Arifin Panigoro Siap Gantikan Nurdin Halid

Editor Bolanet | 9 Agustus 2010 13:53
Arifin Panigoro Siap Gantikan Nurdin Halid
Arifin Panigoro (c) forbes
- Singgasana Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, kembali digoyang. Kali ini, kritik keras terhadap kepemimpinan Nurdin datang dari Arifin Panigoro. Pengusaha tenar ini menyatakan bahwa dia siap menggantikan Nurdin dan melakukan reformasi di tubuh PSSI.

"Kita sudah kenyang dengan selentingan kabar dan rumor soal isu pengaturan skor, jual beli pertandingan, mafia wasit, melihat sendiri bagaimana kekerasan di lapangan yang melibatkan pemain sampai kepada tawuran antara suporter yang justru lebih terdengar meriah dibandingkan prestasi timnas kita. Mengapa seperti ini? Pasti ada yang salah!" tukas Arifin.

"Kalau PSSI mulainya lagi-lagi dari duit sampai kapan pun PSSI dan persepakbolaan kita tak bakal maju. Teman-teman di PSSI terbukti tak mampu menjalankan kompetisi dengan baik saat ini. Karena kompetisi ini tak dijalankan secara profesional melainkan secara amatir dengan menggunakan APBD. Hasilnya bisa kita lihat sendiri kan?"

Lebih lanjut, Arifin menyatakan bahwa dia siap menggantikan posisi Nurdin Halid sebagai ketua umum PSSI. Hal ini diungkapkan pengusaha perminyakan tersebut kala hadir di Charity Games di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (07/08).

Dalam ajang tersebut, Arifin mengungkapkan kesiapannya untuk melakukan perombakan pola kepemimpinan dan manajemen di PSSI.

"Pergantian PSSI niscaya harus segera dilakukan karena mereka sudah tak mampu lagi menjalankan sepak bola ini dengan benar."

"Ke depannya kita harus melakukan kerja sama dengan berbagai instansi untuk melakukan pembinaan. Mulai dari Depdiknas sampai Menpora harus dilibatkan dalam berbagai kegiatan. Kita punya sumber daya manusia yang banyak dan potensial, tapi karena tak digarap dengan baik, hasilnya pun tidak baik."

Selain pembinaan usia dini, Arifin juga menyatakan bahwa dia bakal menerapkan pendekatan sains dalam sepak bola.

"Dari penerapan sains semua bisa terukur dan diukur. Inilah yang dilakukan negara-negara yang jadi kiblat sepak bola dunia. Untuk di Asia kita harus belajar dari Australia atau Jepang yang maju karena mengedepankan sains sebagai kekuatan."

"Langkah pertama, saya akan membangun sport science di daerah Puncak dengan luas sekitar 25 hektar. Terus terang saya akan mencontoh Australia karena terbukti berhasil,"tandas Arifin.  (bola/den)

TAG TERKAIT

BERITA TERKAIT

LATEST UPDATE