Dari Old Trafford ke Kasus-kasus Hukum: Cerita Tragis Kehidupan Anderson setelah MU
Gia Yuda Pradana | 9 Juli 2025 09:33
Bola.net - Anderson bukan sekadar nama asing bagi fans Manchester United. Ia datang dengan label bintang muda, juara Golden Boy, dan gadang-gadang sebagai penerus Ronaldinho atau Kaka. Namun, kenyataan di lapangan jauh dari ekspektasi.
Meski tak pernah benar-benar jadi bintang utama, Anderson punya tempat tersendiri di hati fans. Ia dikenal karena kepribadiannya yang ceria dan semangat bermain yang tak kenal lelah. Tujuh tahun di Old Trafford, ia jadi semacam pahlawan kultus—ikon yang dicintai bukan karena statistik, tapi karena aura.
Namun, begitu pintu keluar dari MU dibuka, karier Anderson tak lagi berkilau. Ia terjerumus dalam berbagai masalah, dari penurunan performa, gaya hidup buruk, hingga urusan hukum yang menghantuinya di masa pensiun.
Ketika Segalanya Terasa Mungkin
Anderson bergabung dengan Manchester United pada usia 19 tahun, dibeli dari Porto dengan harga £27 juta (sekitar Rp570 miliar). Dengan modal prestisius sebagai peraih Golden Ball Piala Dunia U-17 dan Golden Boy Eropa, ekspektasi terhadapnya setinggi langit.
Di musim debutnya, ia langsung mengangkat trofi Liga Inggris dan Liga Champions. Penalti pentingnya di final Liga Champions 2008 menegaskan statusnya sebagai rising star. Namun, itu jadi musim terbaik sekaligus awal penurunan.
Setelah itu, jumlah penampilannya menurun, dan masalah kebugaran mulai mencuat. Rafael, mantan rekan setimnya, mengenang dengan getir, “Kalau kami melewati rest area di jalan, dia bisa tiba-tiba teriak, ‘McDonald's, McDonald's.’ Anderson bisa jadi pemain terbaik dunia kalau lebih profesional.”
Kecelakaan, Cedera, dan Rasa Frustrasi
Anderson sempat mengalami kecelakaan mobil hebat di Portugal pada 2010. Ia selamat dari mobil yang terbakar, tapi banyak yang percaya insiden itu jadi titik balik fisik dan mental yang memengaruhi performanya.
Rio Ferdinand, legenda MU, mengungkapkan kekecewaannya, “Kami selalu menghargai talentanya, tapi kami semua frustrasi karena ia tidak memaksimalkan kemampuannya. Kalau lebih disiplin, mungkin ia takkan cedera sebanyak itu.”
Masalah Anderson bukan cuma di lapangan, tapi juga cara dia menjalani hidup sebagai pemain top. Ia seolah tak siap dengan beban besar sebagai calon bintang dunia.
Pulang Kampung, tapi Gagal Bangkit
Setelah masa pinjaman singkat di Fiorentina, Anderson kembali ke Brasil. Namun, harapan untuk bangkit tak pernah terwujud. Berat badannya meningkat, kebugarannya merosot. Di Internacional, ia bahkan pernah terlihat kelelahan dan harus memakai masker oksigen di bangku cadangan.
Kariernya di Brasil berakhir dengan nada pahit. Ia dilepas Internacional dan sempat dipinjamkan ke Coritiba. Pada 2018, ia kembali ke Eropa dan bergabung dengan Adana Demirspor di Turki.
Namun, hanya tampil 15 kali, ia memilih pensiun pada 2019, di usia 31 tahun. Usia yang relatif muda untuk menggantung sepatu, tapi tubuh dan semangatnya tak lagi sanggup bersaing.
Dikejar Masalah setelah Gantung Sepatu
Lepas dari dunia sepak bola profesional, Anderson bukannya hidup tenang. Pada 2021, ia tersangkut kasus dugaan penipuan kripto senilai £4,7 juta (sekitar Rp99 miliar). Ia diduga terlibat pencurian, pencucian uang, dan penipuan.
Anderson menyangkal semua tuduhan, tapi proses hukumnya belum jelas sampai hari ini. Kasus tersebut menjadi noda besar dalam catatan hidupnya pasca pensiun.
Masalah berlanjut pada 2024, yakni ketika ia terlibat kasus penunggakan tunjangan anak. Ia diperintahkan membayar £45.000 (sekitar Rp950 juta) atau menghadapi hukuman penjara 30 hari. Mantan gelandang MU ini diketahui memiliki sembilan anak dari beberapa pasangan.
Satu Kaki di Lapangan, Satu Kaki di Jurang
Saat ini, Anderson masih berkecimpung di dunia sepak bola, yaitu sebagai asisten pelatih tim muda Adana Demirspor. Namun, perjalanan hidupnya jadi kisah pelajaran tentang bagaimana karier bisa berbelok drastis.
Tak ada yang meragukan talenta Anderson. Namun, kisahnya menunjukkan bahwa bakat tak cukup tanpa disiplin. Ia pernah mencicipi kejayaan, tapi juga menjadi contoh pahit dari kegagalan mengelola kesuksesan.
Anderson adalah pengingat bahwa dalam sepak bola, dan hidup, keberhasilan bukan hanya soal kemampuan—tapi juga tentang bagaimana kita merawatnya.
Sumber: GiveMeSport
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Kenapa Kontrak Baru Frenkie de Jong di Barcelona Masih Tertahan?
- Luis Diaz Ingin ke Barcelona, tapi Minta Jaminan
- Mereka yang Perlahan Mulai Tersingkir di Real Madrid
- Gonzalo Garcia Membangun Reputasinya Sendiri di Salah Satu Klub Terbesar Dunia
- PSG vs Real Madrid: Bentrokan 2 Raja Eropa
- Prediksi PSG vs Real Madrid 10 Juli 2025
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Prediksi Real Madrid vs Juventus 23 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 22:29 -
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
Prediksi Eintracht Frankfurt vs Liverpool 23 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 22:07 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04
LATEST UPDATE
-
Raja Spanyol! Arsenal Cetak Sejarah di Liga Champions Usai Gilas Atletico Madrid
Liga Champions 22 Oktober 2025, 09:20 -
Filosofi Chivu di Inter: Benahi Mental Tim Senior, Lalu 'Lemparkan' Pemain Muda!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 09:17 -
Jadwal Liga Champions Pekan Ini Live di SCTV, 21-23 Oktober 2025
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:57 -
Man of the Match Bayer Leverkusen vs PSG: Nuno Mendes
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:50 -
Man of the Match Villarreal vs Manchester City: Savinho
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:45 -
Man of the Match Union Saint-Gilloise vs Inter Milan: Denzel Dumfries
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:27 -
Man of the Match Arsenal vs Atletico Madrid: Viktor Gyokeres
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:17 -
Man of the Match Barcelona vs Olympiakos: Fermin Lopez
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:05 -
Mengintip Forum Diplomasi: AWMUN XII Hadirkan 5 Dewan PBB di Bali.
News 22 Oktober 2025, 08:00 -
Gak Jadi Main di Benua Lain! Laga Barcelona vs Villarreal di Miami Resmi Dibatalkan
Liga Spanyol 22 Oktober 2025, 06:47 -
Daftar Peraih Man of The Match Liga Champions 2025/2026
Liga Champions 22 Oktober 2025, 05:59
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04