Deja Vu di Kota Munchen: Ketika Prancis dan Italia Kembali Bertemu di Puncak Liga Champions
Gia Yuda Pradana | 8 Mei 2025 13:48
Bola.net - Munchen kembali jadi panggung pertempuran. Tiga dekade setelah partai final ikonik antara Marseille dan AC Milan, kota ini kembali menyambut duel antara Prancis dan Italia di Liga Champions. Kali ini, PSG dan Inter Milan yang akan menapaki rumput Allianz Arena.
Kamis, 8 Mei 2025, Parc des Princes bergemuruh. PSG menuntaskan tugasnya menyingkirkan Arsenal dengan kemenangan 2-1 dan mengunci tiket ke final berkat agregat 3-1. Fabian Ruiz dan Achraf Hakimi menjadi aktor utama di malam itu.
Arsenal sempat memberi tekanan lewat gol Bukayo Saka, tapi tidak cukup. Dengan keunggulan satu gol dari leg pertama di London, PSG tetap tenang, menjaga tempo, dan akhirnya menuntaskan pekerjaan mereka. Final Liga Champions menanti dan Prancis kembali mengirimkan wakilnya.
Aroma 1993: Sebuah Ulangan dalam Rasa yang Berbeda
Pertemuan PSG dan Inter Milan menjadi nostalgia bagi para pencinta sepak bola Eropa. Sebab, terakhir kali tim Prancis dan Italia bertemu di final Liga Champions juga tersaji di kota Munchen, yakni pada musim 1992/93. Kala itu, Marseille menundukkan AC Milan di Olympiastadion.
Satu gol dari Basile Boli cukup untuk membawa Marseille ke puncak Eropa. Itu adalah trofi pertama dan satu-satunya bagi klub Prancis di kompetisi ini. Namun, kejayaan itu dibayangi oleh skandal yang mencoreng sejarah mereka.
Meski gelar Eropa mereka tidak dicabut, Marseille dilarang tampil di kompetisi Eropa dan terdegradasi akibat pengaturan skor di liga domestik. Kini, PSG datang membawa harapan baru. Sebuah kans untuk menghapus bayang-bayang masa lalu.
PSG: Dari Paris Menuju Puncak
Sejak awal musim, PSG memang memburu satu hal: supremasi Eropa. Dengan Luis Enrique di balik kemudi dan skuad penuh bintang, mereka melaju mantap, termasuk menyingkirkan Arsenal dengan cukuo meyakinkan. Tidak ada tanda panik, hanya ketenangan.
Gol Ousmane Dembele di Emirates jadi pembuka jalan. Di leg kedua, Fabian Ruiz tampil memukau, lalu Hakimi menambah luka bagi tim London. PSG tak bermain indah, tapi efektif dan efisien.
Kini, mereka kembali ke final setelah penantian empat tahun sejak edisi 2020. Waktu itu, mereka kalah dari Bayern Munchen di Lisbon. Kali ini, PSG datang dengan pengalaman dan kedewasaan. Dan Munchen akan jadi saksi mereka.
Inter Milan: Kebangkitan di Tengah Mimpi
Sementara itu, Inter melaju ke final dengan kisah dramatis. Mereka menyingkirkan Barcelona dengan agregat mencengangkan, 7-6. Pertarungan dua leg itu menjadi salah satu semifinal paling gila dalam sejarah kompetisi.
Inter bukan hanya tajam di depan, tapi juga mental baja. Di bawah asuhan Simone Inzaghi, mereka menemukan keseimbangan. Kombinasi pengalaman dan semangat muda menjadikan Nerazzurri lawan yang sangat berbahaya.
Setelah final 2023 yang gagal, Inter kini mengincar gelar keempat mereka di Liga Champions. Terakhir kali mereka juara adalah pada 2010. Kini, dengan segala kekuatan yang dimiliki, Inter siap kembali menuliskan nama mereka di trofi prestisius.
Kota yang Menyimpan Kenangan
Munchen tidak hanya jadi tempat berlangsungnya final. Kota ini menyimpan sejarah, luka, dan kejayaan sepak bola Eropa. Di sinilah Basile Boli mencetak gol bersejarah. Di sini juga Marco van Basten memainkan laga terakhirnya sebelum cedera mematikan kariernya.
Sekarang, Allianz Arena bersolek menanti duel dua tim terbaik Eropa saat ini: PSG dan Inter. Sebuah ulangan dalam nuansa modern. Kali ini, bukan hanya sejarah yang dipertaruhkan, tapi juga martabat sepak bola Prancis dan Italia.
Tiga dekade telah berlalu sejak final yang mengubah wajah Liga Champions. Kini, bab baru akan ditulis. Siapa yang akan mengukir kisahnya di Munchen—tim dari Paris atau dari Milano?
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Terakhir Kali PSG di Final Liga Champions: Stadion Kosong Jadi Saksi Hancurnya Mimpi
- Road to Final: Jalan Berliku Skuad Pejuang PSG Menuju Final Liga Champions 2024/2025
- Road to Final: Saga Inter Milan Menuju Final Liga Champions 2024/2025
- Inter Milan Menunggu Lawan di Final: Rekor Nerazzurri vs PSG dan Arsenal
- Dari Wina ke Munchen: Jalan Panjang Inter Menuju Final Liga Champions Ke-7
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Daftar Pembalap Formula 1 dengan Kemenangan Terbanyak Sepanjang Sejarah
Otomotif 7 September 2025, 21:39 -
Hasil Lengkap dan Klasemen Pembalap Formula 1 2025
Otomotif 7 September 2025, 21:29 -
Update Klasemen Pembalap Formula 1 2025
Otomotif 7 September 2025, 21:28 -
Klasemen Sementara Formula 1 2025 Usai Seri Italia di Monza
Otomotif 7 September 2025, 21:27
LATEST UPDATE
-
Bad News untuk Arsenal, William Saliba Harus Absen hingga Sebulan
Liga Inggris 8 September 2025, 00:47 -
Masa Depan Cerah Benjamin Sesko di Manchester United: Potensi Bomber Kelas Dunia
Liga Inggris 7 September 2025, 23:40 -
Kisah 20 Tahun Presnel Kimpembe di PSG Resmi Berakhir
Liga Eropa Lain 7 September 2025, 22:22 -
Daftar Pembalap Formula 1 dengan Kemenangan Terbanyak Sepanjang Sejarah
Otomotif 7 September 2025, 21:39 -
Hasil Lengkap dan Klasemen Pembalap Formula 1 2025
Otomotif 7 September 2025, 21:29 -
Update Klasemen Pembalap Formula 1 2025
Otomotif 7 September 2025, 21:28 -
Klasemen Sementara Formula 1 2025 Usai Seri Italia di Monza
Otomotif 7 September 2025, 21:27 -
Hasil Balapan Formula 1 GP Italia 2025: Max Verstappen Kalahkan Duet McLaren
Otomotif 7 September 2025, 21:22 -
Update Klasemen Pembalap WorldSBK 2025
Otomotif 7 September 2025, 21:18 -
Hasil Race 2 WorldSBK Prancis 2025: Toprak Razgatlioglu Bawa Pulang Hat-trick Kemenangan
Otomotif 7 September 2025, 21:14 -
Matheus Cunha Tebar Kode Sudah Fit untuk Perkuat MU Lawan Man City
Liga Inggris 7 September 2025, 20:55
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24