bambang, Boaz, dan Gonzales," ujarnya.

Setelah tiga bomber tajam itu gantung sepatu, Timnas Indonesia hanya dihuni pemain false nine. Artinya, dia bukan tipe penyerang yang berdiri di depan tengah untuk mengancam gawang lawan.

"Tipe striker yang ada sekarang false nine. Mereka bergerak di kanan dan kiri. Saya kira ini banyak mubazirnya. Karena tak didukung stamina dan skill individu bagus," ucapnya.

2 dari 2 halaman

Dukungan Lini Kedua

Dukungan Lini Kedua

Skuad Timnas Indonesia saat berhadapan dengan Timnas Jepang (c) Shohei Miyano/Kyodo News via AP

Jika memakai false nine, lanjut legenda Arema ini, Timnas Indonesia wajib punya gelandang serang dengan akurasi tendangan mumpuni.

"Ironisnya Timnas Indonesia juga tak memiliki second line tajam yang berani menusuk ke jantung pertahanan. Sehingga produktivitas buruk," jelasnya.

Setelah Ole Romeny cedera dan naik meja operasi kemungkinan dia bisa tampil di putaran keempat sangat kecil.

"Rafael Struick agak sulit move on, setelah lama tidak main. Jens Raven terlalu dini jika dipaksakan tampil. Sementara striker lokal mainnya gitu-gitu aja. PSSI harus cepat cari pengganti Ole Romeny," tuturnya.

Disadur dari: Bola.com/Gatot Sumitro/Benediktus Gerendo Pradigdo
Published: 31/07/2025