Pesan Inspiratif Para Atlet Legendaris yang Ikut Torch Relay Asian Games 2018
Iwan Tantomi | 28 Juli 2018 16:11
Bola.net - - Asian Games 2018 memang baru dimulai tanggal 18 Agustus 2018 mendatang, namun kemeriahannya sudah tersebar sampai ke Tanah Papua. Hal ini tak lepas dari adanya rangkaian acara Torch Relay, atau Pawai Obor Asian Games 2018 yang diarak ke seluruh Indonesia.
Tak hanya sekadar sebuah arak-arakan biasa, ada sesuatu yang istimewa dalam Asian Games kali ini. Para legenda olahraga yang terlupa diajak untuk ikut serta dalam kegembiraan ini. Bukan hanya sekadar untuk menghormati jasa-jasa mereka, keikutsertaan mereka juga diharapkan menjadi inspirasi dan dorongan semangat bagi para atlet muda yang terjun dalam Asian Games 2018 agar tetap menjunjung tinggi sportivitas dan mengerahkan segenap kemampuan saat bertanding.
Sambil membawa obor Asian Games, para atlet legendaris juga menyampaikan pesan-pesan inspiratif. Apa saja? Simak kata mereka di bawah ini.
Tati Sumirah
Legenda dari dunia bulutangkis ini merupakan salah satu pahlawan yang merebut Piala Uber di tahun 1975. Berkat jasanya, Grab, melalui kampanye #KemenanganItuDekat, mengajak Tati Sumirah untuk menjadi salah satu torch bearer di acara kirab obor Asian Games 2018 di Yogyakarta.
Jelang acara, Tati mengaku grogi dan tidak bisa tidur tenang. Baginya, terlibat kembali dalam perhelatan olahraga seakbar Asian Games 2018 merupakan sebuah kehormatan besar.
Sejak pensiun dari bulutangkis memang tidak pernah lagi bersentuhan dengan media. Ketika diberi tahu berangkat Senin, langsung tidak bisa tidur. Untungnya keberangkatan diundur Selasa, jadi bisa persiapan, ujar Tati.
Untuk Asian Games 2018, Tati memiliki pesan khusus bagi para pebulutangkis yang bakal turun dan memperebutkan medali emas, perak, serta perunggu. Dia berharap agar para atlet meningkatkan rasa disiplin.
Disiplin artinya harus patuh terhadap semua instruksi pelatih. Kemudian berlatih keras, fokus, dan menaati semua aturan yang diterapkan pelatih maupun institusi, jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa ketika seorang atlet masuk pelatnas, berarti dirinya adalah istimewa. Tanggung jawab ini harus dijunjung tinggi, baik untuk diri sendiri mau pun masyarakat Indonesia.
Jadi, ketika kita jadi atlet pelatnas ya jangan disia-siain. Harus bertanggung jawab pada diri sendiri dulu aja, contohnya sebagai atlet ya makan-makanan bergizi jangan jajan sembarangan. Juga tanamkan tanggung jawab untuk memberikan kebanggaan pada bangsa dan keluarga, pesan wanita yang kini telah menginjak usia 66 tahun ini.
Nico Thomas
Mantan juara dunia tinju kelas terbang mini versi IBF ini juga menjadi salah satu dari para legenda olahraga yang tergabung dalam kampanye #KemenanganItuDekat bersama official mobile platform partner, Grab. Ia bertugas membawa obor Asian Games 2018 yang diarak di Kota Malang, Jawa Timur.
Sama seperti Tati Sumirah, Nico Thomas menekankan kepada para atlet untuk lebih disiplin. Bahkan ia punya moto seru, “Disiplin jangan diselipin.”
Disiplin kalau sudah diselipin di kantong atau bawah bantal, bakalan hilang. Jangan sampai diselipin, harus selalu dijaga. Kita harus selalu bertanggung jawab terhadap apa yang kita lakukan, tukas pria kelahiran Ambon, 10 Juni 1966 tersebut.
Meski berstatus tuan rumah, Nico mengingatkan bahwa dukungan bisa berbalik menjadi senjata makan tuan.
Tapi dukungan kadang bisa menjadi beban. Itu tergantung mental masing-masing atlet. Jadi, mereka juga harus punya mental yang kuat, tegas Nico.
Susi Susanti
Panorama Pegunungan Tengger yang indah semakin ceria dengan digelarnya Kirab Obor Asian Games 2018, Sabtu, 21 Juli lalu. Salah satu legenda bulutangkis Indonesia, Susi Susanti, menjadi pembawa obor yang harus menembus dinginnya hawa salah satu gunung terindah di dunia tersebut, menuju tungku api di depan Pura Poten Luhur.
Di sela-sela acara, istri Alan Budikusuma tersebut menyampaikan harapannya agar semua atlet Indonesia mampu meraih prestasi maksimal, sekaligus memenuhi target masuk 10 besar.
“Tentunya harapan bagi adik-adik atlet semangat berjuang, keep Indonesia, berikan yang terbaik bagi Indonesa, maju terus pantang mundur,” pesan pebulutangkis yang mempersembahkan medali emas untuk Indonesia di Olimpiade 1992, Barcelona.
Pascal Wilmar
Pembawa obor Asian Games 2018 di Bali ini menganggap bahwa timnas voli Indonesia kali ini tak akan mudah. Tergabung dalam Grup A, Indonesia dikepung oleh dua tim kuat, Arab Saudi dan Kyrgystan. Sementara tim putri akan berjuang menghadapi Thailand, Jepang, Hong Kong, dan Filipina di babak penyisihan Grup A.
Sebagai senior di dunia voli, dia memiliki peta kekuatan, di mana tim Tiongkok, Korea, Jepang, dan kuda hitam, Iran, bakal menjadi bukit karang yang sulit didaki oleh timnas Indonesia.
Tim kuda hitamnya Iran. Dalam tiga atau empat tahun terakhir perkembangan mereka pesat. Menurut informasi yang saya dengar, tim voli Iran dapat dukungan penuh dari negara, jadi para atletnya bisa benar-benar fokus di lapangan, tidak memikirkan yang lain-lain, jelas Pascal.
Kalau China, Jepang, dan Korea sudah pasti kandidat juara. Saya harap Indonesia bisa melangkah jauh, imbuh pria yang kini berkecimpung sebagai pelatih voli ini.
Abdul Rozak
Asian Games 1996 menjadi momen yang bakal sulit dilupakan oleh mantan atlet taekwondo, Abdul Rozak. Sebuah perjuangan keras yang menghasilkan medali perak bagi dirinya dan Indonesia. Di Asian Games 2018 ini, ia berpesan kepada para atlet untuk mengalahkan diri sendiri, bertanding dengan maksimal dan sekuat tenaga demi Merah Putih.
Poin yang terpenting adalah bagaimana mengalahkan diri sendiri. Bagaimana bisa membuat diri sendiri berjuang maksimal, berusaha meraih medali. Apa gunanya latihan capek-capek kalau tidak dibarengi perjuangan dan motivasi maksimal saat bertanding, tegas pria asal Papua tersebut.
Abdul Rozak bakal menjalankan tugasnya, menjadi torch bearer saat #KemenanganItuDekat sampai di Banjarmasin, 30 Juli mendatang. Yuk, sambut kehadirannya bersama obor Asian Games dengan meriah.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Link Live Streaming Badminton Asian Games 2023 Hari Ini, 5 Oktober 2023
Bulu Tangkis 5 Oktober 2023, 08:47 -
Asian Games 2023: Sepak Takraw Quadrant Putri Sabet Perak
Olahraga Lain-Lain 4 Oktober 2023, 12:31
LATEST UPDATE
-
Man of the Match Timnas Indonesia vs Lebanon: Ricky Kambuaya
Tim Nasional 8 September 2025, 23:36 -
Kepindahan Andre Onana dari MU ke Trabzonspor Tuntas, Hanya Tunggu Rilis Klub
Liga Inggris 8 September 2025, 23:14 -
Hasil Timnas Indonesia vs Lebanon: Garuda Tertahan Tanpa Gol di Paruh Pertama
Tim Nasional 8 September 2025, 21:28 -
Mengapa Justin Hubner Absen Bela Indonesia Kontra Lebanon? Ini Penyebabnya
Tim Nasional 8 September 2025, 20:56 -
Link Live Streaming FIFA Matchday Malam Ini: Indonesia vs Lebanon
Tim Nasional 8 September 2025, 19:50 -
Prediksi Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan 9 September 2026
Tim Nasional 8 September 2025, 19:43 -
Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Lebanon di SCTV dan Indosiar - FIFA Matchday
Tim Nasional 8 September 2025, 19:30
LATEST EDITORIAL
-
Siapa Suksesor Mohamed Salah di Liverpool? Ini 5 Kandidatnya
Editorial 8 September 2025, 14:06 -
7 Transfer Musim Panas 2025 yang Langsung Meledak: Ekitike Gak Percuma Dibeli Mahal
Editorial 8 September 2025, 13:20 -
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48