Melihat Kiat Martin Schmidt Membangkitkan FC Ausburg dari Titik Nadir
Serafin Unus Pasi | 24 Februari 2020 22:31
Bola.net - Ketika Bolaneters melihat sosok Martin Schmidt, kalian mungkin agak meragukan bahwa ia adalah seorang pelatih sepakbola. Dari tampangnya yang gahar dan rambut gondrongnya, ia memang lebih mirip seorang rockstar ketimbang menjadi seorang pelatih.
Namun jangan salah, sosok 53 tahun ini merupakan seorang pelatih profesional. Ia kini menjadi juru taktik dari klub Bundesliga, FC Augsburg.
Ia sebenarnya baru kurang dari dua tahun menangani Die Fuggerstaedter. Ia menggantikan Manuel Baum setelah pelatih asal Jerman itu 'menelantarkan' FC Augsburg di dekat jurang degradasi.
Namun pelatih asal Swiss itu berhasil membuat keajaiban di Augsburg. Ia menyelamatkan timnya dari zona degradasi, dan ia berhasil membuat timnya kini bertengger di peringkat 11 klasemen Bundesliga.
Apa kiat pelatih bertampang sangar ini dalam membangkitkan FC Augsburg? Simak rangkuman selengkapnya di bawah ini.
Pensiun Dini
Dilahirkan di Naters, Swiss, pada tanggal 12 April 1967, Schmidt mengambil langkah sepak bola pertamanya dengan bermain untuk klub lokal FC Naters pada tahun 1976.
Ia terus bermain untuk klub bahkan hingga ke divisi bawah sampai tahun 1998, tetapi kelangsungan penampilannya dengan kejam terbatasi oleh tidak kurang dari tujuh cedera ligamen lutut yang berbeda. Ia pensiun dari dunia sepak bola pada tahun 2001 setelah tiga tahun membela FC Raron.
Formasi Pilihan
Schmidt dikenal sebagai penganut formasi "4-4-2 double six" yang berarti mengandalkan dua gelandang inti untuk mengambil posisi tepat di belakang tiga gelandang serang sehingga lebih menyerupai formasi 4-2-3-1.
Dua pemain tersebut dituntut memiliki kecerdasan yang tinggi dan kemampuan untuk membaca permainan. Salah satu dari mereka lebih berorientasi menyerang, sering tidak terjaga di lini tengah dan demikian dapat dengan leluasa mengendalikan tempo permainan demi mengamankan ruang belakang di belakang nomor 10 jika timnya menguasai bola.
Dan satu lainnya sebagian besar bertanggung jawab dalam porsi bertahan. Idealnya, keduanya bertukar peran dalam sistem sehingga pergerakan mereka sulit untuk diprediksi. Dalam pertahanan, mereka dapat dengan mudah membentuk segitiga dengan dua bek tengah dan demikian mampu menekan pemain lawan yang memiliki bola dengan sangat efektif. Itulah yang menjadi kunci utama kesuksesan Augsburg untuk dapat minimal bersaing di papan tengah dalam kompetisi yang paling kompetitif di Eropa saat ini.
Bakat Di Luar Bidang
Sementara Schmidt mengharumkan namanya dalam dunia sepak bola sebagai pelatih muda berbakat yang cukup berlawanan dengan ketika sebagai pemain, ia adalah talenta yang memiliki banyak keahlian di luar bidang permainan.
Seorang mekanik terlatih, ia mengelola sebuah garasi yang sukses selama empat belas tahun dan -jika itu tidak cukup- sampai saat ini ia juga masih terlibat dalam menjalankan sebuah perusahaan tekstil dengan tiga saudara perempuannya, dan serta pula pernah menjajal keahliannya di bidang ski. Sebagai anak muda, Schmidt mendapatkan uang sakunya dari merawat sapi dan domba keluarganya.
Dan tahukah kamu? Menurut sebuah media di Inggris, Schmidt juga merupakan teman masa kecil Presiden FIFA saat ini, Gianni Infantino.
(Bundesliga)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Niko Kovac Bertahan di Dortmund: Kontrak Diperpanjang Satu Tahun Lagi
Bundesliga 26 Agustus 2025, 16:19 -
Kevin Diks Resmi Cetak Sejarah, Pemain Indonesia Pertama yang Tampil di Bundesliga
Tim Nasional 25 Agustus 2025, 06:47
LATEST UPDATE
-
Manchester United dan Trabzonspor Sepakat, Onana Menuju Pintu Keluar Old Trafford
Liga Inggris 7 September 2025, 01:57 -
Hasil Armenia vs Portugal: Ronaldo dan Felix Sumbang Dua Gol, Selecao Menang Telak 5-0
Piala Dunia 7 September 2025, 01:11 -
Hasil Inggris vs Andorra: Taktik Tuchel Berbuah Manis, Three Lions Menang 2-0
Piala Dunia 7 September 2025, 01:06 -
Situasi Pelik Inter Milan terkait Lautaro Martinez jelang Duel Kontra Juventus
Liga Italia 7 September 2025, 00:11 -
AC Milan Masih Minati Vlahovic: Ada Kendala dan Pesaing yang Harus Diwaspadai
Liga Italia 6 September 2025, 23:55 -
Jadwal, Hasil Lengkap, Klasemen, dan Top Skor Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
Tim Nasional 6 September 2025, 22:55 -
Man of the Match Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Arkhan Fikri
Tim Nasional 6 September 2025, 22:32 -
Terlewatinya Catatan Gol Francesco Totti di Timnas Italia
Piala Dunia 6 September 2025, 22:08 -
Update Klasemen Pembalap MotoE 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:48 -
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
Otomotif 6 September 2025, 21:44
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24