Analisis Hugo Ekitike: Kekuatan dan Kelemahan Calon Striker Baru Liverpool

Gia Yuda Pradana | 22 Juli 2025 12:43
Analisis Hugo Ekitike: Kekuatan dan Kelemahan Calon Striker Baru Liverpool
Striker Eintracht Frankfurt, Hugo Ekitike (c) Hugo Ekitike Official X

Bola.net - Liverpool segera kedatangan striker baru, yakni Hugo Ekitike. Pemain 23 tahun asal Prancis itu bakal ditebus dari Eintracht Frankfurt dengan nilai transfer mencapai £69 juta (sekitar Rp1,5 triliun) plus bonus £10 juta (sekitar Rp199 miliar).

Ia sempat jadi rebutan Liverpool dan Newcastle, tapi akhirnya memilih ke Anfield. Usianya masih muda, dan The Reds melihatnya sebagai proyek jangka panjang.

Advertisement

Lantas, apa saja kekuatan dan kelemahan Ekitike? Artikel ini membahas posisi favoritnya, statistik terbaiknya, dan hal-hal yang masih harus diperbaiki.

1 dari 5 halaman

Bisa Main di Mana Saja di Lini Depan

Ekitike bermain di hampir semua posisi lini depan saat membela Frankfurt. Ia paling sering ditempatkan sebagai striker tengah, tapi juga pernah bermain melebar atau jadi second striker.

Dalam 48 pertandingan musim lalu, ia mencatatkan lebih dari 3.200 menit bermain. Fleksibilitas ini membuatnya cocok untuk skema serangan Liverpool yang dinamis.

Ia bukan tipe striker yang menunggu bola di kotak penalti. Heatmap-nya menunjukkan pergerakan aktif di seluruh area serangan.

2 dari 5 halaman

Statistik Menarik yang Bikin Liverpool Tertarik

Ekitike termasuk lima besar striker terbaik Bundesliga musim lalu versi Squawka Score. Ia unggul dalam hal xG non-penalti (0,64 per 90 menit) dan tembakan tepat sasaran (2,62 per 90).

Ia juga punya kontribusi kreatif yang kuat, dengan rata-rata 1,54 peluang diciptakan per pertandingan. Angka ini lebih tinggi dari banyak striker top lainnya.

Dalam urusan dribel, Ekitike juga unggul. Ia mencatatkan 1,82 take-on sukses per 90 menit—terbaik di antara semua striker Bundesliga.

3 dari 5 halaman

Finishing Masih Jadi Masalah Serius

Masalah utama Ekitike adalah penyelesaian akhir. Dengan 117 tembakan di liga, ia hanya mencetak 15 gol—rasio konversinya hanya 12,82 persen.

Ia mencatatkan xG total 21,58 tapi gagal memanfaatkannya secara maksimal. Selisih -6,58 membuatnya jadi pemain dengan underperformance tertinggi di lima liga top Eropa.

Selain itu, ia juga cukup sering offside. Rata-rata 0,66 kali per pertandingan bukan angka buruk, tapi cukup mengganggu bagi tim yang mengandalkan permainan cepat.

4 dari 5 halaman

Jika Dibandingkan dengan Nunez, Diaz, dan Isak

Dibanding penyerang Liverpool lain seperti Darwin Nunez dan Luis Diaz, Ekitike masih kalah dalam efisiensi. Rasio konversinya lebih rendah dari keduanya, apalagi dari Alexander Isak (Newcastle) yang jauh lebih tajam.

Dalam hal shot accuracy, Ekitike sedikit lebih baik dari Nunez, tapi masih tertinggal dari Diaz dan Isak. Namun, ia unggul dalam jumlah tembakan tepat sasaran per 90 menit.

Untuk urusan assist dan penciptaan peluang, Ekitike juga cukup bersaing. Sentuhan di kotak penalti lawan pun lebih banyak dari Isak—tanda ia aktif mencari posisi.

5 dari 5 halaman

Punya Potensi Besar, Harus Langsung Buktikan Diri

Ekitike punya modal yang kuat untuk berkembang jadi striker top. Ia punya naluri menyerang, kemampuan menciptakan peluang, dan gaya main yang cocok dengan Liverpool.

Namun, finishing buruk adalah PR besar yang harus segera diperbaiki. Jika tidak, ia bisa bernasib seperti Nunez yang sering dikritik di awal kedatangannya.

Dengan usia 23 tahun, waktunya masih panjang. Namun, untuk membuktikan diri di Anfield, Ekitike harus belajar cepat dan tampil lebih efektif sejak musim pertama.

Sumber: Squawka

LATEST UPDATE