Komdis PSSI Buktikan Adanya Mafia Sepak Bola di IPL
Editor Bolanet | 20 Desember 2013 22:41
Pengaturan skor tersebut, terjadi di klub PSLS Lhokseumawe dan Bontang FC. Ketua Komisi Disiplin PSSI, Hinca IP Pandjaitan, menerangkan jika hal tersebut terungkap setelah adanya pemberitahuan data Early Warning System (EWS). Yakni, melalui Direktur Keamanan FIFA, Ralf Mutschke kepada PSSI.
Dari hasil analisa video pertandingan dan keterangan perangkat pertandingan, PSLS Lhokseumawe dan Bontang FC terbukti melakukan pengaturan skor. Kami memulai sidang sejak 4 November. Dalam kurun waktu kurang dua bulan, kami sudah melakukan 12 kali persidangan. Sejak awal putaran pertama hingga babak play off, beberapa klub terlibat match fixing. IPL diadakan jauh di bawah standar sepak bola profesional. Sangat tidak terpuji dan integritas sepak bola, tegas Hinca Pandjaitan.
Pada babak play off IPL, ada pihak ketiga yang menjadi sorotan Komdis. Aktor mafia sepak bola, sudah teridentifikasi. Ada tiga pelakunya, yakni Michael, David dan Yusuf dari Surabaya. Michael dan David, kami memperkirakan berasal dari Malaysia atau India, sambungnya.
Hinca juga menjabarkan cara kerja Michael dan kawan-kawan dalam mengatur pertandingan Bontang FC di play off Grup K. Ketika itu, Bontang menghadapi PSLS.
Michael selalu diposisikan klub tersebut sebagai meassure. Padahal, dia seorang mafia dan terlibat pada tiga laga. Michael berada di bench pemain Bontang dan selalu memegang handphone serta menentukan pada menit berapa gol akan tercipta. Sementara pelatih Bontang, Camara Fode, berteriak dengan bahasa daerah agar tidak dimengerti orang lain. Hal tersebut, dilakukan untuk menentukan gol akan terjadi di menit ke berapa, tukasnya.
Setelah pertandingan berakhir sesuai pesanan, Yusuf mengantarkan uang kepada Camara Fode. Kemudian, Fode membagikan uang kepada pemain dan kejadian itu diketahui oleh ofisial tim. Sayangnya, pihak Bontang menyebut kalau itu adalah sponsor. tegasnya.
Guna mencegah hal tersebut tidak kembali terulang, Hinca berjanji akan melaporkan ketiga ke FIFA. Dengan begitu, tidak beredar lagi di persepakbolaan Indonesia.
Untuk menjaga integritas sepak bola, virusnya harus dibasmi dan klub itu harus memiliki finansial yang sehat. Saya sudah berkomunikasi dengan kepolisian untuk menangani kasus ini. Bulan April 2014, kami akan melakukan pembahasan ini secara khusus dengan FIFA dan AFC karena lintas negara, tuntasnya.[initial]
Semua Tentang Kompetisi Indonesia Ada Disini!
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Resmi! Chinese Taipei Jadi Pengganti Kuwait untuk Uji Coba vs Timnas Indonesia
Tim Nasional 27 Agustus 2025, 17:44 -
Bedah Ketajaman Miliano Jonathans Bersama FC Utrecht
Tim Nasional 27 Agustus 2025, 15:05
LATEST UPDATE
-
Andre Onana OTW Tinggalkan Man United, Sepakat Merapat ke Trabzonspor
Liga Inggris 8 September 2025, 01:41 -
Man of the Match Lithuania vs Belanda: Memphis Depay
Piala Dunia 8 September 2025, 01:30 -
Bad News untuk Arsenal, William Saliba Harus Absen hingga Sebulan
Liga Inggris 8 September 2025, 00:47 -
Masa Depan Cerah Benjamin Sesko di Manchester United: Potensi Bomber Kelas Dunia
Liga Inggris 7 September 2025, 23:40 -
Kisah 20 Tahun Presnel Kimpembe di PSG Resmi Berakhir
Liga Eropa Lain 7 September 2025, 22:22 -
Daftar Pembalap Formula 1 dengan Kemenangan Terbanyak Sepanjang Sejarah
Otomotif 7 September 2025, 21:39 -
Hasil Lengkap dan Klasemen Pembalap Formula 1 2025
Otomotif 7 September 2025, 21:29 -
Update Klasemen Pembalap Formula 1 2025
Otomotif 7 September 2025, 21:28 -
Klasemen Sementara Formula 1 2025 Usai Seri Italia di Monza
Otomotif 7 September 2025, 21:27 -
Hasil Balapan Formula 1 GP Italia 2025: Max Verstappen Kalahkan Duet McLaren
Otomotif 7 September 2025, 21:22
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24