6 Pemain yang Langsung Menyesal Pindah ke Arab Saudi: Neymar, Henderson, Siapa Lagi?

Aga Deta | 31 Januari 2025 04:37
6 Pemain yang Langsung Menyesal Pindah ke Arab Saudi: Neymar, Henderson, Siapa Lagi?
Aksi Neymar bersama Al Hilal pada musim 2024/2025 (c) Ofisial X Al Hilal/@Alhilal_FC

Bola.net - Liga Pro Saudi menarik banyak pemain top dengan gaji fantastis. Tawaran besar membuat mereka tergoda untuk hijrah.

Beberapa pemain seperti Cristiano Ronaldo bisa beradaptasi dan bersinar. Namun, tidak semua merasakan hal yang sama.

Advertisement

Ada yang kecewa dengan kualitas liga. Ada juga yang sulit menyesuaikan diri dengan budaya baru.

Cedera, minimnya persaingan, dan gaya hidup jadi faktor utama. Beberapa bahkan ingin segera kembali ke Eropa.

Enam pemain ini adalah contoh nyata. Mereka terlihat menyesali kepindahan ke Arab Saudi.

1 dari 6 halaman

1. Jordan Henderson

1. Jordan Henderson

Jordan Henderson bergabung dengan Al-Ettifaq. (c) Al-Ettifaq

Jordan Henderson mendapat banyak kritik saat bergabung dengan Al-Ettifaq yang dilatih Steven Gerrard pada 2023. Meski begitu, ia sempat membela keputusannya dalam sebuah wawancara dengan The Athletic.

Namun, hanya beberapa bulan setelah kepindahannya, gelandang Inggris itu membatalkan kontraknya dengan klub Arab Saudi. Ia akhirnya mengakui bahwa bergabung dengan Saudi Pro League adalah sebuah kesalahan.

Henderson kemudian bergabung dengan Ajax dan merasa lebih cocok dengan proyek klub barunya. “Liga Saudi sedang berkembang, tetapi saya tidak cocok di sana. Saya membuat kesalahan dengan pergi ke sana. Saya senang di sini, di proyek Ajax,” ujarnya kepada Parool.

2 dari 6 halaman

2. Jota

2. Jota

Aksi penyerang Al Ittihad, Jota (tengah) saat melawna Al Quwa Al Jawiya pada matchday 3 Grup C Liga Champions Asia 2023/2024, Minggu (23/10/2023) WIB. (c) AlIttihad Official

Jota bergabung dengan Al-Ittihad pada 2023 dengan rekor transfer klub. Namun, ia tak masuk skuad karena kuota pemain asing cuma ada delapan.

Situasi itu membuatnya terpinggirkan hingga Januari sebelum akhirnya didaftarkan. Setelah musim yang berantakan, ia memutuskan pergi setelah hanya satu tahun.

Jota sempat bergabung dengan Rennes, tetapi tidak bertahan lama. Kini, pemain asal Portugal itu sudah kembali ke Celtic, tempat ia pernah bersinar.

3 dari 6 halaman

3. Matheus Pereira

3. Matheus Pereira

Matheus Pereira (c) AP Photo

Matheus Pereira pindah ke Al-Hilal pada 2021 setelah tampil apik di West Brom. Namun, kepindahannya berubah menjadi mimpi buruk karena masalah kesehatan mental.

Ia merasa kesepian di Riyadh dan merindukan komunitas gereja serta keluarganya. Depresi semakin memburuk hingga ia memutuskan kembali ke Brasil pada 2023.

Pereira awalnya bergabung dengan Cruzeiro sebagai pemain pinjaman sebelum dipermanenkan. Kini, ia kembali menikmati sepak bola dengan senyuman di kampung halamannya.

4 dari 6 halaman

4. Lewis Grabban

Lewis Grabban pindah ke Al-Ahli pada 2022 tetapi hanya bermain lima kali. Kontraknya diputus setelah sengketa gaji dengan klub.

Al-Ahli menuduh Grabban mengabaikan permintaan untuk membuka rekening bank di Saudi. Namun, klub akhirnya harus membayar sekitar $700.000 kepadanya.

Pengalaman di Timur Tengah jelas bukan kenangan terbaik bagi Grabban. Kini, ia melanjutkan kariernya sebagai pelatih akademi Nottingham Forest setelah pensiun.

5 dari 6 halaman

5. Neymar

5. Neymar

Neymar saat membela Al Hilal pada 2023. (c) AP Photo

Neymar mungkin menyesali pindah ke Arab Saudi. Cedera membuatnya hanya bermain tujuh kali dalam 18 bulan.

Kontraknya akhirnya diputus bulan ini. Ia berharap bisa kembali pulih dan menemukan kembali bentuk permainan terbaiknya.

Kini, Neymar berpeluang memulai babak baru di kampung halamannya bersama Santos. Semoga ia bisa kembali bersinar seperti dulu.

6 dari 6 halaman

6. Aymeric Laporte

6. Aymeric Laporte

Aymeric Laporte mencetak gol dalam laga Liga Arab Saudi antara Al Taawoun vs Al Nassr, Sabtu (18/1/2025). (c) Al Nassr Official

Aymeric Laporte masih bermain di Arab Saudi untuk Al-Nassr, meski ia sudah mengungkapkan ketidakpuasannya. Menurut Laporte, banyak pemain yang tidak puas dengan kondisi di sana.

Laporte merasa bahwa meskipun mereka mendapat perhatian, itu tidak cukup untuk memenuhi harapannya. Ia membandingkan kualitas hidup di Arab Saudi dengan Eropa, yang menurutnya lebih baik.

Laporte juga menyatakan bahwa meski banyak pemain yang datang untuk keuntungan finansial, ada harapan lebih dari sekadar uang. Salah satunya adalah kualitas hidup, yang ia rasa kurang di Riyadh karena waktu yang terbuang di jalan akibat macet.

Sumber: Planet Football

LATEST UPDATE