
Bola.net - - Hasil imbang 2-2 yang diraih oleh Manchester United dalam lawatan ke kandang tim promosi Cardiff City akhir pekan lalu (24/11) membuat mereka saat ini tertahan di peringkat enam klasemen sementara dengan raihan enam kemenangan, tiga hasil seri, dan tiga kekalahan. Untuk ukuran klub yang menjadi juara bertahan, kehilangan 15 poin hingga pekan kedua belas jelas bukanlah hal yang menggembirakan.
Faktor utama yang disebut sebagai penyebab kemunduran United adalah pensiunnya Manajer Alex Ferguson, sosok sentral yang menjadi tulang punggung klub dalam dua dekade terakhir. Didatangkannya David Moyes sebagai manajer pengganti dari menandai era transisi besar bagi United, menjadi salah satu penyebab kurang stabilnya performa mereka musim ini.
Selain masalah transisi, ada beberapa kelemahan lainnya yang membuat United kesulitan menembus papan atas hingga sepertiga musim berjalan. Berikut Bolanet sajikan ulasan singkat mengenai lima kelemahan United tersebut.
Mampukah United bangkit dan kembali ke papan atas di sisa musim ini? Kita tunggu saja.
Baca Juga
11 Striker Anyar EPL Yang Belum Mampu Membuktikan Ketajamannya
EPL Most Fouled XI 2013-14, Mereka Yang Paling Sering Dilanggar
Membandingkan Barcelona Era Vilanova Dengan Martino
10 Momen Kontroversial Jose Mourinho
Kisah Para Pesepakbola Yang Pensiun Dini Akibat Cedera
EDITORIAL: Delusi Publik Inggris Terhadap Adnan Januzaj
Ibrahimovic dan Daftar Predator Pencetak Quat-trick di Liga Champions
Kompilasi 20 Gol Dramatis Yang Dicetak Oleh Kiper Dari Jarak Dekat
Chelsea Loanee XI, Skuat Terbaik Titipan The Blues di Klub Lain
Rapuhnya Lini Belakang
Selain itu statistik juga mencatat bahwa lini pertahanan United telah melakukan delapan defensive error, jumlah terbanyak kelima di liga. Dari delapan kesalahan tersebut, tiga diantaranya berbuah gol bagi tim lawan. Bandingkan dengan sejumlah tim papan atas seperti Arsenal (4 error) atau Chelsea (2 error). Bahkan tim papan bawah Sunderland yang memiliki pertahanan terburuk di liga hanya mencatatkan satu error sepanjang musim ini.
Konsistensi di sektor bek tengah menjadi faktor penting. Nemanja Vidic dan Rio Ferdinand memang duet center back kelas dunia, namun usia telah mengikis kemampuan mereka. Selain itu, pemain pelapis seperti Jonny Evans dan Chris Smalling akan sulit mencapai performa terbaik jika tidak dimainkan secara reguler.
Lubang di Sektor Gelandang Tengah
Musim ini ia masih menjadi otak serangan United dengan jumlah umpan sukses tertinggi (754 sukses, akurasi 86%), namun tak ada tandemnya yang mampu meringankan tugasnya menjadi poros umpan di lini tengah. Tom Cleverley total hanya mencatatkan 475 umpan sukses, sementara Fellaini malah hanya 278. Phil Jones yang kadang diposisikan sebagai gelandang juga tercatat hanya melakukan 324 umpan sukses.
Argumen yang bisa dikemukakan adalah bahwa memang Carrick memiliki tugas sebagai pengatur jalur umpan, sementara duetnya memiliki fungsi lain sebagai destroyer atau box to box midfielder. Yang jadi permasalahan adalah ketika Carrick absen, United berada dalam kesulitan besar untuk mendistribusikan bola.
Contohnya dalam laga lawan Cardiff kemarin. Absennya Carrick membuat Fellaini dan Cleverley dipasang sebagai dua gelandang tengah, namun keduanya gagal mengontrol permainan tuan rumah. Cardiff mampu mengimbangi ball possession (50% - 50%) serta jumlah umpan sukses United (78% dari 370 umpan berbanding 80% dari 379 umpan).
Secara permainan, Cardiff kontra United berjalan relatif seimbang akibat tidak adanya Carrick di lini tengah. The Red Devils sendiri dipastikan masih akan bermain tanpa Carrick hingga Desember mendatang akibat cedera achilles, tentu ini merupakan celah bagi tim lawan untuk bisa mendominasi sektor gelandang United.
Hilangnya Mentalitas Fergie Time
United selama ini dikenal sebagai tim yang memiliki mental juang tak kenal menyerah hingga periode akhir pertandingan. Namun mitos tersebut mulai luntur musim ini, terbukti dengan seringnya mereka kehilangan poin akibat kebobolan di menit akhir laga. Dalam laga kontra Cardiff kemarin, Kim Bo-Kyung membobol gawang David De Gea di injury time menit pertama.
Contoh lainnya adalah saat United ditahan imbang 1-1 oleh Southampton (Gol Adam Lallana menit 88) dan seri 1-1 oleh Shakhtar Donetsk (Gol Taison menit 76).
Sebaliknya, musim ini United baru sekali menentukan kemenangan di menit-menit akhir saat lawan Stoke City (3-2, gol Javier Hernandez menit 80). Sementara empat gol telat United lainnya dicetak dalam kondisi telah unggul hingga menit-menit akhir.
Hilangnya Sosok Motivator
Namun kini tak ada lagi sosok seperti itu di kubu United. Dua kapten utama United, Nemanja Vidic dan Patrice Evra adalah sosok yang berwibawa namun kurang memiliki kemampuan untuk mendatangkan second wind di kala tim sedang terdesak. Sementara di pinggir lapangan, David Moyes adalah sosok yang relatif pendiam dan tak memiliki cukup kharisma untuk memberikan suntikan moral secara drastis kepada tim.
Wayne Rooney adalah sosok yang sebenarnya paling mendekati kriteria sebagai pemompa semangat tim. Namun kabar dua kali permintaan transfer membuat ia kurang mendapatkan respek dari segi loyalitas, ditambah lagi dengan tempramennya yang kadang suka meledak-ledak bisa menjadi bumerang tim. Tentu bukan tanpa alasan mengapa Vidic dan Evra yang bergabung belakangan malah berada di dua urutan terdepan kapten United alih-alih Rooney.
Ketergantungan Terhadap Van Persie
Saat ini RvP menjadi motor serangan utama United dengan tujuh gol dan dua assist. Yang jadi masalah adalah apabila Van Persie tengah berada dalam situasi off perform atau bahkan absen, tak ada pemain United lain yang mampu menggantikan perannya.
Wayne Rooney memang tak kalah suburnya musim ini dengan torehan enam gol, namun peran utama Rooney dalam skema Moyes adalah sebagai kreator serangan. Wazza tercatat sebagai pemain dengan koleksi chances created sejauh ini di kubu United dengan total 26 key passes.
Danny Welbeck sempat menjanjikan di awal musim, namun ia tak lagi mencetak gol sejak mencatatkan brace di laga perdana kontra Swansea. Sementara Javier Hernandez adalah tipikal stiker klasik yang terlalu statis berada di lini depan, sehingga peranannya dalam membantu serangan relatif lebih terbatas ketimbang Van Persie.
Statistik membuktikan bahwa United sejauh ini telah kehilangan sepuluh poin jika saja gol dan assist dari Van Persie tidak dihitung. Dengan adanya ketergantungan tersebut, United tentu berharap bahwa pemain berusia 30 tahun tersebut akan selalu on fire sepanjang musim. Selain itu, isu lama bahwa Van Persie kurang puas dengan skema permainan yang dibentuk Moyes juga harus segera dicari solusinya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 5 Oktober 2025 01:10
Debut Sempurna Senne Lammens: Clean Sheet dan Pujian-Pujian!
-
Liga Inggris 4 Oktober 2025 23:45
Lukai Sang Mantan, Declan Rice Jadi Man of the Match Arsenal vs West Ham
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 5 Oktober 2025 01:38
-
Liga Italia 5 Oktober 2025 01:36
-
Liga Spanyol 5 Oktober 2025 01:25
-
Liga Inggris 5 Oktober 2025 01:20
-
Liga Inggris 5 Oktober 2025 01:15
-
Liga Inggris 5 Oktober 2025 01:10
MOST VIEWED
- Ruben Amorim di Ujung Tanduk, 5 Pemain MU yang Bisa Tersingkir Bila Ada Manajer Baru
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah Tampil Gemilang di Liga Champions Minggu ini
- 5 Pemain Super yang Pernah Bermain untuk Barcelona dan PSG
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
HIGHLIGHT
- Tak Selalu Sempurna, Ini 5 Penalti Terburuk Lionel...
- 10 Kuda Hitam Liga Champions yang Bisa Bikin Kejut...
- 5 Pemain Muda yang Bisa Jadi Kejutan di Liga Champ...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 6 Pemain Top yang Gabung Klub Liga Arab Saudi Musi...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...