Pele Sayangkan Tim-Tim Besar Absen di Piala Afrika
Editor Bolanet | 18 Januari 2012 20:05
- Legenda sepak bola Afrika Abedi Pele Ayew, mengatakan, absennya Aljazair, Kamerun, Mesir, Nigeria, dan Afrika Selatan dari Piala Afrika 2012 membuatnya sedih.
Mesir yang menjuarai tiga Piala Afrika terakhir, dan kelima negara tersebut total telah meraih 15 gelar juara pada kompetisi yang telah dilangsungkan sebanyak 27 kali, sejak dimulai pada 1957 di Khartoum.
Kelima negara tersebut gagal menembus turnamen di Gabon dan Equatorial Guinea yang akan berlangsung pada 21 Januari sampai 12 Februari ini, setelah beberapa hasil mengejutkan pada babak kualifikasi, yang berakhir dengan tim-tim lemah seperti Bostwana dan Niger berhasil mengikuti ajang ini untuk pertama kalinya.
Ini menyedihkan, benar-benar menyedihkan, kata ayah kandung Andre dan Jordan Ayew tersebut.
Sebab mereka merupakan negara-negara dengan nama besar pada sepak bola, yang mampu membawa gairah untuk permainan di seluruh Afrika.
Jika Anda mengalahkan Mauritania untuk memenangi Piala Afrika, itu tidak akan sama seperti mengalahkan Aljazair, Kamerun, Mesir, Nigeria, atau Afrika Selatan untuk memenanginya, kata pesepak bola terbaik Afrika pada 1991 sampai 1993, yang telah membantu Marseille menguasai Eropa.
Walau demikian, trofi tetaplah trofi. Jika Anda mampu mengangkat trofi Piala Afrika, itu artinya Anda bekerja keras untuknya, dan Anda berkorban begitu banyak, tegas pebisnis yang kini berbasis di Accra, dan menjadi pemilik klub sepak bola. (afp/end)
Mesir yang menjuarai tiga Piala Afrika terakhir, dan kelima negara tersebut total telah meraih 15 gelar juara pada kompetisi yang telah dilangsungkan sebanyak 27 kali, sejak dimulai pada 1957 di Khartoum.
Kelima negara tersebut gagal menembus turnamen di Gabon dan Equatorial Guinea yang akan berlangsung pada 21 Januari sampai 12 Februari ini, setelah beberapa hasil mengejutkan pada babak kualifikasi, yang berakhir dengan tim-tim lemah seperti Bostwana dan Niger berhasil mengikuti ajang ini untuk pertama kalinya.
Ini menyedihkan, benar-benar menyedihkan, kata ayah kandung Andre dan Jordan Ayew tersebut.
Sebab mereka merupakan negara-negara dengan nama besar pada sepak bola, yang mampu membawa gairah untuk permainan di seluruh Afrika.
Jika Anda mengalahkan Mauritania untuk memenangi Piala Afrika, itu tidak akan sama seperti mengalahkan Aljazair, Kamerun, Mesir, Nigeria, atau Afrika Selatan untuk memenanginya, kata pesepak bola terbaik Afrika pada 1991 sampai 1993, yang telah membantu Marseille menguasai Eropa.
Walau demikian, trofi tetaplah trofi. Jika Anda mampu mengangkat trofi Piala Afrika, itu artinya Anda bekerja keras untuknya, dan Anda berkorban begitu banyak, tegas pebisnis yang kini berbasis di Accra, dan menjadi pemilik klub sepak bola. (afp/end)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Man of the Match AS Monaco vs Manchester City: Erling Haaland
Liga Champions 2 Oktober 2025, 04:26 -
Man of the Match Barcelona vs PSG: Achraf Hakimi
Liga Champions 2 Oktober 2025, 04:15 -
Joao Felix Bersinar, Al Nassr Bungkam Al Zawraa Tanpa Cristiano Ronaldo
Asia 2 Oktober 2025, 03:36 -
Chelsea Incar Bintang Muda Nigeria 16 Tahun, Dijuluki Penerus Jay-Jay Okocha
Liga Inggris 2 Oktober 2025, 03:30 -
Florian Wirtz di Liverpool: Transfer Fantastis yang Mulai Jadi Tanda Tanya
Liga Inggris 2 Oktober 2025, 03:21 -
Link Live Streaming Villarreal vs Juventus - Nonton Liga Champions di Vidio
Liga Champions 2 Oktober 2025, 01:05
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Super yang Pernah Bermain untuk Barcelona dan PSG
Editorial 1 Oktober 2025, 13:18 -
3 Alternatif William Saliba yang Layak Dipertimbangkan Real Madrid
Editorial 29 September 2025, 15:55 -
3 Alasan Kuat Manchester United Harus Lepas Ruben Amorim Sekarang Juga
Editorial 29 September 2025, 12:36