Luka Lama di Tanah Spanyol: Inter Menantang Takdir di Semifinal

Gia Yuda Pradana | 30 April 2025 11:21
Luka Lama di Tanah Spanyol: Inter Menantang Takdir di Semifinal
Liga Champions 2023/2024: Suasana adu penalti dalam laga Atletico Madrid vs Inter Milan di babak 16 besar leg 2 (c) AP Photo/Manu Fernandez

Bola.net - Sejarah memang tak pernah diam. Dia menyimpan luka serta kejayaan dengan kadar yang sama, dan Inter Milan tahu persis rasanya. Ketika mereka bersiap untuk kembali melawat ke tanah Spanyol, hantu-hantu masa lalu pun perlahan bangkit.

Kamis, 1 Mei 2025 dini hari nanti, Estadi Olimpic Lluis Companys akan jadi panggung leg pertama semifinal Liga Champions. Lawannya tak main-main: Barcelona, klub yang lebih dari sekali membuat Inter mencicipi pahitnya kegagalan.

Advertisement

Namun, ini bukan sekadar pertarungan antar dua tim besar. Ini adalah pertarungan Inter melawan sejarah—dan sejarah mereka di tanah Spanyol penuh kisah getir.

1 dari 6 halaman

Rekor yang Berat di Negeri Matador

Rekor yang Berat di Negeri Matador

Ekspresi kekecewaan penyerang Inter Milan, Lautaro Martinez setelah kalah dari AC Milan di semifinal Coppa Italia 2024-2025. (c) AP Photo/Luca Bruno

Bicara soal rekor, Inter punya catatan yang cukup kelam saat berjumpa klub-klub Spanyol. Dari 54 laga, mereka hanya menang 16 kali, imbang 14, dan kalah 24 kali.

Khusus laga tandang, statistiknya lebih suram: cuma tiga kemenangan dari 25 lawatan. Sisanya, empat kali imbang dan 18 kekalahan.

Dari angka-angka itu saja, sudah jelas betapa Inter tak pernah benar-benar nyaman di tanah Iberia.

2 dari 6 halaman

Luka yang Masih Menganga

Luka yang Masih Menganga

Duel Benjamin Pavard dan Angel Correa dalam laga Atletico Madrid vs Inter Milan di leg kedua 16 besar Liga Champions 2023/2024, Kamis (14/3/2024) dini hari WIB. (c) AP Photo/Manu Fernandez

Laga terakhir Inter melawan tim Spanyol adalah mimpi buruk. Meski sempat unggul 2-0 secara agregat lewat gol Federico Dimarco, mereka akhirnya tersingkir oleh Atletico Madrid.

Kekalahan 1-2 di leg kedua musim lalu membawa duel ke adu penalti. Di sana, Inter kembali gagal, kalah 2-3 dan tersingkir dari babak 16 besar.

Itu menjadi bagian dari rangkaian suram, tiga kemenangan saja dari 18 laga terakhir melawan wakil La Liga.

3 dari 6 halaman

Ingatan akan Final Cologne

Ingatan akan Final Cologne

Selebrasi Diego Carlos dan ekspresi kekecewaan Romelu Lukaku dalam partai final Liga Europa 2019-20, Sabtu (22/8/2020) (c) Pool Getty via AP Photo

Laga melawan Sevilla pada final Liga Europa 2020 jadi pengingat lain. Inter kalah 2-3 di Cologne meski tampil menyerang.

Hasil itu memperpanjang catatan buruk mereka di laga penting melawan tim Spanyol. Kemenangan atas Atletico di leg pertama musim lalu pun bahkan sekadar terasa sebuah selingan.

Kemenangan di kandang seperti sering jadi fatamorgana—karena ketika bermain di Spanyol, semuanya berubah.

4 dari 6 halaman

Menembus Dinding Semifinal

Menembus Dinding Semifinal

Striker Inter Milan, Edin Dzeko (kanan) dalam laga melawan AC Milan di leg pertama semifinal Liga Champions 2022/2023 (c) Spada/LaPresse via AP

Namun, tak semua cerita dari masa lalu bernada muram. Di semifinal, Inter justru punya memori manis.

Mereka menaklukkan AC Milan musim 2022/23 lewat agregat 3-0. Pada musim treble 2009/10, mereka bahkan membungkam Barcelona dengan agregat 3-2 di babak empat besar.

Dari sembilan partisipasi di semifinal kompetis ini, Inter menang enam kali dan kalah tiga kali.

5 dari 6 halaman

Momentum dan Harapan Baru

Momentum dan Harapan Baru

Kegembiraan pemain Inter Milan setelah memastikan tiket ke semifinal Liga Champions 2024-2025 dengan mengalahkan Bayern Munchen. (c) AP Photo/Antonio Calanni

Musim ini, Inter tampil meyakinkan sejak fase liga. Mereka menang enam kali, imbang sekali, dan hanya kalah sekali.

Di babak gugur, mereka menyingkirkan Feyenoord dan Bayern Munchen dengan cara yang cukup meyakinkan. Termasuk kemenangan penting 2-1 di Allianz Arena.

Catatan itu memberi sedikit cahaya—Inter menang sepuluh kali dari 19 laga tandang terakhir di Liga Champions.

6 dari 6 halaman

Melawan Masa Lalu, Membangun Takdir

Melawan Masa Lalu, Membangun Takdir

Semifinal Liga Champions 2024/25 leg 1: Barcelona vs Inter Milan (c) Bola.net

Pertandingan di Barcelona bukan sekadar semifinal. Ini adalah duel batin, antara klub yang ingin merobek catatan sejarah dan menulis lembaran baru.

Simone Inzaghi tahu, Inter tak bisa lagi hidup dalam bayang-bayang trauma Spanyol. Mereka harus menciptakan kemenangan yang membungkam masa lalu.

Jika sukses, malam di Estadi Olimpic Lluis Companys bisa menjadi titik balik. Bukan hanya untuk musim ini, tapi untuk sejarah panjang Inter di tanah yang dulu selalu menyakiti.

LATEST UPDATE