Jose Mourinho dan Selebrasi Ikonik di Camp Nou: Saat Inter Milan Menjinakkan Prime Barcelona
Aga Deta | 30 April 2025 19:06
Bola.net - Inter Milan menciptakan sejarah besar di Liga Champions pada musim 2009/2010. Mereka sukses menyingkirkan Barcelona yang kala itu sedang berada di puncak kejayaannya.
Barcelona merupakan juara bertahan dengan status treble winner di bawah asuhan Pep Guardiola. Mereka dianggap tak terhentikan, namun Jose Mourinho punya rencana lain.
Pertemuan antara Inter dan Barcelona terjadi di babak semifinal Liga Champions. Leg pertama berlangsung di Giuseppe Meazza, sementara leg kedua dihelat di Camp Nou.
Momen ini menjadi bagian penting dalam karier Mourinho. Ia berhasil meredam tim terbaik di dunia dan menciptakan selebrasi yang membekas di benak banyak orang, terutama pendukung Barcelona.
Pertemuan Takdir di Musim 2009/2010
Musim itu, Barcelona dan Inter Milan punya hubungan erat sejak awal kompetisi. Bahkan, keduanya sudah saling bertemu di fase grup Liga Champions.
Di musim panas sebelumnya, Barcelona melepas Samuel Eto’o ke Inter sebagai bagian dari transfer Zlatan Ibrahimovic. Pertukaran ini ternyata berdampak besar di kemudian hari.
Meski unggul di fase grup, Barcelona mendapat kejutan di semifinal. Apa yang tampak seperti kelanjutan dominasi, justru berakhir menjadi mimpi buruk di Camp Nou.
Strategi Brilian Mourinho
Jose Mourinho bukan favorit juara saat itu. Namun, ia membentuk skuad solid dengan pemain seperti Julio Cesar, Javier Zanetti, Maicon, Wesley Sneijder, dan Diego Milito.
Inter menyingkirkan Chelsea dan CSKA Moscow sebelum bertemu Barcelona. Mereka masuk semifinal dengan kepercayaan diri tinggi meski hanya menjadi runner-up grup.
Di leg pertama, Inter menang 3-1 usai tertinggal lebih dulu. Di Camp Nou, mereka bertahan habis-habisan dan lolos ke final meski kalah 0-1 dan secara agregat menang 3-2.
Selebrasi Ikonik di Camp Nou
Setelah peluit akhir berbunyi, Mourinho melakukan selebrasi luar biasa. Ia berlari ke lapangan dan disambut amarah dari sebagian pendukung Barcelona.
Selebrasi itu menjadi simbol kemenangan taktik atas dominasi teknis. Mourinho membuktikan bahwa Barcelona bisa dikalahkan dengan rencana matang dan disiplin tinggi.
Kemenangan ini juga menjadi batu loncatan menuju Real Madrid. Klub tersebut melihat Mourinho sebagai sosok yang bisa menghentikan dominasi Barcelona di Spanyol.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
5 Mantan Anak Buah Arsene Wenger yang Kini Menjadi Pelatih
Editorial 15 Oktober 2025, 00:03 -
Badai Cedera Menerpa Barcelona Jelang El Clasico di Bernabeu
Liga Spanyol 14 Oktober 2025, 23:13 -
Kekuatan Penuh Real Madrid untuk El Clasico Pertama Musim Ini
Liga Spanyol 14 Oktober 2025, 22:46
LATEST UPDATE
-
Barcelona Krisis Cedera, Lewandowski Dipastikan Absen di El Clasico
Liga Spanyol 15 Oktober 2025, 06:59 -
Menang 2-1 atas Uni Emirat Arab, Qatar Pastikan Tiket Piala Dunia 2026
Piala Dunia 15 Oktober 2025, 05:36 -
Arab Saudi Lolos ke Piala Dunia 2026 Usai Tahan Imbang Irak 0-0 di Jeddah
Piala Dunia 15 Oktober 2025, 05:32 -
Pencarian Juventus akan Bek Kanan Berkualitas untuk Menambal Kelemahan
Liga Italia 15 Oktober 2025, 04:24 -
Badai Cedera Menerpa Barcelona Jelang El Clasico di Bernabeu
Liga Spanyol 14 Oktober 2025, 23:13 -
Kekuatan Penuh Real Madrid untuk El Clasico Pertama Musim Ini
Liga Spanyol 14 Oktober 2025, 22:46
LATEST EDITORIAL
-
5 Mantan Anak Buah Arsene Wenger yang Kini Menjadi Pelatih
Editorial 15 Oktober 2025, 00:03 -
Real Madrid Siap Cuci Gudang? 4 Pemain Ini Bisa Pergi Januari Nanti
Editorial 14 Oktober 2025, 17:33 -
5 Bek Tengah Tangguh yang Bisa Didapat Gratis pada 2026
Editorial 13 Oktober 2025, 17:23 -
6 Pemain Manchester United Bisa Gagal Tampil di Piala Dunia 2026
Editorial 13 Oktober 2025, 16:42