Transformasi Ajaib Bayer Leverkusen di Tangan Xabi Alonso: Dari Tim Degradasi Menjadi Raksasa Jerman
Aga Deta | 10 Mei 2025 05:35
Bola.net - Xabi Alonso mencatat sejarah luar biasa sejak mengambil alih Bayer Leverkusen pada Oktober 2022. Di bawah kepemimpinannya, klub ini menjelma menjadi kekuatan dominan di Bundesliga.
Ketika ia diumumkan akan meninggalkan klub pada musim panas ini, banyak yang mulai menyoroti jejak luar biasanya di BayArena. Dari tim papan bawah menjadi juara tak terkalahkan, Alonso benar-benar membuat gebrakan besar.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas perjalanan lengkap Xabi Alonso bersama Leverkusen. Mulai dari awal penunjukan, langkah transfer cerdas, hingga filosofi permainan yang membawa klub ke puncak.
Perjalanan ini adalah bukti bagaimana visi pelatih dapat mengubah nasib klub. Dan Xabi Alonso telah membuktikannya dengan cara yang luar biasa.
Awal Penunjukan Alonso
Setiap kisah indah pasti dimulai dari suatu tempat, dan bagi Alonso, awalnya adalah posisi ke-17 klasemen Bundesliga. Ia mengambil alih tim dari Gerardo Seoane yang kini menangani Borussia Monchengladbach pada Oktober 2022.
Dalam konferensi pers pertamanya, Alonso menyatakan optimisme besar terhadap proyek ini. “Saya merasa bisa berperan penting di sini dan punya dampak bagi tim,” ujarnya.
Perubahan positif langsung terlihat setelah itu. Alonso meraih kemenangan 4-0 atas Schalke di laga perdananya sebagai pelatih.
Meski kemenangan berikutnya baru datang tujuh pertandingan kemudian, Leverkusen mulai bangkit. Perlahan tapi pasti, mereka naik dari zona degradasi ke papan tengah.
Fondasi Filosofi Permainan
Pengalaman Alonso sebagai pemain di bawah pelatih top seperti Pep Guardiola dan Jose Mourinho sangat berpengaruh. Ia kembali menanamkan rasa percaya diri dan tanggung jawab individu kepada para pemain.
“Pemain saya bukan robot,” kata Alonso setahun setelah ditunjuk. “Mereka harus bisa membuat keputusan sendiri di lapangan.”
Filosofi ini menyulut semangat skuad yang diisi pemain seperti Patrik Schick, Florian Wirtz, dan Jeremie Frimpong. Hasilnya, Leverkusen finis di posisi keenam Bundesliga dan mencapai semifinal Liga Europa setelah kedatangan Alonso.
Meski sempat dipermalukan 1-5 oleh Frankfurt, Alonso tetap konsisten. Ia mengoleksi 13 kemenangan dari 26 laga Bundesliga musim perdananya.
Bursa Transfer yang Sempurna
Alonso membuat keputusan besar dengan melepas Moussa Diaby dan Nadiem Amiri secara permanen. Callum Hudson-Odoi juga dipulangkan ke Chelsea setelah masa pinjamannya berakhir.
Sebagai gantinya, ia mendatangkan pemain yang sangat tepat sasaran. Jonas Hofmann, Nathan Tella, dan kiper baru Matej Kovar menjadi tambahan penting.
Namun perekrutan Granit Xhaka, Victor Boniface, dan Alejandro Grimaldo adalah yang paling menonjol. Ketiganya langsung menjadi tulang punggung permainan Alonso.
Xhaka memainkan peran krusial di lini tengah dengan distribusi bola yang tahan tekanan. Ia mencatat 79% keberhasilan dalam mengatasi pressing sepanjang musim 2023/2024.
Boniface menjadi solusi saat Schick cedera dan mencetak 14 gol di Bundesliga. Ia menunjukkan kualitas sebagai striker modern yang piawai berkolaborasi dengan Wirtz.
Sementara Grimaldo, yang datang gratis dari Benfica, tampil luar biasa di sisi kiri. Ia memungkinkan Alonso mengubah formasi menjadi 3-4-2-1 demi mengoptimalkan kekuatan skuad.
Tumbuh Bersama Leverkusen
Meski baru memiliki pengalaman melatih Real Sociedad B, Alonso cepat beradaptasi. Ia belajar menjadi pemimpin dalam berbagai situasi dan terus berkembang secara taktik.
“Kami bukan tim penguasaan bola tahun lalu,” ujarnya pada 2023. “Tahun ini berbeda, dan saya harus belajar meyakinkan pemain untuk berubah.”
Hasilnya luar biasa. Leverkusen menjuarai Bundesliga untuk pertama kalinya, dengan rekor 90 poin dan tak terkalahkan sepanjang musim.
Mereka juga menjuarai DFB Pokal dan hanya kalah sekali sepanjang musim kompetitif, yaitu di final Liga Europa melawan Atalanta. Sebuah pencapaian fenomenal dari pelatih yang awalnya diragukan.
Julukan Laterkusen dan Kebangkitan Mental
Sebelumnya dikenal dengan julukan Neverkusen karena sering gagal di momen krusial, kini mereka dijuluki Laterkusen. Julukan ini menggambarkan ketangguhan mereka mencetak gol di menit-menit akhir.
Gaya bermain penguasaan bola membuat lawan kelelahan dan kesulitan bertahan hingga akhir laga. Mentalitas pantang menyerah menjadi ciri khas pasukan Alonso.
Contohnya terlihat saat mereka membalikkan keadaan melawan VfB Stuttgart dua kali musim ini. Sekali di ajang Supercup, dan sekali lagi di Bundesliga pekan ke-26.
Menembus Batas dan Warisan Abadi
Musim 2024/2025 memang tidak sempurna karena gagal mempertahankan gelar. Mereka tersingkir di babak 16 besar Liga Champions dan semifinal DFB Pokal.
Namun tetap saja, musim ini tergolong sukses besar bagi klub yang dulu sering gagal di saat penting. Mereka bahkan bisa mencatat poin terbanyak kedua dalam sejarah klub jika menang di dua laga sisa.
Alonso memang akan hengkang, namun pengaruhnya abadi. Ia mengubah Leverkusen dari tim biasa menjadi kekuatan besar di Jerman dan Eropa.
Sumber: Bundesliga
Klasemen Bundesliga
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Filosofi Chivu di Inter: Benahi Mental Tim Senior, Lalu 'Lemparkan' Pemain Muda!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 09:17 -
Man of the Match Bayer Leverkusen vs PSG: Nuno Mendes
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:50 -
Man of the Match Villarreal vs Manchester City: Savinho
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:45 -
Man of the Match Union Saint-Gilloise vs Inter Milan: Denzel Dumfries
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:27 -
Man of the Match Arsenal vs Atletico Madrid: Viktor Gyokeres
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:17
LATEST UPDATE
-
Hansi Flick Acungi Jempol Performa Marcus Rashford: Makin Hari, Makin Sip!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 11:49 -
Arsenal Melaju Sempurna di Liga Champions: 3 Laga, 9 Poin, 8 Gol, dan 0 Kebobolan
Liga Champions 22 Oktober 2025, 11:04 -
Catat Jadwal Europa Conference League 2025/26: Pekan Ke-2 Eksklusif di Vidio
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 10:58 -
Jakarta jadi Kota Terbahagia ke-18 di Dunia, Begini Respons Pramono Anung
News 22 Oktober 2025, 10:58 -
Erling Haaland Samai Rekor Cristiano Ronaldo, Cetak Gol dalam 12 Laga Beruntun
Liga Champions 22 Oktober 2025, 10:19 -
PSV vs Napoli: Malam Mengerikan di Philips Stadium
Liga Champions 22 Oktober 2025, 10:03
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04