Ketika Kim Sang-sik Dipuji dan Shin Tae-yong Dikritik

Ketika Kim Sang-sik Dipuji dan Shin Tae-yong Dikritik
Kim Sang-sik ketika melatih Timnas Vietnam di Piala AFF U-23 2025 (c) Muhammad Iqbal Ichsan

Bola.net - Media asal Thailand, Thairath, memberikan apresiasi atas keberhasilan Vietnam U-23 menjuarai Piala AFF U-23 2025. Vietnam memastikan gelar juara usai menang 1-0 atas Timnas Indonesia U-23 dalam partai final di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (29/7/2025) malam WIB.

Gol tunggal yang dicetak oleh Nguyen Cong Phuong pada menit ke-36 menjadi penentu kemenangan sekaligus membawa Vietnam mengamankan gelar juara untuk ketiga kalinya di ajang ini.

Thairath secara khusus menyoroti penampilan solid Vietnam U-23 yang mampu mengatasi tekanan dari Timnas Indonesia U-23, meski tampil di hadapan publik sendiri. Vietnam tampil dengan strategi yang lebih efisien di bawah arahan pelatih Kim Sang-sik.

"Kemenangan ini membantu mereka memenangkan Kejuaraan U-23 Asia Tenggara untuk ketiga kalinya. U-23 Vietnam mengukuhkan posisinya sebagai timnas muda nomor satu di kawasan ini," lanjut laporan tersebut.

1 dari 2 halaman

Strateginya Sama, Kim Sang-sik dan Shin Tae-yong Diperlakukan Berbeda

Strateginya Sama, Kim Sang-sik dan Shin Tae-yong Diperlakukan Berbeda

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong dalam konferensi pers jelang melawan Filipina di Piala AFF 2024. (c) Bola.net/Abdul Aziz

Pengamat sepak bola nasional asal Malang, Gusnul Yakin, menilai pendekatan taktik Kim Sang-sik tidak jauh berbeda dengan gaya bermain yang selama ini diterapkan oleh Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia.

"Taktik apapun di sepak bola sah saja. Karena pelatih punya otoritas penuh atas tim asuhannya. Saya amati tak banyak perbedaan taktik yang dipakai Kim Sang-sik dan Shin Tae-yong. Memperkuat pertahanan, mengandalkan serangan balik, dan memanfaatkan bola mati," tuturnya.

Namun, Gusnul menyayangkan respons publik terhadap Shin Tae-yong yang dianggap kurang adil. Ia menilai pelatih asal Korea Selatan itu kerap dikritik karena dianggap terlalu defensif, sementara Kim Sang-sik justru menuai pujian meski menggunakan pendekatan serupa.

"Di Indonesia, taktik Shin Tae-yong banyak dikritik. Tapi dengan cara bermain nyaris sama, Kim Sang-sik malah dipuji-puji. Bahkan pujian itu datang dari negara lain, Thailand. Menurut saya ini sangat aneh," tambahnya.

2 dari 2 halaman

Kritik untuk Vanenburg: Dominasi Tanpa Solusi

Kritik untuk Vanenburg: Dominasi Tanpa Solusi

Ekspresi Gerald Vanenburg di final Piala AFF U-23 2025 antara Vietnam vs Indonesia U-23, Selasa (29/7/2025). (c) Bola.net/Abdul Aziz

Selain menyoroti gaya bermain Vietnam, Gusnul Yakin juga memberikan penilaian terhadap kinerja pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, yang dinilai belum menunjukkan sentuhan signifikan.

Menurutnya, meski Indonesia mampu mendominasi penguasaan bola di bawah asuhan Vanenburg, permainan yang ditampilkan tetap monoton dan tidak efektif dalam membongkar pertahanan lawan.

"Era STY dulu penguasaan bola selalu kalah. Vietnam U-23 juga begitu. Tapi keduanya punya taktik serangan balik efektif. Sementara di tangan Gerald Vanenburg, ball possession Timnas Indonesia U-23 unggul," ujar Gusnul.

"Tapi monoton, karena para pemain tak bisa membongkar pertahanan Vietnam U-23. Lalu, sebenarnya apa yang diinginkan cara main Timnas Indonesia?" pungkasnya.

Disadur dari Bola.com: Gatot Sumitro/Hendry Wibowo, 30 Juli 2025