Chelsea Kembali Tergelincir, Enzo Maresca Diminta Kendalikan Dua Pilar Lini Tengah Ini

Richard Andreas | 29 Desember 2025 16:48
Chelsea Kembali Tergelincir, Enzo Maresca Diminta Kendalikan Dua Pilar Lini Tengah Ini
Morgan Rogers dan Reece James saat beraksi dalam laga Liga Inggris antara Chelsea vs Aston Villa di Stamford Bridge, 27 Desember 2025 (c) Adam Davy/PA via AP

Bola.net - Progres Chelsea di bawah Enzo Maresca kembali menemui hambatan setelah hasil mengecewakan di Stamford Bridge. Keunggulan yang sempat dikuasai dengan nyaman justru berakhir kekalahan, menambah daftar masalah yang belum terpecahkan.

Dalam laga lanjutan Premier League melawan Aston Villa akhir pekan lalu, Chelsea gagal memaksimalkan dominasi permainan. Situasi ini kembali menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan tim mengelola pertandingan ketika berada di atas angin.

Advertisement

Sorotan kemudian mengarah pada lini tengah, area yang seharusnya menjadi pusat kendali permainan. Seorang mantan pemain Premier League menilai persoalan utama Chelsea kini sudah jelas dan menuntut respons tegas dari sang pelatih.

1 dari 4 halaman

Chelsea Kehilangan Kendali Setelah Unggul

Chelsea Kehilangan Kendali Setelah Unggul

Ollie Watkins dan Trevoh Chalobah berebut bola dalam laga Liga Inggris antara Chelsea vs Aston Villa di Stamford Bridge, 27 Desember 2025 (c) Adam Davy/PA via AP

Chelsea memulai pertandingan dengan positif dan tampil dominan di babak pertama. Mereka pantas unggul sebelum jeda, sekaligus membatasi ancaman Villa dari permainan terbuka.

Namun, situasi berubah selepas turun minum. Chelsea gagal menggandakan keunggulan dan perlahan kehilangan kontrol atas jalannya laga.

Perubahan momentum semakin terasa setelah Unai Emery melakukan tiga pergantian pemain. Masuknya tenaga baru membuat Villa tampil lebih agresif dan sulit diimbangi tuan rumah.

Titik balik hadir ketika Ollie Watkins mencetak gol penyeimbang sebagai pemain pengganti, sebelum memastikan kemenangan lewat gol keduanya di menit akhir.

2 dari 4 halaman

Steve Nicol Soroti Peran Gelandang Inti

Steve Nicol Soroti Peran Gelandang Inti

Dua pemain Chelsea, Enzo Fernandez dan Pedro Neto melakukan pemanasan jelang lawan Atalanta di Liga Champions. (c) AP Photo/Antonio Calanni

Kritik tajam datang dari mantan bek Liverpool, Steve Nicol, yang berbicara di ESPN. Ia menilai alasan usia muda tidak lagi relevan untuk menjelaskan inkonsistensi Chelsea.

“Saya tidak suka alasan bahwa Chelsea itu tim muda. Sanchez berusia 27 tahun, Cucurella 28, dua gelandang tengah mereka 24 tahun tapi punya pengalaman seperti siapa pun," kata Nicol.

"Reece James 26 tahun, jadi bagi saya alasan muda itu sudah tidak berlaku. Pada akhirnya, terutama Enzo Fernandez dan Moises Caicedo di lini tengah, semuanya berawal dari mereka.”

Nicol menegaskan masalah paling terlihat justru muncul saat Chelsea sudah unggul. Menurutnya, kurangnya otoritas dan manajemen pertandingan dari duet gelandang membuat lawan kembali masuk ke permainan.

“Inti tim adalah dua pemain itu , dan menurut saya merekalah yang harus mengatur segalanya di depan dan di belakang mereka saat unggul, menghentikan lawan bermain, lalu mengamankan hasil. Anda bermain bagus, unggul, tapi kemudian Anda harus cerdas.”

3 dari 4 halaman

Tanggung Jawab yang Tak Bisa Ditunda

Kritik terhadap Enzo Fernandez dan Moises Caicedo menyentuh inti identitas Chelsea di era Maresca. Keduanya direkrut sebagai fondasi jangka panjang yang diharapkan mampu mengatur tempo sekaligus melindungi lini belakang.

Namun, dalam beberapa musim terakhir, Chelsea kerap kesulitan memperlambat permainan saat tekanan meningkat. Situasi ini kembali terulang ketika mereka gagal mempertahankan keunggulan tipis.

Bagi Nicol, latar belakang dan pengalaman di level klub maupun internasional menuntut tanggung jawab yang lebih besar. Menurutnya, kecenderungan Chelsea untuk terus bermain terbuka meski sedang unggul justru berulang kali membuat mereka rentan.

4 dari 4 halaman

Pengalaman Enzo dan Caicedo

Lebih lanjut, Steve Nicol juga menekankan pengalaman yang dimiliki keduanya seharusnya cukup untuk mengambil keputusan tepat di momen krusial.

“Mereka juara Piala Dunia Antarklub, mereka juara Eropa. Berapa banyak pengalaman lagi yang dibutuhkan? Maresca harus mengendalikan mereka, berbicara, dan memastikan saat tim unggul, mereka melakukan hal-hal tertentu di waktu tertentu," lanjut Nicol

"Tidak bisa terus bermain lalu kebobolan dan tetap bermain sama. Kadang Anda harus melakukan pekerjaan kotor untuk menuntaskan pertandingan.”

LATEST UPDATE