Timnas Indonesia: Tak Ada Rasa Gentar, Hanya Persiapan Matang

Timnas Indonesia: Tak Ada Rasa Gentar, Hanya Persiapan Matang
Jordi Amat & Thom Haye memepet Aymen Hussein di laga Indonesia vs Irak di SUGBK, Kamis (06/06/2024). (c) Bola.net/M. Iqbal Ichsan

Bola.net - Timnas Indonesia telah mengetahui siapa lawan mereka di round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dari hasil drawing, pasukan Garuda tergabung di Grup B bersama Arab Saudi dan Irak.

Arab Saudi tak hanya menjadi peserta, tetapi juga tuan rumah untuk seluruh pertandingan grup yang digelar di Riyadh. Artinya, tim Merah-Putih akan menghadapi tekanan dari atmosfer kandang lawan sejak laga pembuka.

Indonesia akan memulai perjuangannya pada 8 Oktober 2025 melawan Arab Saudi. Tiga hari kemudian, giliran Irak yang jadi lawan. Dua tim itu adalah lawan-lawan berat, tapi Indonesia siap menghadapi mereka tanpa rasa gentar.

1 dari 5 halaman

Lawan yang Sudah Dikenal

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, mengakui bahwa lawan-lawan di Grup B bukan kaleng-kaleng. Akan tetapi, ia menegaskan bahwa timnya tidak asing dengan kekuatan mereka.

"Tentu saja semua tahu ini grup sulit, tetapi kita sudah mengenal Arab Saudi. Kita pernah menghadapi mereka di grup," ujar Kluivert seperti dikutip dari kanal YouTube Kompas.com. Irak pun dianggapnya sebagai lawan tangguh yang layak diwaspadai.

"Irak adalah lawan sangat sulit, tetapi yang penting adalah mempersiapkan diri dengan baik untuk kedua laga, bersiap menghadapi momen-momen sulit dan tetap menghadapinya sebagai tim," tambahnya dengan nada penuh percaya diri.

2 dari 5 halaman

Kenal Pelatih Lawan

Pertemuan dengan Irak akan menyajikan sedikit nuansa reuni bagi Kluivert. Pasalnya, pelatih Irak, Graham Arnold, dan asistennya, Rene Meulensteen, merupakan sosok yang sudah dikenal baik oleh sang pelatih.

"Saya tahu dia sebelumnya dan juga asistennya, Rene Meulensteen, jadi kami berada di good side," kata Kluivert. Namun, hubungan baik tak lantas membuat duel di lapangan jadi lunak.

Pemahaman terhadap karakter pelatih lawan justru bisa menjadi keuntungan taktis. Namun, semua tetap akan ditentukan lewat duel fisik dan strategi di atas lapangan.

3 dari 5 halaman

Absennya Ole Romeny

Cederanya Ole Romeny menjadi kabar buruk bagi lini serang Garuda. Penyerang andalan ini dipastikan absen di dua laga krusial mendatang.

"Tentu saja pukulan besar bahwa Ole tak akan berpartisipasi di laga-laga nanti. Dia bermain dengan baik untuk Indonesia, sayangnya cedera," kata Kluivert.

Meski begitu, sang pelatih menegaskan bahwa timnya tak kehilangan arah. "Kami punya Plan B, tetapi saya belum bisa katakan sekarang. Kami harus persiapkan diri dengan baik dan itu hal utama," ujarnya.

4 dari 5 halaman

Perkembangan Positif

Sejumlah pemain diaspora kini bermain di klub baru, sebagian bahkan kembali ke liga Indonesia. Kluivert menyambut positif perkembangan tersebut.

"Sangat bagus. Banyak pemain akan bermain di kompetisi Indonesia, ini hal bagus dan positif," tuturnya. Namun, bukan sekadar pindah klub yang menjadi perhatiannya.

"Hal terpenting adalah mereka harus bermain, mengoleksi menit bermain. Ini yang akan kami pantau agar mereka bermain sebanyak mungkin di laga kompetitif," jelasnya menekankan pentingnya ritme pertandingan.

5 dari 5 halaman

Pelajaran dari Jepang

Kekalahan dari Jepang di babak sebelumnya menjadi pengingat keras bagi skuad Garuda. Bagi Kluivert, duel tersebut jadi cermin kualitas tertinggi di Asia.

"Jepang adalah peringkat ke-15 di dunia. Mereka adalah tim bagus secara individu dan kolektif. Jadi, kami belajar dari kekalahan tersebut," ucapnya.

Meski terasa pahit, hasil itu tak disesali oleh sang pelatih. "Pukulan telak karena semua ingin mendapatkan hasil bagus, tetapi itu sudah terjadi dan kami harus belajar dari kesalahan-kesalahan dan tak melakukannya lagi," tutupnya.