Duka Diogo Jota dan Pentingnya Kesehatan Mental di Dunia Sepak Bola

Ari Prayoga | 18 Juli 2025 04:30
Duka Diogo Jota dan Pentingnya Kesehatan Mental di Dunia Sepak Bola
Para pemain Liverpool berjalan menuju gereja untuk menghadiri pemakaman Diogo Jota, dan sang adik, Andre Silva, di Gondomar, dekat Porto, Portugal, Sabtu (5/7/2025). (c) AP Photo/Manu Fernandez

Bola.net - Kehilangan seseorang yang dicintai bukan hanya menyisakan luka mendalam, tetapi juga bisa berdampak besar pada performa dan kehidupan profesional, termasuk di dunia sepak bola.

Hal inilah yang disoroti Bacary Sagna, mantan bek Arsenal dan Manchester City, yang pernah merasakan pahitnya kehilangan sang kakak sebelum bertanding.

Advertisement

Dalam wawancara dengan CNN, Sagna mengungkapkan empatinya terhadap para pemain Liverpool yang kini harus berjuang menghadapi pramusim dengan duka mendalam setelah kepergian tragis Diogo Jota.

Pemain asal Portugal itu bersama saudaranya, Andre, meninggal dalam kecelakaan mobil di Spanyol awal Juli lalu. “Kami ini manusia biasa sebelum menjadi pesepak bola,” ujar Sagna. “Saya tahu rasanya kehilangan sosok yang begitu dekat, seorang saudara. Sangat berat.”

1 dari 3 halaman

Kisah Sagna

Sagna menceritakan bagaimana kehilangan kakaknya pada 2008 memengaruhi performanya secara drastis saat membela Arsenal. Ia merasa pikirannya kosong, tubuhnya seperti berjalan otomatis, dan kesalahan-kesalahan kecil mulai bermunculan di lapangan.

“Saya terus bermain, tapi sejujurnya, saya tidak benar-benar hadir secara mental,” kenangnya.

Dari pengalamannya itulah ia menekankan pentingnya pemain untuk berbicara dan mencari bantuan profesional, bukan memendam semuanya sendiri.

2 dari 3 halaman

Sagna Dapat Bantuan dari Psikolog

Untungnya, Sagna sempat mendapat perhatian dari psikolog tim yang membantunya keluar dari keterpurukan emosional. Ia mengaku sempat menolak ide berbicara kepada “orang asing”, namun akhirnya merasakan manfaat besar dari sesi konseling tersebut.

“Saya merasa lebih ringan. Saya baru sadar betapa pentingnya membuka diri dan memproses emosi,” katanya.

Liverpool sendiri dikenal memiliki pendekatan serius terhadap kesehatan mental pemain dan stafnya. Di tengah duka, dukungan dari klub dan kota Liverpool yang punya sejarah panjang dalam menghadapi tragedi, menjadi penopang bagi para pemain untuk kembali menemukan pijakan.

Sagna berharap duka atas Jota bisa menjadi momentum untuk menyoroti pentingnya kesehatan mental dalam sepak bola—bahwa di balik jersey dan trofi, para pemain tetaplah manusia yang juga berhak berduka dan pulih.

LATEST UPDATE