Delapan Laga Tanpa Kebobolan: Mengintip Rahasia Kekuatan Defensif Arsenal
Richard Andreas | 5 November 2025 16:31
Bola.net - Arsenal bertandang ke markas Slavia Praha dengan mentalitas siap menang. Mereka tidak hanya datang untuk mencetak gol, tetapi juga mempertahankan ketangguhan defensif yang menjadi identitas baru.
Pada laga yang berakhir dengan skor 3-0 tersebut, bukannya gol-gol Mikel Merino atau Bukayo Saka yang menjadi sorotan terbesar, melainkan pencapaian yang lebih jarang terjadi.
Arsenal mencatatkan clean sheet ke-8 secara beruntun. Catatan itu terakhir tercapai lebih dari satu abad lalu, tepatnya pada 1903. Sebuah pengingat bahwa konsistensi seperti ini jarang hadir dalam sepakbola modern yang serba cepat dan penuh tekanan.
Pertahanan yang solid bukan hanya tentang barisan bek atau kiper. Ini adalah kerja kolektif dari seluruh tim. Dalam 776 menit sejak gol Nick Woltemade untuk Newcastle United, Arsenal bertahan tanpa kebobolan.
Dalam kurun tersebut, mereka hanya menghadapi sembilan tembakan tepat sasaran, dengan sebagian besar datang pada satu pertandingan Piala Liga melawan Brighton.
Pertandingan melawan Slavia Praha memperlihatkan bagaimana mentalitas itu dibangun bukan hanya untuk laga besar, tetapi menjadi standar harian. Inilah yang kini menjadi karakter Arsenal di bawah Mikel Arteta.
Mentalitas 'Jaga Rumah' Sebagai Fondasi
Setelah kemenangan tanpa kebobolan atas Brighton pekan lalu, gelandang muda Myles Lewis-Skelly merangkum perasaan ruang ganti dengan kalimat sederhana namun bermakna.
Ia mengatakan kepada wartawan bahwa para pemain menyebut Emirates sebagai 'rumah', dan tugas mereka adalah memastikan tidak ada yang masuk ke dalamnya. “Kami merasa bangga ketika menjaga gawang tetap bersih,” ujarnya.
Mikel Arteta sejalan dengan semangat itu, menjelaskan bahwa bahasa yang digunakan pemain mencerminkan rasa memiliki atas ruang yang mereka jaga.
“Untuk menggunakan istilah semacam ini, Anda harus merasakannya,” kata Arteta sebelum laga melawan Burnley. Ia menambahkan bahwa keinginan untuk menjaga rumah adalah energi yang harus dirasakan baik oleh pemain maupun suporter.
Pada laga tandang seperti di Praha, konteksnya sedikit berbeda. Atmosfer lawan sangat kuat, Slavia belum pernah kalah di kandang musim ini, dan tekanan datang sejak menit awal. Arteta menjelaskan bahwa mereka sudah mengantisipasi fase di mana Arsenal akan dipaksa bertahan dulu.
“Kami tahu 15-20 menit awal akan minim kontrol bola. Kami harus menerima itu, lalu mengubah ritme,” tuturnya. Hal itu terlaksana dengan baik di lapangan.
Kualitas Individu yang Menyatu dalam Struktur

Pertahanan kokoh Arsenal bukan hanya soal organisasi, tetapi juga eksekusi detail dalam situasi-situasi kecil yang sering luput dari sorotan.
Gabriel memenangkan duel udara penting sejak menit awal melawan Tomas Chory, memberi pesan bahwa Arsenal tidak gentar dengan tekanan fisik. Di sisi kiri, Piero Hincapie memiliki kecepatan yang membantu menutup celah setelah kesalahan koordinasi di lini tengah.
Saliba menjadi fondasi stabilitas lini belakang. Ketika bola diarahkan ke belakang garis pertahanan, ia membaca situasi dan menyapu ancaman sebelum berkembang. Situasi seperti itu mungkin tidak masuk cuplikan pertandingan, tetapi mereka adalah bagian integral dari kontrol Arsenal terhadap pertandingan.
Kiper David Raya sendiri tidak banyak melakukan penyelamatan karena barisan depannya menyaring bahaya lebih awal. Namun momen-momen penting masih hadir, termasuk penyelamatan di pertandingan melawan West Ham dan Nottingham Forest, yang membantu menjaga tim tetap berada dalam jalur tak terkalahkan.
Rekor Penting, tetapi Bukan Tujuan Akhir
Meski delapan clean sheet beruntun adalah pencapaian yang langka, Arteta menegaskan bahwa nilai sesungguhnya dari rekor itu terletak pada mentalitas di baliknya.
“Yang paling menyenangkan bukan rekornya, tetapi pola pikir para pemain,” ujarnya. Menurut Arteta, para pemain masih membahas situasi-situasi kecil yang bisa diperbaiki, bukan hanya merayakan keberhasilan.
Perjalanan musim ini masih panjang, dan Arsenal tampak ingin memastikan momentum ini bukan sekadar fase baik sesaat. Konsistensi diperlukan dalam persaingan panjang untuk menjadi juara.
Jangan sampai ketinggalan infonya
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Jadwal Liga Inggris di SCTV dan Vidio Hari Ini Minggu 21 Desember 2025
Liga Inggris 21 Desember 2025, 15:32
-
Liverpool Tekuk Tottenham, Tapi Arne Slot Bilang Ada yang Mengganjal: Apa yang Kurang?
Liga Inggris 21 Desember 2025, 12:14
-
Ekitike Buka-bukaan: Tottenham Sudah 10 Pemain, Tapi Liverpool Tetap Tersiksa di London
Liga Inggris 21 Desember 2025, 11:31
-
Liverpool Bungkam Tottenham, Tapi The Reds Dihantui Kabar Soal Alexander Isak
Liga Inggris 21 Desember 2025, 09:12
LATEST UPDATE
-
Galeri Foto: Momen Indah Detik-Detik Gol Salto Hokky Caraka ke Gawang Persik Kediri
Bola Indonesia 21 Desember 2025, 18:55
-
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV dan Vidio, 20-23 Desember 2025
Liga Inggris 21 Desember 2025, 18:18
-
Rapor Pemain Juventus vs Roma: Cambiaso Bersinar, Openda Pembeda, Yildiz Kurang Beruntung
Liga Italia 21 Desember 2025, 18:12
-
Lowongan Kerja Astra Otoparts di Jakarta: Peluang Karier di Raksasa Otomotif
News 21 Desember 2025, 18:11
-
Prediksi BRI Super League: Semen Padang vs Persija Jakarta 22 Desember 2025
Bola Indonesia 21 Desember 2025, 17:11
-
Prediksi BRI Super League: PSBS Biak vs Bali United 22 Desember 2025
Bola Indonesia 21 Desember 2025, 17:00
-
Link Live Streaming Persib vs Bhayangkara FC di Indosiar dan Vidio, 21 Desember 2025
Bola Indonesia 21 Desember 2025, 16:12
-
Locatelli Ungkap Kunci Kemenangan Juventus atas Roma: Semua Berawal dari Luka di Naples
Liga Italia 21 Desember 2025, 16:11
-
Jadwal Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 21 Desember 2025, 15:53
LATEST EDITORIAL
-
4 Pelatih yang Bisa Diboyong Chelsea jika Enzo Maresca Pindah ke Manchester City
Editorial 19 Desember 2025, 20:30
-
Salah hingga Drogba, 7 Pemain Terhebat yang Tak Pernah Menjuarai Piala Afrika
Editorial 19 Desember 2025, 20:02
-
8 Calon Pelabuhan Baru Mohamed Salah jika Tinggalkan Liverpool
Editorial 18 Desember 2025, 21:54
-
3 Pemain Terbaik Dunia Versi Luka Modric: Lamine Yamal Masuk, Kylian Mbappe Tak Ada
Editorial 18 Desember 2025, 20:54






