Arsenal vs Tottenham: Mikel Arteta Lempar Pujian, Thomas Frank Lempar Permohonan Maaf

Editor Bolanet | 24 November 2025 10:47
Arsenal vs Tottenham: Mikel Arteta Lempar Pujian, Thomas Frank Lempar Permohonan Maaf
Pemain Arsenal, Eberechi Eze, tersenyum setelah mencetak gol dalam pertandingan Premier League melawan Tottenham, Minggu, 23 November 2025. (c) AP Photo/Frank Augstein

Bola.net - Mikel Arteta tak bisa menyembunyikan rasa kagumnya kepada Eberechi Eze usai Arsenal melumat Tottenham Hotspur. Eze menjadi pahlawan utama lewat hattrick sensasionalnya.

The Gunners menang telak 4-1 dalam laga Derby London Utara di Emirates, Minggu (23/11/2025) malam WIB. Eze tampil menggila dan mengobrak-abrik pertahanan sang rival abadi.

Advertisement

Ini bukan sekadar kemenangan biasa bagi Meriam London. Performa 'monster' Eze ternyata buah dari dedikasi luar biasa yang ditunjukkannya di sesi latihan.

Arteta mengungkap bahwa sang gelandang rela memangkas waktu liburnya demi berlatih. Ia ingin memastikan dirinya siap tempur di laga krusial tersebut.

1 dari 4 halaman

Masuk Buku Sejarah Arsenal

Masuk Buku Sejarah Arsenal

Eberechi Eze dari Arsenal meninggalkan lapangan setelah laga Liga Premier kontra Tottenham di London, Minggu (23/11/2025) malam WIB. (c) AP Photo/Frank Augstein

Eze mencatatkan namanya di buku sejarah sebagai pemain keempat yang mencetak hattrick di Derby London Utara. Ia menjadi orang pertama yang melakukannya sejak Alan Sunderland pada 1978.

Gelandang 27 tahun itu mencetak gol klinis di menit 41, 46, dan 76. Tiga golnya melengkapi pesta usai Leandro Trossard membuka keran gol lebih dulu di menit ke-36.

"Hari yang luar biasa. Kami menikmati setiap menitnya," ujar Arteta semringah.

"Kami luar biasa sejak menit pertama. Kami sangat dominan. Hari yang tak terlupakan. Anda tidak selalu memenangkan derby dengan skor 4-1," tambahnya.

Dominasi Arsenal membuat gol indah jarak jauh Richarlison di menit ke-55 menjadi sia-sia. Tottenham benar-benar dibuat tak berkutik di Emirates Stadium.

2 dari 4 halaman

Rela Potong Liburan

Rela Potong Liburan

Pelatih Arsenal, Mikel Arteta. (c) AP Photo/Frank Augstein

Perjalanan Eze di Arsenal sempat dinilai lambat sejak dibeli seharga 60 juta pounds dari Crystal Palace. Namun, laga ini menjadi panggung pembuktian kualitas aslinya.

Arteta menyebut etos kerja Eze sangat di luar nalar. Ia menolak beristirahat lama usai jeda internasional demi memoles performanya.

"Hal-hal terjadi karena suatu alasan. Setelah tugas internasional dia punya dua hari libur, tapi setelah satu hari dia pergi latihan," ungkap Arteta.

"Itu karena dia ingin berkembang. Dia terus mengajukan pertanyaan kepada saya," lanjut sang pelatih memuji anak asuhnya.

Arteta menegaskan bahwa skuadnya harus bermain mendukung kualitas Eze. Pemain Inggris itu dinilai punya kemampuan penyelesaian akhir yang komplet.

"Dia bisa mencetak gol dari kanan, kiri, di tanah, bola memantul, dia punya kapasitas luar biasa untuk memanfaatkan peluang ini," puji Arteta.

3 dari 4 halaman

Menolak Spurs demi Arsenal

Ironisnya, Eze sebenarnya sempat menjadi incaran utama Tottenham di musim panas lalu. Namun, ia menolak tawaran tersebut demi berseragam Arsenal.

Penampilan gemilangnya malam itu seolah menabur garam di luka pendukung Spurs. Arteta pun mengenang momen saat Eze memilih bergabung.

"Ketika saya meneleponnya di musim panas, saya ingat dia bilang dia ingin bermain untuk kami dan menjadi bagian dari tim ini," kenang Arteta.

"Anda benar-benar bisa merasakan itu. Semoga dia menikmati hari ini," ucapnya.

4 dari 4 halaman

Permintaan Maaf Thomas Frank

Di kubu lawan, manajer Tottenham Thomas Frank harus menanggung malu. Taktik pragmatisnya gagal total membendung agresivitas tuan rumah.

Frank bahkan harus melontarkan permintaan maaf terbuka kepada fans. Ia mengakui timnya tampil di bawah standar dalam laga sebesar ini.

"Sangat mengecewakan bahwa kami tidak tampil lebih baik melawan rival terbesar kami. Saya hanya bisa meminta maaf kepada para penggemar untuk itu," kata Frank.

Kekalahan ini memicu kritik pedas terhadap filosofi permainan Frank. Namun, ia pasang badan dan siap bertanggung jawab.

"Sangat emosional dan frustrasi saat ini. Saya bertanggung jawab penuh. Tetapi yang akan saya katakan adalah kami perlu lebih agresif tak peduli apa sistemnya," tutupnya.

LATEST UPDATE