
Bola.net - - "Saya bahagia sekarang berada di Real Madrid, klub paling prestisius dunia. Klub ini akan memainkan gaya sepakbola spektakuler karena itulah tradisi dan sejarah klub," itulah ucapan Ancelotti ketika dipresentasikan di depan pendukung Real Madrid.
Ancelotti berulang kali mengungkapkan niatnya untuk membuat Madrid sebagai tim bertipe ofensif dan bermain indah. Secara lebih spesifik, Ancelotti ingin menjadikan Madrid sebagai tim yang menguasai bola dan mendikte permainan.
Ancelotti membuktikan ucapannya dalam persiapan pramusim. Madrid melindas lawan-lawannya di Eropa dan Amerika. Lalu revolusi terjadi si skuad Madrid; banyak pemain yang datang dan pergi. Yang paling utama tentu saja ketika kedatangan Gareth Bale dan kehilangan Mesut Ozil.
Madrid lalu kesulitan dengan gaya permainan baru. Penyebabnya simpel saja; dua senjata utama mereka (Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale) merupakan pemain yang mengandalkan kecepatan. Artinya, keduanya butuh ruang panjang untuk berlari dan menunjukkan kecepatannya yang superior. Dengan gaya permainan umpan-umpan pendek, ruang yang mereka butuhkan tak tersedia.
Ancelotti menyadari hal ini. Ia tahu benar bahwa pemain seperti Bale dan Ronaldo akan bisa berperan efektif dalam situasi serangan balik. Dari sini pandangan Don Carletto mulai berubah. Ia tak lagi menganggap penting permainan dari kaki ke kaki. Baginya, yang penting Madrid menang dan itu terbukti dalam laga melawan Galatasaray. Madrid yang ditekan tuan rumah justru menjadi berbahaya dengan kecepatan mereka.
"Pemain kami memiliki mental juara. Kami tidak butuh 30 umpan untuk memproduksi sebuah gol. Lebih cepat lebih baik, kalau bisa hanya dengan tiga umpan saja," Ancelotti mulai ingkar pada janji permainan indah yang dijanjikannya. Ia sadar bahwa kemampuan terbaik Madrid adalah dengan bermain mengandalkan kecepatan para pemainnya, bukan dengan umpan-umpan pendek.
Akhirnya Ancelotti 'menyerah'. Ia mengungkapkan keinginannya untuk membuat Madrid bermain lebih direct, membangun serangan dengan bola panjang untuk memanfaatkan potensi Ronaldo dan Bale. Setelah kalah dari Atletico Madrid, Ancelotti mengatakan: "Masalah kami relatif sama di tiap pertandingan. Kami terlalu lambat dalam membangun serangan. Akibatnya, saat bola sudah berada di depan semua ruang yang tersedia sudah ditutup oleh lawan."
Madrid bukannya tidak bisa bermain indah, menguasai bola dan mendikte permainan; mereka punya pemain yang cakap untuk melakukannya. Hanya saja, skuad Madrid saat ini paling efektif justru ketika tim mengandalkan serangan balik. Tekanan untuk mendapatkan hasil bagus nampaknya sudah membuat Ancelotti menepikan ide bermain spektakuler, yang penting main dan menang dulu.
Namun masalah Ancelotti belum berhenti di situ. Ia dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit dalam menentukan siapa yang akan tampil sebagai starter. Lagi, tekanan dari berbagai sisi membuat Ancelotti tak bisa nyaman menentukan pilihannya sendiri. Berikut adalah beberapa masalah kunci yang dihadapi Ancelotti dalam hal pemilihan pemain.
Tak Ada Ruang Untuk Casemiro dan Jese
Namun begitu musim sudah dimulai, keduanya seperti terlupakan. Tuntutan untuk mendapatkan hasil bagus memaksa Ancelotti untuk memercayai pemain-pemain berpengalaman.
Bukan cuma Jese dan Casemiro, Alvaro Morata juga belum banyak mendapat kepercayaan sepanjang musim ini. Di sisi lain, fans juga memberi tekanan untuk memberikan kesempatan kepada para youngsters. Dalam hal ini, Ancelotti memutuskan bahwa kemenangan lebih penting.
Lebih Memilih Coentrao Ketimbang Carvajal
"Coentrao saat ini tengah mempertimbangkan masa depannya. Ia sendiri yang akan membuat keputusan dan itu merupakan hal yang bagus."
Namun pada akhirnya, Ancelotti justru lebih memilih memainkan Coentrao ketimbang pembelian baru (yang merupakan pemain didikan Madrid sendiri) Dani Carvajal. Hal ini agak sulit dimengerti mengingat Coentrao tak berada dalam kondisi bagus.
Kiper Utama Madrid
Ancelotti memegang teguh keputusan ini. Sekilas, nampaknya Ancelotti sudah menyelesaikan masalahnya. Hanya saja, solusi yang dihadirkan Ancelotti berpeluang menghadirkan konflik lanjutan.
Sistem rotasi kiper ini membuat Ancelotti berada di tengah-tengah; tak ada kepastian mutlak. Jika salah satu tampil terlalu bagus atau terlalu buruk, kebijakan dan solusi baru akan diperlukan dan lagi-lagi itu akan menimbulkan drama, setidaknya di koran-koran Spanyol.
Kebugaran Bale
Sayangnya, kondisi negosiasi tak memungkinkan hal itu. Ancelotti pun mendapat tekanan untuk membuktikan bahwa pembelian Bale tak sia-sia. Akhirnya, Ancelotti memainkan Bale hanya beberapa hari setelah sang pemain bergabung.
Bale tampil bagus dan bahkan mencetak gol. Namun mengingat ia tak banyak melakukan persiapan dan pertandingan sepanjang musim panas, kondisinya menjadi lebih rapuh. Ia kini dilanda masalah kebugaran, penanda bahwa ia sebenarnya belum siap menjalani laga kompetitif yang berat.
Kenyamanan Karim Benzema
Sayangnya, kenyamanan itu bukannya membuat Benzema makin bersemangat; performanya justru menurun. Ia sudah tak mencetak gol di la Liga sejak 26 Agustus. Bagi penyerang sekaliber Benzema, mandul selama 530 menit adalah sebuah cela.
Tekanan agar Ancelotti mengganti Benzema dengan Morata juga tak terlalu didengar sejauh ini. Don Carletto masih terlalu percaya kepada penyerang asal Prancis itu.
Perlakuan Istimewa Buat Illarramendi
Dalam laga melawan Atletico, Ancelotti menurunkan pemain anyar Madrid itu. Idealnya, Ancelotti akan menempatkan Luka Modric yang lebih berpengalaman dalam pertandingan besar seperti itu. Selain itu, Modric secara fisik dan mental lebih siap saat ini. Modric sudah bermain 465 menit sementara Illarra baru 185 menit.
Illarramendi jelas akan menjadi bintang masa depan Madrid. Ia punya kemampuan istimewa dan itu mudah dilihat. Hanya saja, khusus untuk laga melawan Atletico, Modric bisa memberi jaminan lebih. Ancelotti menyadari hal ini dan akhirnya menarik keluar Illarra pada pergantian babak dan memasukkan Modric sebagai gantinya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Spanyol 5 Oktober 2025 01:00
Link Live Streaming Real Madrid vs Villarreal - Nonton La Liga di Vidio
-
Liga Spanyol 4 Oktober 2025 16:43
-
Liga Spanyol 4 Oktober 2025 15:25
Meski Jarang Main, Rodrygo Merasa Lebih Nyaman di Era Xabi Alonso
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 5 Oktober 2025 01:38
-
Liga Italia 5 Oktober 2025 01:36
-
Liga Spanyol 5 Oktober 2025 01:25
-
Liga Inggris 5 Oktober 2025 01:20
-
Liga Inggris 5 Oktober 2025 01:15
-
Liga Inggris 5 Oktober 2025 01:10
MOST VIEWED
- Ruben Amorim di Ujung Tanduk, 5 Pemain MU yang Bisa Tersingkir Bila Ada Manajer Baru
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah Tampil Gemilang di Liga Champions Minggu ini
- 5 Pemain Super yang Pernah Bermain untuk Barcelona dan PSG
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
HIGHLIGHT
- Tak Selalu Sempurna, Ini 5 Penalti Terburuk Lionel...
- 10 Kuda Hitam Liga Champions yang Bisa Bikin Kejut...
- 5 Pemain Muda yang Bisa Jadi Kejutan di Liga Champ...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 6 Pemain Top yang Gabung Klub Liga Arab Saudi Musi...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...