5 Pilar Pertahanan Terkuat Serie A 2013/14

5 Pilar Pertahanan Terkuat Serie A 2013/14

Bola.net - - Sejak dahulu, Serie A identik dengan pertahanannya yang kuat. Begitu pula yang bisa dilihat di musim 2013/14.

Lini belakang yang tangguh merupakan salah satu komponen penting bagi sebuah tim untuk berbicara banyak di kompetisi dengan level persaingan ketat seperti kasta tertinggi Italia. Dari situ, lantas muncul sejumlah nama yang bersinar berkat performa gemilang mereka dalam mengawal barisan pertahanan timnya.

Mereka bahkan dianggap sebagai pilar penting yang perannya nyaris tak tergantikan

Siapa saja lima yang terbaik? Berdasarkan statistik Squawka dan WhoScored per giornata 32, berikut kami sajikan ulasannya untuk Anda.

2 dari 6 halaman

Mehdi Benatia - AS Roma

Mehdi Benatia - AS Roma

Skor Squawka: 1249

Inilah bek terbaik sekaligus pilar pertahanan terkuat di Serie A 2013/14 sejauh ini.

Rasanya, Mehdi Benatia pantas berterima kasih kepada Rudi Garcia. Kalau bukan berkat polesan Garcia, bek 26 tahun Maroko yang direkrut senilai €13,5 juta pada awal musim itu mungkin masih menjadi pemain biasa-biasa saja di Udinese.

Benatia tak menyia-nyiakan kepercayaan AS Roma dan Garcia. Bersama Leandro Castan, duetnya di jantung pertahanan, mereka berkontribusi besar membuat Giallorossi jadi tim paling sedikit kebobolan musim ini, baik kandang maupun tandang.

Empat keunggulan Benatia adalah passing, tackling, ball interception dan concentration. Dengan modal itu plus kemampuannya dalam menerapkan strategi Garcia, Benatia pun sukses menempatkan dirinya di jajaran bek-bek elit liga Italia.

Roma sendiri sempat kehilangan momentum hingga puncak klasemen direbut oleh Juventus di tengah jalan. Namun, andai nanti Roma gagal mengejar defisit delapan angka dari sang juara bertahan dengan enam laga tersisa, sepertinya tak ada yang perlu mereka sesali.

Finis tiga besar saja sudah sangat hebat dan melampaui perkiraan awal banyak orang. Itu tak lepas dari jasa semua orang yang ada di dalam skuat, termasuk Castan serta Benatia.

Statistik Squawka
  • Games: 30
  • Interception: 83
  • Blocked shots: 20
  • Clearances: 205.

Statistik WhoScored
  • Tackles: 65
  • Own goals: 0
  • Yellow cards: 8
  • Red cards: 0
  • Goals: 5
  • Assists: 0
  • Man of the match: 3 kali.
3 dari 6 halaman

Giorgio Chiellini - Juventus

Giorgio Chiellini - Juventus

Skor Squawka: 1189

Juventus sangat sulit dikalahkan. Dengan keberadaan barisan pertahanan yang sangat tangguh, tak mudah bagi tim-tim lawan untuk mengoyak gawang La Vecchia Signora.

Sejauh ini, sang juara bertahan baru kebobolan 22 gol, rekor pertahanan terbaik kedua setelah Roma. Di Turin, mereka bahkan sempurna dengan 16 kemenangan beruntun dan mencetak 42 gol serta hanya kemasukan sembilan.

Siapa aktor utama di balik solidnya lini belakang Juventus? Dia adalah Giorgio Chiellini. Bek 29 tahun Italia yang sudah memperkuat Juventus sejak 2005 ini seolah tak tergantikan.

Passsing, konsentrasi, tekel dan kemampuannya dalam duel udara termasuk nomor satu di Italia, bahkan Eropa.

Dengan lini belakang tangguh yang dikomandani Chiellini, para penyerang jadi lebih fokus melaksanakan tugasnya dan Juventus pun sanggup menggusur Roma dari puncak klasemen sejak giornata 13 serta terus menguasainya hingga sekarang.

Statistik Squawka
  • Games: 26
  • Interception: 59
  • Blocked shots: 10
  • Clearances: 124.

Statistik WhoScored
  • Tackles: 66
  • Own goals: 0
  • Yellow cards: 4
  • Red cards: 0
  • Goals: 3
  • Assists: 3
  • Man of the match: 2 kali.
4 dari 6 halaman

Leandro Castan - AS Roma

Leandro Castan - AS Roma

Skor Squawka: 907

AS Roma memiliki rekor kebobolan paling sedikit (18) dibandingkan tim-tim lain di Serie A 2013/14 sejauh ini. Jadi, tidaklah mengherankan kalau pemainnya masuk dalam daftar ini.

Salah satunya yang paling bersinar adalah Leandro Castan, bek sentral 27 tahun Brasil yang direkrut Roma senilai €5 juta dari Corinthians pada Juli 2012.

Pelatih baru Roma Rudi Garcia membangun timnya dengan dimulai dari sektor yang dianggapnya paling vital, yakni lini belakang. Hasilnya sungguh luar biasa. Tanpa pernah diduga, Giallorossi langsung menggebrak.

Berkat pertahanan solidnya, Roma tak terkalahkan dalam 17 laga beruntun di awal musim. Sejauh ini, bahkan belum ada tim yang sanggup pulang dari Olimpico dengan membawa tiga angka.

Mereka selalu kesulitan membongkar barisan defensif Roma dengan Castan, yang unggul ball interception dan passing, sebagai salah satu pilarnya.

Statistik Squawka
  • Games: 30
  • Interception: 73
  • Blocked shots: 21
  • Clearances: 156.

Statistik WhoScored
  • Tackles: 74
  • Own goals: 0
  • Yellow cards: 6
  • Red cards: 1
  • Goals: 0
  • Assists: 1
  • Man of the match: 2 kali.
5 dari 6 halaman

Stefan Savic - Fiorentina

Stefan Savic - Fiorentina

Skor Squawka: 901

Direkrut dari Manchester City secara gratis sebagai bagian dari transfer Matija Nastasic ke Etihad pada 31 Agustus 2012, Stefan Savic membuktikan bahwa Fiorentina tidak salah telah memilihnya.

Musim ini, bek sentral 23 tahun Montenegro tersebut benar-benar menunjukkan potensi terbaiknya sebagai seorang pemain belakang.

Savic adalah salah satu langganan starter dalam setiap formasi racikan Vincenzo Montella dan dia membayarnya dengan tuntas. Berkat ketangguhannya dalam duel-duel udara serta konsentrasi tinggi dan ball interception yang mumpuni, Fiorentina baru kebobolan 34 gol hingga giornata 32.

Angka kebobolan tersebut merupakan pertahanan terbaik keempat di Serie A musim ini. Hasilnya, Fiorentina juga nyaman duduk di peringkat empat klasemen sementara.

Statistik Squawka
  • Games: 27
  • Interception: 87
  • Blocked shots: 14
  • Clearances: 179.

Statistik WhoScored
  • Tackles: 34
  • Own goals: 0
  • Yellow cards: 4
  • Red cards: 0
  • Goals: 0
  • Assists: 0
  • Man of the match: 2 kali.
6 dari 6 halaman

Alessandro Lucarelli - Parma

Alessandro Lucarelli - Parma

Skor Squawka: 882

Berkaca pada sepak terjang kapten Alessandro Lucarelli bersama Parma sepanjang musim ini, tidak heran kalau bek sentral 36 tahun Italia tersebut sampai mengalahkan sejumlah pemain belakang lain, yang notabene bisa dibilang lebih punya nama seperti Raul Albiol (Napoli) atau Leonardo Bonucci (Juventus), untuk posisi lima besar.

Memperkuat Parma sejak 2008, ini merupakan musim terbaik Lucarelli bersama Gialloblu.

Selalu dipercaya jadi starter oleh pelatih Roberto Donadoni, Lucarelli memberikan kemampuan terbaiknya. Pertahanan Parma tercatat sebagai yang terbaik ketujuh di Serie A 2013/14 sejauh ini (kebobolan 41 gol) dan itu tak lepas dari ketangguhan Lucarelli di barisan paling belakang.

Selain kuat dalam bertahan, Lucarelli juga sudah menyumbang empat gol dalam 29 penampilannya.

Andai Parma, yang saat ini menempati enam besar klasemen sementara, lolos ke Eropa musim depan, maka Lucarelli lah salah satu kunci suksesnya.

Statistik Squawka
  • Games: 29
  • Interception: 88
  • Blocked shots: 23
  • Clearances: 226.

Statistik WhoScored
  • Tackles: 92
  • Own goals: 0
  • Yellow cards: 12
  • Red cards: 0
  • Goals: 4
  • Assists: 0
  • Man of the match: 9 kali.