Merasa Lebih Baik dari Sebelumnya, Inilah Versi Baru dari Seorang Jose Mourinho
Editor Bolanet | 29 September 2025 15:03
Bola.net - Stamford Bridge akan menyambut kembali salah satu figur paling ikonik dalam sejarah mereka. Jose Mourinho kembali, namun kali ini sebagai lawan bersama Benfica di ajang Liga Champions.
Kepulangan ini bukan hanya soal taktik dan tiga poin di atas lapangan. Ini adalah tentang perjalanan seorang pria yang merasa telah berevolusi menjadi pribadi yang berbeda.
Mourinho yang sekarang bukanlah Mourinho yang dulu pernah mengguncang dunia dengan segala kontroversinya. Ia datang dengan pemahaman yang lebih dalam tentang dirinya dan profesinya.
Dalam sebuah wawancara mendalam dengan UEFA.com, pelatih berusia 62 tahun itu membuka sisi lain dirinya. Sebuah refleksi tentang bagaimana pengalaman telah mengubahnya menjadi manajer yang lebih baik dan manusia yang lebih utuh.
Tak Ada Lagi Sisi Egosentris

Perubahan terbesar yang dirasakan Mourinho ada pada cara pandangnya terhadap pekerjaannya. Ia kini merasa perannya di sepak bola bukan lagi untuk memuaskan egonya sendiri.
Dulu, ia mungkin lebih terpusat pada dirinya sendiri. Namun, waktu dan pengalaman telah menggeser fokusnya menjadi lebih luas dan lebih bijaksana.
"Perbedaan utama yang saya kenali dalam diri saya adalah fakta bahwa mungkin pada awalnya saya lebih egosentris," ujar Mourinho kepada UEFA.com.
"Saya merasa berada di sepak bola untuk membantu orang lain daripada membantu diri saya sendiri. Saya di sini untuk membantu para pemain saya lebih dari memikirkan apa yang akan terjadi dalam hidup saya," lanjutnya.
Bukan Seorang Jenius, Apalagi Iblis
Selama puluhan tahun berkarier, berbagai label telah disematkan pada dirinya. Mulai dari 'The Special One', provokator, hingga terkadang dicap sebagai 'iblis' oleh para rivalnya.
Namun, Mourinho menolak semua label ekstrem tersebut. Ia tidak pernah menganggap dirinya seorang jenius, meski sadar betul akan kemampuan alaminya sebagai manajer hebat.
"Saya tidak pernah menganggap diri saya seorang jenius," katanya.
"Sebagai seorang provokator, mungkin sedikit, tapi tidak pernah sebagai iblis. Tentu saja, saya selalu merasa memiliki kemampuan alami yang saya kembangkan untuk menjadi manajer yang baik," jelas Mourinho.
Museum Sejarah yang Tak Tersentuh
Rumah Mourinho menyimpan sebuah ruangan khusus yang penuh dengan sejarah. Di sana, tersimpan replika trofi, medali, dan jersey dari setiap kesuksesan yang pernah ia raih.
Bagi banyak orang, itu adalah bukti kehebatannya. Namun bagi Mourinho, ruangan itu adalah sebuah museum yang menandakan masa lalu, bukan masa kini.
"Saya punya sebuah ruangan di rumah tempat saya menyimpan beberapa replika, medali, dan jersey. Itu adalah sebuah museum," tuturnya.
"Dan seperti yang selalu saya katakan, museum adalah sejarah, sejarah yang tak tersentuh, tapi itu bukan bagian dari kehidupan sehari-hari saya, bukan bagian dari masa kini saya, dan bukan bagian dari masa depan saya," tegasnya.
Dinilai dari Hari Ini
Pada akhirnya, Mourinho sadar betul bahwa dunia akan menilainya berdasarkan apa yang ia lakukan saat ini. Gelar-gelar yang ia menangkan bersama Porto, Chelsea, atau Inter Milan adalah cerita yang telah usai.
Ia tidak punya banyak waktu untuk merenungi masa lalu, dan ia memang tidak menginginkannya. Ambisinya kini tercurah sepenuhnya untuk tantangan baru bersama Benfica.
"Apa saya hari ini adalah apa saya hari ini, dan bukan apa yang saya lakukan di masa lalu. Saya dinilai berdasarkan apa yang saya lakukan hari ini," ucap Mourinho.
"Mereka bisa mencuri segalanya dari saya, tapi cerita yang telah saya ciptakan, tidak ada yang bisa mengambilnya dari saya. Namun, saat Anda bekerja, saat Anda punya ambisi, apa yang telah dilakukan sebelumnya tidaklah berarti," pungkasnya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Inter Milan Jadi Satu-satunya Harapan Italia di Liga Champions
Liga Italia 13 November 2025, 14:36
-
Chelsea Dinilai Butuh Kiper Baru meski Robert Sanchez Tampil Lebih Baik
Liga Inggris 13 November 2025, 13:34
-
Lama Menghilang 'Bak Ditelan Bumi', Begini Kabar Mykhailo Mudryk Sekarang
Liga Inggris 13 November 2025, 11:48
-
Eric Garcia: Sang Prajurit Bertopeng Barcelona yang Bekerja dalam Diam
Liga Spanyol 12 November 2025, 23:53
-
Tragisnya Karier Sterling: Ketika Kejayaan Berubah Jadi Keheningan di Usia Emas
Liga Inggris 12 November 2025, 21:17
LATEST UPDATE
-
Reaksi Penuh Gairah Cristiano Ronaldo Usai Portugal Resmi Lolos ke Piala Dunia 2026
Piala Dunia 17 November 2025, 11:36
-
Spill Fabrizio Romano Spill Gelandang Incaran Utama Manchester United, Siapa?
Liga Inggris 17 November 2025, 11:30
-
Setelah Alejandro Garnacho, Chelsea Mau Bajak Marcus Rashford dari MU?
Liga Inggris 17 November 2025, 11:10
-
Napoli Merayu, Kobbie Mainoo Tergoda untuk Tinggalkan MU?
Liga Inggris 17 November 2025, 10:32
-
Update Cedera Gabriel Magalhaes, Beneran Absen di Laga Arsenal vs Tottenham?
Liga Inggris 17 November 2025, 10:28
-
Bukan Mbeumo, Ini Rekrutan Baru MU yang Bikin Sir Alex Ferguson Terkesan
Liga Inggris 17 November 2025, 10:23
-
Harga Emas Antam 17 November 2025: Naik Rp 3.000, Cek Rincian dan Prospeknya Pekan Ini
News 17 November 2025, 10:11
-
Ada Apa dengan Mental Pemain Italia? Donnarumma pun Mengaku Bingung
Piala Dunia 17 November 2025, 10:00
-
Melihat Kecemerlangan Bruno Fernandes di Timnas Portugal, Kala Cristiano Ronaldo Absen
Piala Dunia 17 November 2025, 09:56
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55







