Manajemen Arema Beber Dampak Kericuhan Antarsuporter pada Pemain Mereka
Serafin Unus Pasi | 17 Mei 2019 19:51
Bola.net - - General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, angkat bicara soal dampak kericuhan antarsuporter pada laga kontra PSS Sleman, dalam partai pembuka Shopee Liga 1 musim 2019, terhadap timnya. Ruddy menyebut bahwa kericuhan ini membuat anak asuhnya kehilangan fokus pada laga tersebut.
Menurut Ruddy, kendati tak terjadi di lapangan dan melibatkan tim secara langsung, kericuhan ini mengganggu konsentrasi timnya. Pasalnya, Arema dan Aremania merupakan kesatuan yang tak bisa dipisahkan.
"Bagaimana pun, mereka ini adalah keluarga kami," kata Ruddy.
"Di situ, bisa jadi ada keluarga, teman-teman, kenalan. Melihat merika dilempari, digebuk, dan diusir, pasti akan berpengaruh. Ini bukan sekadar masalah gagal fokus, tapi masalah hati," sambungnya.
Sebelumnya, sempat terjadi insiden dalam pertandingan antara Arema dan PSS Sleman, dalam laga pembuka gelaran Shopee Liga 1 musim 2019. Pertandingan yang dihelat di Stadion Maguwoharjo, Rabu (15/05) ini diwarnai bentrokan suporter ketika laga memasuki menit 30. Akibat insiden ini, laga -yang disiarkan langsung oleh Indosiar ini- harus terhenti selama 30 menit.
Selain tertundanya pertandingan, insiden ini juga menimbulkan sejumlah korban luka. Puluhan suporter menjadi korban lemparan pecahan keramik, botol minuman, dan juga batu.
Dalam pertandingan ini, Arema harus menelan kekalahan 1-3. Arema hanya bisa mencetak gol melalui Sylvano Comvalius ketika gawang Kurniawan Kartika Ajie dibobol oleh Brian Ferreira, Yevhen Bokashvili, dan Rangga Muslim.
Bagaimana Ruddy melihat dampak kericuhan tersebut pada mental para pemainnya? Simak di bawah ini.
Lebih Baik Jalani Laga Kontra Persebaya
Lebih lanjut, Ruddy membandingkan kericuhan yang terjadi di Sleman dengan lawatan mereka ke kandang rival mereka, Persebaya Surabaya. Pada laga kontra Persebaya, mereka mendapat teror mental dari suporter lawan. Namun, menurutnya, dalam laga tersebut tak ada kericuhan yang terjadi.
"Dengan teror yang ada seperti itu, para pemain justru lebih semangat," ujar Ruddy.
"Namun, ini berbeda dengan kemarin. Begitu keluarga mereka terganggu atau bahkan keselamatannya terancam, fokus para pemain tentulah pecah," ia menambahkan.
Sebut Ada Provokator
Sementara itu, Ruddy menegaskan keyakinannya bahwa kericuhan ini terjadi bukan karena rivalitas antara suporter Arema dan PSS Sleman. Pasalnya, menurut manajer berusia 48 tahun ini, tak pernah ada riwayat permusuhan apa pun di antara dua klub ini, dan juga kelompok suporter mereka.
"Sebelum pertandingan, bahkan Aremania dan kelompok suporter Sleman sempat berbuka puasa bersama. Kok ketika pertandingan ada insiden seperti ini? Tentu ada yang memprovokasi," kata Ruddy.
"Menurut informasi dari teman-teman Aremania, memang ada yang memulai dan oknum ini bukan berasal dari kelompok suporter," ia menandaskan.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Resmi! Eliano Reijnders Perkuat Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 31 Agustus 2025, 19:55
LATEST UPDATE
-
Gattuso Ngamuk Meski Italia Menang 5-4: Ini Gila, Pertahanan Kita Konyol!
Piala Dunia 9 September 2025, 05:10 -
Hasil Pertandingan Malaysia vs Palestina: Gol Kilat Figueiredo Akhiri Penantian 24 Tahun
Asia 9 September 2025, 04:44 -
Statistik Indonesia vs Lebanon: Serangan Garuda Mandek Tanpa Gol
Tim Nasional 9 September 2025, 03:01 -
Resmi: Xabi Alonso Terpilih sebagai Pelatih Terbaik La Liga Edisi Agustus
Liga Spanyol 9 September 2025, 02:50 -
Barcelona Dilanda Masalah Cedera, Frenkie de Jong Terancam Absen Kontra Valencia
Liga Spanyol 9 September 2025, 02:40
LATEST EDITORIAL
-
Siapa Suksesor Mohamed Salah di Liverpool? Ini 5 Kandidatnya
Editorial 8 September 2025, 14:06 -
7 Transfer Musim Panas 2025 yang Langsung Meledak: Ekitike Gak Percuma Dibeli Mahal
Editorial 8 September 2025, 13:20 -
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48