Brest Cuma Bisa Menyesal, Andai Mereka Cetak Gol Lebih Dulu ke Gawang PSG

Gia Yuda Pradana | 12 Februari 2025 15:36
Brest Cuma Bisa Menyesal, Andai Mereka Cetak Gol Lebih Dulu ke Gawang PSG
Momen selebrasi gol Vitinha di laga Brest vs PSG, Liga Champions 2024/2025 (c) PSG Official

Bola.net - Brest harus menerima kenyataan pahit usai takluk 0-3 dari PSG pada leg pertama play-off fase gugur Liga Champions 2024/2025, Rabu, 12 Februari 2025. Bermain di kandang sendiri, Brest gagal memanfaatkan peluang untuk mengubah jalannya pertandingan dan harus mengakui keunggulan sesama wakil Prancis tersebut.

PSG tampil efektif dengan mencetak tiga gol melalui Vitinha di menit ke-21 lewat eksekusi penalti, serta dua gol Ousmane Dembele di penghujung babak pertama dan menit ke-66. Brest sejatinya memiliki beberapa peluang, tapi buruknya penyelesaian akhir membuat mereka gagal membalas.

Advertisement

Andai saja Brest mencetak gol lebih dulu ke gawang PSG, mungkin jalannya laga bakal berbeda. Namun, itu tidak terjadi. Sekarang, Brest cuma bisa menyesalinya.

Hasil ini membuat Brest berada dalam posisi sulit menjelang leg kedua di Parc des Princes pekan depan. Mereka harus menang dengan selisih minimal empat gol untuk membalikkan keadaan, sebuah tugas berat mengingat dominasi PSG dalam pertemuan pertama ini.

1 dari 3 halaman

PSG Manfaatkan Peluang, Brest Gagal Bangkit

Sejak awal pertandingan, Brest berusaha tampil agresif dan menciptakan peluang lebih dulu. Namun, justru PSG yang mampu mencetak gol lebih dahulu lewat penalti Vitinha setelah wasit menunjuk titik putih akibat pelanggaran di kotak terlarang.

Gol ini mengubah momentum pertandingan, dengan PSG semakin percaya diri mengendalikan jalannya laga.

Brest sebenarnya sempat mendapatkan peluang untuk menyamakan kedudukan, tetapi penyelesaian akhir yang kurang maksimal membuat mereka gagal mencetak gol. Situasi semakin sulit bagi tuan rumah ketika Dembele menggandakan keunggulan PSG tepat sebelum turun minum.

2 dari 3 halaman

Penyesalan Brest

Usai pertandingan, penyerang Brest, Abdallah Sima, mengungkapkan kekecewaannya atas hasil tersebut. "Malam ini bukan malam kami. Kami memiliki peluang untuk mencetak gol, tetapi itu bukan hari kami. Penalti itu mengubah jalannya laga. Jika kami mencetak gol lebih dulu, pertandingan akan berbeda," ujar Sima kepada UEFA.com.

Pelatih Brest, Eric Roy, juga tak bisa menyembunyikan rasa frustrasinya. "Kami selalu keluar dari pertandingan melawan Paris dengan penyesalan. Saya tidak bisa menyalahkan para pemain, tetapi kami gagal memanfaatkan peluang dan kurang solid di lini belakang. Itu membuat segalanya menjadi sulit melawan tim seperti PSG. Skor 0-3 terasa berat bagi kami, tetapi mereka memang layak menang," kata Roy dalam konferensi pers.

3 dari 3 halaman

Tugas Berat di Leg Kedua

Kekalahan ini membuat Brest harus menghadapi tantangan besar di leg kedua. Bertandang ke Parc des Princes dengan defisit tiga gol bukanlah situasi yang ideal, terlebih PSG dikenal kuat di kandang, juga telah mengalahkan mereka tiga kali musim ini.

Untuk bisa lolos, Brest membutuhkan keajaiban dengan mencetak minimal tiga gol tanpa kebobolan agar peluang mereka tetap hidup.

Dengan performa yang ditunjukkan PSG pada leg pertama, misi Brest di Paris tampak sangat sulit. Namun, dalam sepak bola, segalanya masih mungkin terjadi. Brest perlu memperbaiki lini pertahanan dan memanfaatkan peluang dengan lebih baik jika ingin menciptakan kejutan di ibu kota Prancis.

Sumber: UEFA