Taktik Kick-Off Aneh PSG Final Liga Champions: Jebakan Pressing, Luis Enrique Terinspirasi Rugby?
Asad Arifin | 2 Juni 2025 15:37
Bola.net - Di pentas final Liga Champions 2024/2025, PSG tidak hanya tampil menggila secara permainan, tetapi juga membuat banyak mata terbelalak lewat taktik mereka yang tidak biasa. PSG langsung membuat bola ke wilayah permainan Inter Milan dari bola kick-off atau sepak mula.
Menang 5-0 atas Inter Milan, PSG memamerkan dominasi penuh di atas lapangan. Namun, satu momen yang paling membuat para penonton, dan mungkin juga Inter Milan, kebingungan terjadi di detik pertama: sepak mula yang justru diarahkan keluar lapangan.
Ya, PSG membuang bola keluar dengan sengaja saat kick-off. Tidak, ini bukan kesalahan teknis atau miskomunikasi. Ini adalah rencana. Strategi. Jebakan.
Taktik ini sebenarnya bukan barang baru. PSG sudah beberapa kali melakukan hal serupa musim ini, termasuk saat menghadapi Arsenal, Auxerre, hingga laga-laga penting di Liga Champions. Bedanya, kali ini taktik itu dipakai di final dengan sorotan yang tinggi.
Luis Enrique Adaptasi Taktik Rugby?
Saat wasit meniup peluit tanda dimulainya pertandingan, Ousmane Dembele berdiri di dekat bola. Lalu, dia menjauh. Bola kemudian ditendang oleh Vitinha, bukan ke rekan setimnya, tetapi jauh ke wilayah Inter Milan dan berujung lemparan ke dalam.
Di balik keputusan 'membuang bola' ini, tersimpan strategi matang dari pelatih Luis Enrique. Pria asal Spanyol itu dikenal sebagai penganut filosofi penguasaan bola, tetapi bukan berarti ia menolak berpikir di luar kebiasaan.
Pemain yang melakukan lemparan tidak bisa langsung memindahkan bola jauh, sudut operan sempit, dan sulit untuk membangun serangan secara efektif. Dan dalam situasi seperti itu, PSG melihat peluang emas untuk menekan.
“Ini seperti tendangan drop-kick dalam rugby. Bola dikembalikan jauh ke area lawan untuk memulai sistem pressing tinggi,” ungkap kanal analisis Football TacticDive di YouTube.
Luis Enrique dan Pressing Terstruktur
Bermain dengan high-press bukan barang baru dalam dunia sepak bola modern. Tetapi yang dilakukan PSG adalah versi yang lebih ekstrem dan terencana. Mereka tidak menunggu Inter membangun serangan. Mereka menciptakan kondisi yang membuat Inter terpaksa memulai dari situasi yang tidak nyaman, yaitu lemparan ke dalam.
Dan ini bukan pressing biasa. PSG melakukannya dengan struktur. Fabian Ruiz dan Vitinha mengatur jarak antar lini dengan rapi, Dembele dan Kvaratskhelia menutup jalur umpan ke sayap, sementara lini belakang bermain cukup tinggi untuk mengecilkan ruang gerak Lautaro Martinez dkk.
"Itu seperti ide yang dicetuskan oleh pelatih yang kurang menghargai penguasaan bola daripada Luis Enrique. Tekan, batasi mereka. Buat mereka mengambil risiko pertama," tulis analis Sky Sports, Adam Bate.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hasil Latihan MotoGP San Marino 2025: Marc Marquez Asapi 3 Anak Didik Valentino Rossi
Otomotif 12 September 2025, 21:11 -
Bursa Transfer Sudah Ditutup, Chelsea Resmikan Transfer Emanuel Emegha dari Strasbourg
Liga Inggris 12 September 2025, 20:20
LATEST UPDATE
-
Prediksi BRI Super League: Arema FC vs Dewa United 13 September 2025
Bola Indonesia 13 September 2025, 05:40 -
Bojan Hodak Puji Penampilan Persib Seusai Bungkam Persebaya di BRI Super League
Bola Indonesia 12 September 2025, 23:53 -
Rizky Ridho dkk Ingatkan Netizen: Jangan Edit Foto Pemain Timnas Indonesia dengan AI
Tim Nasional 12 September 2025, 23:37 -
BRI Super League: Persebaya Kalah di Kandang Persib, Eduardo Perez Tetap Puji Semangat Tim
Bola Indonesia 12 September 2025, 23:28 -
Efek Saga Transfer yang Berkepanjangan, Isak tak Akan Bisa Main Full 90 Menit Bagi Liverpool
Liga Inggris 12 September 2025, 23:19 -
Gas! Arne Slot Tak Tutup Kans Liverpool Gaet Guehi Lagi pada Januari 2026
Liga Inggris 12 September 2025, 22:59 -
Arne Slot Sayangkan Kegagalan Liverpool Angkut Guehi: Kami Memang Menginginkannya
Liga Inggris 12 September 2025, 22:37
LATEST EDITORIAL
-
Melihat Besaran Gaji Cristiano Ronaldo dari Masa ke Masa
Editorial 12 September 2025, 15:55 -
10 Transfer Chelsea Era Roman Abramovich yang Bikin Klub dan Fans Menangis
Editorial 12 September 2025, 14:49 -
Chelsea Era Roman Abramovich: 5 Transfer Paling Mahal dan Nasib Mereka Kini
Editorial 12 September 2025, 14:09 -
Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Amorim di Ujung Tanduk
Editorial 11 September 2025, 13:43