
Bola.net - Arsenal melaju ke puncak klasemen sementara Grup B Liga Europa 2020/21 usai mengalahkan Molde dengan skor telak 4-1, Emirates Stadium, Jumat (6/11/2020) dini hari WIB.
Hasil akhir ini mengenaskan bagi Molde, yang sebenarnya memberikan perlawanan sepadan. Arsenal pun sempat kesulitan karena membuang beberapa peluang dan kebobolan terlebih dahulu.
Pada akhirnya Arsenal diselamatkan dua gol bunuh diri lawan yang membuat mereka berbalik unggul. Setelahnya The Gunners bermain kian nyaman dan mencetak dua gol tambahan.
Pasukan Mikel Arteta kembali menunjukkan gaya bermain impresif dan keberanian menyerang. Kali ini para pemain muda-lah yang mencuri perhatian.
Paling tidak ada 5 pelajaran penting yang bisa dipetik dari kemenangan Arsenal ini. Apa saja? Scroll ke bawah ya, Bolaneters!
5. Risiko taktik Arteta
Di bawah Arteta, Arsenal dikenal dengan keberanian mereka membangun serangan dari belakang. Gaya bermain ini berisiko apabila pemain kehilangan bola di wilayah berbahaya.
Kali ini, Arsenal membiarkan Martin Ellingsen mencetak gol pembuka Molde di menit ke-22. Arsenal mencoba membangun serangan, tapi bola berhasil dicuri Molde di wilayah berbahaya.
Arsenal's back four before conceding the first goal tonight. #442 pic.twitter.com/9cA3Ku8unM
— AFCMikel (@AFCPW) November 5, 2020
Taktik ini berisiko, tapi di sisi lain pun bisa menyulitkan lawan. The Gunners merupakan salah satu tim yang paling sering melibatkan kiper dalam pembangunan serangan jadi gol.
4. VAR ke mana sih?
Entah untuk alasan apa, VAR belum digunakan di fase grup Liga Europa. Kali ini Arsenal dirugikan karena ketidakhadiran VAR.
Saat itu Eddie Nketiah menyambut umpan silang Nicolas Pepe untuk mencetak gol saat The Gunners sudah tertinggal 0-1. Namun, ada Joe Willock yang menghalangi pandangan hakim garis
An own goal sees Arsenal equalise against Molde...
— Goal (@goal) November 5, 2020
Minutes earlier, Nketiah had a goal ruled out for offside. Replays show he was well onside 😳
No VAR in the Europa League group stages 🤷♂️#UEL pic.twitter.com/zESukIEHQl
Willock memang offside, tapi Nketiah tidak. Seharusnya gol ini tetap sah karena Willock tidak mengganggu pergerakan kiper dan berada di belakang Nketiah.
Sayangnya tidak ada VAR, keputusan offside hakim garis pun dipertahankan dan gol Arsenal dibatalkan.
3. Arsenal kesulitan dengan rotasi besar-besaran
Mikel Arteta mengambil keputusan berani untuk pertandingan ini. Dia mencadangkan sebagian besar pemain inti Arsenal dan menurunkan barisan pemain muda.
Keputusan seperti ini jelas berisiko, dan Arsenal nyaris terpeleset jika tidak dibantu gol bunuh diri lawan.
Untung akhirnya ada Nicolas Pepe yang membuktikan diri dengan satu gol dan satu assists, tapi itu pun baru di babak kedua ketika pemain-pemain Molde sudah kelelahan.
2. Pelapis di belakang
Arteta pun merotasi barisan bek untuk pertandingan ini. Hector Belelrin dan Kieran Tierney diisitrahatkan, ada Ainsley Maitland-Niles dan Sead Kolasinaac yang mengisi posisi mereka.
Lalu ada David Luiz yang dipasangkan dengan Shkodran Mustafi di jantung pertahanan Arsenal, tanpa Gabriel Magalhaes.
Nahasnya, barisan bek ini gagal menjawab kepercayaan Arteta. Kolasinac tampil buruk di pos bek kiri, beberapa kali kehilangan bola dengan mudah.
Mustafi tampil selayaknya Mustafi, tidak meyakinkan, seakan-akan bakal membuat kesalahan setiap kali membawa bola.
1. Joe Willock yang potensial
Nicolas Pepe tampil apik, Bukayo Saka pun memuaskan, tapi pertandingan kali ini jadi panggung Joe Willock, si bocah 21 tahun.
Willock sempat kesulitan di era Unai Emery, kini dia mendapatkan lebih banyak kesempatan bersama Arteta. Performanya kontra Molde kali ini patut diacungi jempol.
Dia merupakan pemain paling berbahaya Arsenal pada pertandingan ini. Dia terlibat pada dua gol bunuh diri Molde. Dan seharusnya dia bisa mencetak lebih dari satu gol.
Joe Willock has now scored four #UEL goals since the start of last season, no Arsenal player has netted more.
— Squawka Football (@Squawka) November 5, 2020
Back-to-back goals for the youngster. ⚽️⚽️ pic.twitter.com/GeYNxE4uKE
Jika Willock terus bermain seperti ini, bukan tidak mungkin dia akan memaksa Arteta mengubah Starting XI-nya di Premier League. Paling tidak dia mendapatkan kesempatan pada beberapa laga Arsenal berikutnya.
Sumber: Sportskeeda
Baca ini juga ya!
- Bertemu Everton, Catatan Manchester United Lebih Mentereng
- Joe Willock Tampil Memukau, Arteta Kian Terpikat
- Satu Kata Mikel Arteta untuk Nicolas Pepe: 'Konsistensi'
- Manchester City vs Liverpool: Ferran Torres Diyakini Akan Bersinar
- Pertahanan Liverpool Bapuk, Manchester City Diprediksi Bakal Bungkam The Reds
Advertisement
Berita Terkait
-
Piala Dunia 6 September 2025 11:10
-
Liga Inggris 6 September 2025 11:05
Manchester United Masih Belum Lepaskan Pandangannya dari Eks Pemain Chelsea Ini
-
Liga Inggris 6 September 2025 10:49
Harga 75 Juta Poundsterling Tapi Belum Juga Moncer di MU, Benjamin Sesko Kena Sentil
-
Tim Nasional 6 September 2025 10:18
Rasa Hormat Fans Timnas Indonesia pada Jhon Benchy, Didier Drogba-nya Chinese Taipei
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 6 September 2025 11:28
-
Piala Dunia 6 September 2025 11:10
-
Liga Inggris 6 September 2025 11:05
-
Liga Inggris 6 September 2025 10:52
-
Liga Inggris 6 September 2025 10:49
-
Tim Nasional 6 September 2025 10:24
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...