Review: Porto Tak Terbendung di Moscow

Tampil di kandang lawan tidak membuat tim Portugal ini canggung. Mereka bahkan mendominasi jalannya laga sejak menit-menit awal. Namun, butuh waktu 28 menit bagi Porto untuk membobol gawang Spartak. Adalah sebuah tendangan kaki kanan Givaldinho Hulk yang mengubah keadaan menjadi 0-1 bagi tim tamu.

Unggul satu gol tidak membuat tim yang pernah merebut gelar Liga Champions Eropa tahun 2004 ini mengendurkan serangan mereka. Semenit menjelang babak pertama usai mereka menggandakan keunggulan melalui sundulan Cristian Barrotti. Hulk berada di balik gol ini. Assist cantiknya usai menerima umpan crossing Right Byline dari sisi kanan menjadi kredit bagi terciptanya gol tersebut.

Babak kedua baru berjalan dua menit, Porto kian tak terbendung. Mereka langsung memimpin 3-0. Berawal dari aksi cantik Radamel Falcao di kotak penalti sisi kanan, sebuah umpan ia kirimkan ke tengah. Bola tersebut langsung disambar Fredy Guarin dan membuat kiper Spartak, Andrei Dikan, memungut bola untuk ketiga kalinya dari gawang.

Asa Spartak untuk setidaknya tidak malu di depan publik sendiri sempat terbersit di menit ke-52. Artem Dzjuba sempat memperkecil ketertinggalan menjadi 3-1. Namun skor tersebut hanya bertahan selama dua menit saja. Sebab, Radamel Falcao langsung membalas dan membuat skor berubah menjadi 4-1.

Spartak kembali bangkit di menit ke-72 kala umpan Dzjuba berhasil diselesaikan oleh Ferreira da Silva. Skor sepertinya akan berakhir 4-2. Namun, Ressureicao Ruben Micael akhirnya menutup laga dengan skor 5-2 untuk tim tamu ketika semenit menjelang laga usai ia mampu membobol gawang Spartak.

Kemenangan ini membuat Porto lolos dengan agregat 10-3. Mereka kemungkinan besar akan melawan Villarreal di semifinal nanti. Sebab sampai berita ini diturunkan, tim Spanyol itu unggul agregat 5-1 atas Twente. [initial]

Villarreal Dikepung Tiga Tim Portugal (bola/fjr)