Petualangan Yeyen Tumena: Pemain Sepak Bola, Futsal, Komentator, Dirtek, Hingga Pelatih
Asad Arifin | 22 Januari 2021 14:47
Bola.net - Yeyen Tumena punya karir lengkap di sepak bola Indonesia. Bukan hanya sebagai pelatih dan pemain, Yeyen Tumena juga pernah menjadi direktur teknik, komentator, hingga pengurus organisasi.
Nama Yeyen Tumena bersinar saat membela PSM Makassar. Usai membawa PSM juara liga pada 1999/2000, dia kemudian pindah ke Persikota Tangerang.
Klub berjulukan Bayi Ajaib ini tak hanya memakai jasanya sebagai pemain, Yeyen juga mendapat status sebagai pegawai Dinas Tata Kota dan Bangunan Pemkot Tangerang.
"Selain gaji di Persikota, saya juga mendapat tambahan sebesar Rp1 juta perbulan sebagai pegawai Pemkot Tangerang," kenang Yeyen dalam channel Youtube Minangsatu.
Timnas Futsal dan Tinggalkan PNS
Yeyen tergabung di Persikota sampai jelang musim 2003. Di periode ini, Yeyen sempat memperkuat tim nasional Futsal di Piala Asia 2002. Kala itu, Indonesia yang menjadi tuan rumah belum memiliki pemain yang khusus menggeluti cabang futsal.
Alhasil, PSSI mengunakan jasa pemain sepak bola yang masih berkiprah di Liga Indonesia, termasuk Yeyen. Selepas memperkuat timnas futsal di Piala Asia, Yeyen mendapat tawaran dari manajemen Perseden Denpasar.
Ia pun berinsiatif menemui atasannya di Dinas Tata Kota dan Bangunan Pemkot Tangerang untuk mengajukan izin cuti selama setahun. Tapi, permintaan itu ditolak. Yeyen pun akhirnya memutuskan memilih tawaran Perseden. Apalagi kontrak yang ditawarkan Perseden nilainya sama dengan gaji Yeyen selama 10 tahun sebagai pegawai.
"Waktu itu saya berpikir kapan lagi bisa bermain bergabung klub Bali. Selain bermain, saya juga mendapat kesempatan menikmati indahnya wisata Bali saat libur latihan. Apalagi Paulus Krey, rekan saya di timas futsal juga ikut merayu saya," papar Yeyen Tumena.
Gelar Juara, Pelatih, dan Dirtek
Yeyen Tumena hanya semusim bersama Perseden di Liga Indonesia 2003. Setelah itu, ia mendapat tawaran dari manajemen Persebaya Surabaya jelang musim 2004.
Bajul Ijo ditangani Jacksen Tiago, rekan setimnya di PSM pada Liga Indonesia 1995-1996. Juga ada Hendro Kartiko dan Kurniawan Dwi Yulianto yang bersama Yeyen mempersembahkan trofi juara buat PSM di musim 1995-1996.
"Saat itu saya merasa ada peluang kembali juara bersama Hendro dan Kurniawan. Terbukti Persebaya akhirnya juara," tutur Yeyen.
Semusim bersama Persebaya, Yeyen kemudian berturut-turut memperkuat PSMS Medan, Persija Jakarta dan Persma Manado. Di klub terakhir, Yeyen memutuskan gantung sepatu dan menjadi staf marketing di PSSI bagian promosi.
Pada periode ini, Yeyen juga menambah ilmu sepak bolanya dengan mengikuti kursus kepelatihan. Yeyen sempat menjadi Direktur Teknik Bhayangkara FC dan bersatus carateker pelatih Timnas Indonesia.
Komentator dan Organisasi
Kini, selain menjadi komentator sepak bola pada sejumlah televisi swasta, Yeyen juga disibukkan dengan statusnya sebagai Ketua Asosiasi Pelatih Profesional Sepak Bola Indonesia (APPSI).
"Misi utama APPSI adalah sebagai wadah advokasi, mengangkat harkat dan martabat pelatih lokal Indonesia."
Menurut Yeyen, saat ini jumlah pelatih yang terdaftar di APPSI mencapai 2.000 orang.
"Jumlah itu bisa mencapai 3.000 orang kalau ditambah dengan jumlah pelatih di level grassroots," terang Yeyen.
Yeyen menambahkan, di level akar rumput masih banyak pelatih sekolah sepak bola yang belum berlisensi karena kendala informasi atau biaya. Itulah mengapa sebagai ketua APPSI, Yeyen terus mendorong Pemerintah dan PSSI menggelar kursus kepelatihan secara gratis.
Disadur dari Bola.com (Penulis: Abdi Satria/Editor: Wiwig Prayugi, 22 Januari 2021)
Baca Ini Juga:
- 5 Pemain Asing yang Mungkin Pindah Karena Status Shopee Liga 1 Belum Jelas
- Soal Kompetisi Musim 2021, Arema FC: Semua Tergantung Izin
- Pemain Bhayangkara Solo FC Diincar Klub Malaysia, Siapa Dia?
- Rencana Liga 1 2021 Setelah Lebaran Masih Harus Menunggu Izin Kepolisian
- Sultan Samma Dapat Perpanjangan Kontrak Dua Tahun dari Borneo FC
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Gagal Tembus Piala Asia U-23 2026, Timnas Indonesia Dinilai Layak Tersingkir
Tim Nasional 11 September 2025, 18:25 -
Bintang Irak, Mohanad Ali Pastikan Tak Akan Berulah Lagi saat Jumpa Timnas Indonesia
Tim Nasional 11 September 2025, 17:05 -
PR Berat di Lini Depan Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026
Tim Nasional 11 September 2025, 09:59
LATEST UPDATE
-
Ratusan Tenaga Medis dan Puluhan Ambulans Bakal Siap Siaga Dampingi MotoGP Mandalika 2025
Otomotif 20 September 2025, 18:53 -
Alokasi Mesin Ducati di MotoGP 2026, Siapa Pembalap yang Dapat Motor Baru dan Motor Lama?
Otomotif 20 September 2025, 18:32 -
Link Nonton Live Streaming Liverpool vs Everton - Premier League di Vidio
Liga Inggris 20 September 2025, 17:30 -
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV dan Vidio, 20-21 September 2025
Liga Inggris 20 September 2025, 16:31 -
Analisis Peluang Man United vs Chelsea: Siapa akan Keluar Sebagai Pemenang di Old Trafford?
Liga Inggris 20 September 2025, 15:58 -
Jadwal, Hasil Lengkap, dan Klasemen Livoli Divisi Utama 2025
Voli 20 September 2025, 15:50 -
Timnas Indonesia Berjarak 180 Menit ke Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert: Menakutkan
Tim Nasional 20 September 2025, 15:46 -
Analisis Peluang Liverpool vs Everton: Derby Merseyside Edisi 247, Siapa Lebih Unggul?
Liga Inggris 20 September 2025, 15:34
LATEST EDITORIAL
-
10 Pemain Tercepat Raih 50 Gol Liga Champions: Haaland Lampaui Ronaldo dan Messi
Editorial 19 September 2025, 22:58 -
6 Pemain yang Bisa Jadi Solusi Pertahanan Chelsea di Bursa Transfer Januari
Editorial 18 September 2025, 23:53 -
7 Pemain Liverpool yang Awal Kariernya Lambat tapi Menjadi Legenda: Wirtz & Kerkez Berikutnya?
Editorial 18 September 2025, 23:22 -
5 Pelatih dengan Kartu Merah Terbanyak: Mourinho atau Simeone Paling yang Sering Diusir?
Editorial 18 September 2025, 22:49 -
5 Pelatih yang Bisa Menggantikan Ruben Amorim di MU
Editorial 17 September 2025, 20:13