Sudah Pantaskah e-Sports Dianggap Olahraga?
Richard Andreas | 6 Desember 2018 14:30
Bola.net - - Mungkin kata e-Sports sudah tak begitu asing bagi banyak orang. Dalam beberapa tahun terakhir, e-Sports terus mengguncangkan dunia dengan turnamen-turnamen berkelas yang menawarkan hadiah besar, puluhan juta dolar.
Salah satu gim e-Sports yang paling populer adalah Dota 2, dengan turnamen andalannya The International (TI). Terakhir, TI 8 menyajikan total hadiah 24,8 juta USD alias sekitar 360 miliar rupiah. Jumlah yang sangat masif.
Tak bisa dihindari lagi, e-Sports adalah fenomena baru yang masih akan terus berkembang. Konsepnya sederhana: gim yang layak dikategorikan sebagai e-Sports harus memenuhi persyaratan kompetitif umum sebuah olahraga.
Beberapa gim e-Sports yang populer: Dota 2, League of Legends, CS:GO, Hearthstone, Fortnite. Dan gim mobile seperti Arena of Valor, Clash Royale, Mobile Legends, dan lain sebagainya. Gim-gim tersebut sangatlah populer.
Kendati demikian, bukan berarti e-Sports tanpa gangguan. Semuanya kembali ke pertanyaan dasar. Pantaskah e-Sports disebut sebagai olahraga? Pantaskah seorang yang memainkan karakter fiksi dengan duduk menatap layar komputer, mengoperasikan kibor dan tetikus (atau memutar ibu jari di layak ponsel pintar untuk mobile game), berkomunikasi melalui perangkat jemala dianggap sebagai atlet e-Sports?
Baca ulasan selengkapnya di bawah ini:
Pantaskah?
Mengutip foxsportsasia.com, salah satu politisi Jerman dan State Minister of the Interior and for Sports, Hesse Peter Beuth meragukan arti kalimat e-Sports karena dia menilai itu bukanlah olahraga. Beuth ragu kegiatan bermain gim itu layak dikategorikan sebagai olahraga.
"Esports tidak ada hubungannya dengan olahraga. Kita harus memusnahkan istilah itu. Saya masih belum yakin bagaimana menggerakkan ibu jari dan jari telunjuk layak dianggap sebagai olahraga, meskipun ada sesuatu yang bergerak di layar," tegas Beuth.
Dia mengatakan pernyataan ini dalam rapat kongres Jerman yang membahas soal kemungkinan menerima e-Sports sebagai olahraga resmi yang akan membuat para atlet e-Sports dan organisasinya diuntungkan oleh hak-hak asosiasi tertentu. Jika usulan ini disahkan, klub e-Sports bisa meraih banyak keuntungan yang dilindungi hukum Jerman.
Betuh menolak keras usulan tersebut. Dia menilai e-Sports tidak menerapkan nilai-nilai tradisional olahraga dan justru menguntungkan perusahaan pembuat gim-gim tersebut (yang kebanyakan perusahaan Amerika).
"Kongres ini adalah soal edukasi dan kesehatan. Kami ingin anak-anak pergi ke pusat kebugaran dan pergi ke lapangan. Bermain gim punya nilainya sendiri tetapi itu tidak termasuk dalam organisasi olahraga karena ia menilai tinggi dirinya sendiri dengan gelar yang nilainya saya ragukan."
Bantahan
Pernyataan Beuth ini tentu mendapat bantahan. Ralf-Rainer Klatt selaku Vice Principal of Landessportbund Hessen, mendukung gerakan mengesahkan e-Sports. Dia memberikan argumen soal permainan tim dalam e-Sports yang mengutamakan organisasi tim dan kerjasama, itulah nilai e-Sports yang sesungguhnya.
"Mereka [pelaku e-Sports] gemar melakukan e-Sports sebagai olahraga tim, maka itu adalah sesuatu yang sangat berbeda daripada ketika individu bermain sendiri dengan konsol atau komputer," tegas Klatt.
"Anda harus mempertimbangkan e-Sports sebagai bagian dari proses digitalisasi masyarakat kita, yang baru saja tiba di dunia olahraga."
Jerman sendiri sebenarnya telah jadi markas perkembangan e-Sports dalam waktu lama. Salah satu perusahaan e-Sports terbesar, Electronic Sports League (ESL) berbasis di Koln, salah satu kota Jerman. ESL rutin menyelenggarakan turnamen Dota 2, CS:GO, dan beberapa gim lainnya.
Berita Video
Berita video membahas masa depan e-Sport di Indonesia bersama Glen Richard dan Siman Sudartawa.
Baca Juga:
- Keren, Tim Dota 2 Indonesia jadi Wakil Asia Tenggara di Bucharest Minor
- Tim Jakartans Rebut Status KLY All Stars di The Battle of Youniverse
- Rencana IeSPA Perbanyak Kejuaraan E-Sports Didukung Menpora
- KLY Sports Meriahkan Skena E-Sports Indonesia Dengan Kompetisi The Battle of Youniverse
- PUBG Mobile: Lokasi Loot Terbaik di Sanhok
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Jadwal Lengkap Mobile Legends M5 World Championship 2023
Lain Lain 19 Desember 2023, 08:00 -
Klub Liga 1 dan Liga 2 Gaungkan IFeL 2023, Ada Player dari Barcelona dan Thailand
Bola Indonesia 24 Oktober 2023, 23:50 -
Jadwal Lengkap Esports Asian Games 2023: Kapan Tim Esports Indonesia Bermain?
Lain Lain 25 September 2023, 15:11 -
Jadwal Lengkap IESF Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) 2023
Lain Lain 31 Agustus 2023, 10:04
LATEST UPDATE
-
Bad News untuk Arsenal, William Saliba Harus Absen hingga Sebulan
Liga Inggris 8 September 2025, 00:47 -
Masa Depan Cerah Benjamin Sesko di Manchester United: Potensi Bomber Kelas Dunia
Liga Inggris 7 September 2025, 23:40 -
Kisah 20 Tahun Presnel Kimpembe di PSG Resmi Berakhir
Liga Eropa Lain 7 September 2025, 22:22 -
Daftar Pembalap Formula 1 dengan Kemenangan Terbanyak Sepanjang Sejarah
Otomotif 7 September 2025, 21:39 -
Hasil Lengkap dan Klasemen Pembalap Formula 1 2025
Otomotif 7 September 2025, 21:29 -
Update Klasemen Pembalap Formula 1 2025
Otomotif 7 September 2025, 21:28 -
Klasemen Sementara Formula 1 2025 Usai Seri Italia di Monza
Otomotif 7 September 2025, 21:27 -
Hasil Balapan Formula 1 GP Italia 2025: Max Verstappen Kalahkan Duet McLaren
Otomotif 7 September 2025, 21:22 -
Update Klasemen Pembalap WorldSBK 2025
Otomotif 7 September 2025, 21:18 -
Hasil Race 2 WorldSBK Prancis 2025: Toprak Razgatlioglu Bawa Pulang Hat-trick Kemenangan
Otomotif 7 September 2025, 21:14 -
Matheus Cunha Tebar Kode Sudah Fit untuk Perkuat MU Lawan Man City
Liga Inggris 7 September 2025, 20:55
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24