"Hanya Boleh Ada Satu Kongres"
Editor Bolanet | 5 Desember 2012 19:36
Padahal sebelumnya, PSSI telah menyiapkan Kongres di Palangkaraya. Sedangkan pihak KPSI, akan menggelar Kongres di Jakarta.
Semua harus mengacu pada MoU yang disepakati PSSI, KPSI dan Joint Commiittee (JC). Sedangkan peserta Kongresnya, harus berdasarkan voters (pemilik suara) ketika Kongres di Solo, ujar Andi Mallarangeng.
Hal tersebut diputuskan setelah melakukan pertemuan separuh ruangan dengan PSSI dan KPSI. Mengenai tempatnya, biarkan JC yang menentukan. Sebab, yang sangat penting yakni memastikan dari mana voters-nya berasal, sambungnya.
Dikatakannya lagi, pihaknya berharap agar kisruh yang terjadi dapat segera diselesaikan PSSI dan KPSI melalui bantuan JC. Selain itu, Menpora mengaku juga sudah melakukan musyawarah dengan Ketua KONI, KOI dan Mantan Ketua Komite Normalisasi (KN) Agum Gumelar agar mendapatkan jalan keluarnya.
Kami belum bisa menentukan kebijakan apa yang harus diambil untuk menyelesaikan konflik ini. Sebab, dikhawatirkan dianggap sebagai bentuk intervensi, imbuhnya.
Andi pun berharap, sebelum batas waktu yang diberikan FIFA yakni 10 Desember, PSSI dan KPSI sudah punya solusi supaya Indonesia dapat terhindar dari sanksi.
Melalui suratnya, FIFA meminta pemerintah bisa lebih perhatian terhadap konflik sepak bola. Pemerintah diharapkan mampu menyelesaikannya sebelum tanggal 10 Desember. Sebab, tanggal 14 Desember, FIFA akan menggelar sidang Komite Eksekutif (Exco) di Tokyo, Jepang. Jika tidak ada kemajuan signifikan, akan ada sanksi yang diberikan FIFA dan berlangsung tanpa batas waktu, paparnya.
Sebelumnya, melalui surat tanggal 26 November 2012, Sekretaris Jenderal (Sekjen) FIFA Jerome Valcke meminta agar Menpora bisa segera mendamaikan dua kubu yang berseteru, yakni PSSI dan KPSI.
Jika gagal, kasus ini akan kami bawa ke rapat Komite Eksekutif FIFA pada 14 Desember 2012 untuk memutuskan sanksi, yang terberat hingga pembekuan, tegas Jerome Valcke dalam suratnya yang dikirim dari Zurich Swiss, tertanggal 26 November 2012.
Dengan tenggat waktu yang bakal berakhir dan situasi ini, kami berharap pemerintah Indonesia untuk memperhatikan kemungkinan sanksi tersebut, sambungnya. (esa/dzi)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Tantangan Erick Thohir Usai Jadi Menpora: Membagi Perhatian Sebagai Ketua PSSI
Bola Indonesia 18 September 2025, 16:45 -
Rekam Jejak di PSSI jadi Modal, Harapan Besar Kini Disematkan pada Menpora Erick Thohir
Bola Indonesia 18 September 2025, 15:39 -
Jawaban Erick Thohir Soal Rangkap Jabatan Menpora dan Ketua PSSI: Nanti Dijawab Sama FIFA!
Bola Indonesia 18 September 2025, 15:28
LATEST UPDATE
-
Prediksi Persib Bandung vs Selangor FC 23 Oktober 2025
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 18:14 -
Frankfurt Mencari Pijakan, Liverpool Berambisi Mempertahankan Superioritasnya
Liga Champions 22 Oktober 2025, 18:02 -
Tradisi Apik Monaco, Tren Positif Tottenham
Liga Champions 22 Oktober 2025, 17:21 -
Karya Jurnalistik Akan Masuk Revisi UU Hak Cipta, Menteri Hukum: Harus Dilindungi
News 22 Oktober 2025, 17:17 -
Luka Modric Akui Eks Real Madrid Ini Jadi Alasan Utamanya Pindah ke AC Milan
Liga Italia 22 Oktober 2025, 16:56 -
Cek Jadwal Aksi Pemain Indonesia di Liga Europa 2025/26: Tayang di Vidio
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 16:12
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04