Bola.net -
Luciano Moggi mungkin boleh saja dijatuhi skorsing seumur hidup atas kesalahannya yang dilihat sebagai dalang utama Calciopoli, skandal besar yang mengguncang Calcio Serie A tahun 2006 silam.
Meski begitu kehadirannya di sepak bola sanggup menciptakan catatan sejarah tersendiri, boleh saja dia dipandang sebagai penjahat namun tak bisa dipungkiri pula, dia memiliki kemampuan di atas rata-rata sebagai seorang lakon sepak bola.
Bisa dibilang dia adalah mastermind, tidak hanya dalam perihal transfer namun ketika berstrategi untuk saling lempar psy war menghadapi para lawan-lawannya pun ia terkenal cakap dalam berkata-kata.
Berikut ini beberapa catatan yang tersisihkan, kumpulan kata-kata Moggi yang melegendaris, pria yang yang oleh media Italia dijuluki sebagai Lucky Luciano (salah satu tokoh Mafia yang dinilai memiliki keberuntungan yang begitu besar karena sanggup lolos dari percobaan pembunuhan atas dirinya yang lebih dari 5 kali)
10) 'Saya Kecoh Inter Untuk Membeli Cyril Domoraud'
"Pada tahun 1999 saya mengintai pemain Marseille dan saya menyadari pemandu bakat Inter juga berada di sana untuk mengincar pemain yang sama, lalu saya membuat mereka salah arah,"
"Secara sengaja saya mengeraskan suara saya, memuji penampilan Cyril Domoraud agar mereka dengar. Tak selang satu Minggu Inter dihubungkan Media dengan pemain itu, dan berakhir dengan benar-benar membelinya, dan apa yang terjadi, Cyril tetaplah pemain kelas semenjana,"
9) 'Maradona Selalu Alasan Sakit Jelang Latihan'
Moggi memang sempat menjadi juru transfer Napoli, salah satu bintangnya saat itu adalah Diego Maradona, namun pria berkepala botak tersebut mengaku tak terkesan dengan perilaku El Diego ketika menjalani sesi latihan.
"Dia selalu menggunakan sakit sebagai alasannya mangkir latihan, 10 menit sebelum sesi dimulai agennya akan menelpon dan mengatakan, 'Diego tak bisa latihan karena ia tidak enak badan',"
8) 'Semua Orang Bersalah Atas Calciopoli, Atau Semua Sama Sekali tak Bersalah'
Pria Berusia 74 tahun tersebut selalu disebut-sebut sebagai dalang utama Calciopoli yang mengguncang Serie A, namun meski tokoh lain macam Moratti pun bersalah, sepertinya hanya Moggi yang dihukum secara keras.
"Sesungguhnya ini adalah ham simpel, cukup berpikir bahwa setiap orang tidak bersalah, atau setiap orang sama sekali tak bersalah. Dalam kasus ini saya pikir semuanya tidak ada yang bersalah,"
7) 'Mourinho Harusnya Bisa Menjadi Pengacara Saya'
Ketika dulu Mourinho masih menukangi Inter, ia pernah menyebut para wasit berusaha mencurangi Inter miliknya, namun Moggi memberikan komentar pedas kepada pria Portugal tersebut.
"Mourinho harusnya menjadi pengacara saya. Karena tidak ada satu pun yang sanggup melebihi dia dalam mengubah pandangan Calcio. Meski tim seperti Inter sekali pun, yang selalu menjadi objek yang diuntungkan wasit, ia masih sanggup menemukan alasan untuk memberikan komplain,"
6) 'Pembelian Roma, Erik Lamela Akan Sangat Bagus Untuk Sebuah Sirkus'
Beberapa waktu silam ia memberikan komentar, membeli Sergio Aguero dan Giuseppe Rossi sama sekali bukan solusi untuk Juve, tidak lama kemudian menambahkan komentar bernada merendahkan pembelian Il Lupi, AS Roma.
"Roma memiliki beberapa pemain yang menarik, seperti Lamela. Dia pemain yang paham apa yang ia ingin lakukan dengan bola, ini bisa menjadi pemain sirkus yang bagus, Namun bagaimana dia bakal bermain di Serie A adalah perkara yang lain,"
5) 'Milan Memperlakukan Ronaldinho Seperti Bayi'
Moggi mengecam tindakan AC Milan yang hanya menurunkan Ronaldinho di 3 menit terakhir laga kontra Sampdoria musim kemarin, padahal dulunya pria itu adalah bintang tak tergantikan semasa di Barcelona.
"Ia hanya dimainkan dalam waktu 3 menit, Allegri tidak bisa berbuat seperti itu padanya, Ronaldinho adalah pemain kelas juara, dia bukanlah seorang bayi yang bisa diperlakukan seperti itu,"
4) 'Inter Bunuh diri dengan menjual Zlatan'
Moggi sama sekali tak paham Inter bisa sampai berpikiran rela menjual Zlatan Ibrahimovic ke Barcelona, dan ditukar Samuel Eto'o. Moggi berpikir striker Swedia itu bakal tak tergantikan namun nyatanya malah Eto'o yang setahun kemudian mendapatkan treble winners bersama Inter.
"Sudah pasti Inter bunuh diri dengan menjual Ibrahimovic, mereka menjual pemimpin, dia adalah pemain yang bisa membuat perbedaan meski timnya sendiri bermain buruk,"
3) 'Sepak Bola Italia Telah Mati'
Tidak puas dengan menyalahkan Inter sebagai penyebab kegagalan Gli Azzurri di Piala Dunia 2010,Moggi juga berani menunjuk Giancarlo Abate yang saat itu menjabat sebagai Predsiden FIGC sebagai biang kegagalan sang juara bertahan.
"Menembak Abate saat ini seperti mengambil batu bata terakhir darin tembok rumahnya yang telah runtuh, sepak bola Italia bakal memberontak kepada orang yang telah mengambil keputusan konyol, dia yang perlahan membunuh sepak bola kita, seseorang harus segera menolong kami,"
2) 'Sayalah Yang Membuat Italia Juara Piala Dunia 2006'
Tahun 2006 adalah puncak Moggi dihakimi, dinilai sebagai otak skandal Calciopoli yang terjadi di Serie A, namun ia memiliki counter yang cukup elegan pada saat itu, Italia sanggup juara di Jerman karena para pemain-pemain Juventus.
"Saya lah orang yang membawa 10 pemain timnas dan juga pelatih timnas Italia, dan sayalah satu-satunya orang yang telah menciptakan Italia bisa menjadi juara dunia,"
Apa yang Moggi paparkan saat itu memiliki kadar kebenaran yang cukup tinggi, bahkan pemain inti Juventus yang terlibat di Final saat itu ada sekitar 8 pemain mencangkup semua pihak. Dari Italia ada Buffon, Zambrotta, Cannavaro, Camoransei, dan Del Piero. Sementara di timnas Prancis ada Vieira, Thuram, dan juga Trezeguet.
1) 'Inter Butuh Calciopoli Untuk Bisa Juara Lagi'
Setelah Calciopoli meledak, Inter adalah tim yang sanggup mendominasi Serie A, namun itu semua akhirnya berakhir tahun 2011 kemarin, dan Moggi percaya dalam waktu dekat Nerazzurri tidak bakal lagi memenangi gelar bergengsi tersebut.
"Inter sudah berakhir, sudah memasuki kredit. Hal itu yang mereka peroleh dari Calciopoli, dan itu sudah habis masanya. Tim ini telah berganti dari kapal perang menjadi gerombolan rakyat jelata yang lemah, mungkin Moratti butuh Calciopoli lagi untuk bisa juara." (gl/bola)