Dulu Dibilang Tak Cukup Bagus oleh Roy Keane, Kini Scott McTominay Bisa Saja Menang Ballon dOr
Aga Deta | 11 Agustus 2025 15:34
Bola.net - Sepak bola selalu berubah seiring waktu. Meski beberapa taktik atau gaya bermain terasa mudah ditebak, selalu ada pemain yang tiba-tiba bersinar karena cocok dengan sistem tertentu. Mereka bisa muncul dari bayang-bayang dan berubah jadi bintang dunia.
Ousmane Dembele adalah contohnya. Winger Prancis itu pernah membela Borussia Dortmund, Barcelona, hingga Paris Saint-Germain. Namun, baru musim 2024/2025 ia benar-benar tampil seperti yang diharapkan, bahkan kini jadi kandidat terkuat Ballon d’Or.
Namun, kisah yang lebih mengejutkan justru datang dari seorang pemain yang dulu pernah dikritik pedas Roy Keane. Ia adalah Scott McTominay, yang kini masuk daftar nominasi Ballon d’Or 2025.
Perjalanan McTominay dari pemain yang diragukan kemampuannya menjadi kandidat pemain terbaik dunia adalah salah satu transformasi terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Musim Terbaik Bersama Manchester United

Menjelang musim 2024/2025, McTominay baru saja menyelesaikan musim terbaiknya secara individu di Manchester United. Meski performa tim di bawah Erik ten Hag menurun dibanding musim sebelumnya, McTominay tampil menentukan.
Ia mencetak gol penting ke gawang Liverpool, Aston Villa, dan dua gol dramatis di injury time saat comeback melawan Brentford. Momen-momen itu membuatnya tetap jadi pemain yang diandalkan di laga besar.
Namun, keraguan soal kemampuannya masih ada, terutama terkait perannya di lini tengah ganda. Salah satu kritikus terkerasnya adalah Roy Keane, yang sering mengomentari duet “McFred” bersama Fred.
Pada 2022, Keane secara terbuka mengatakan kombinasi keduanya tidak efektif.
"Pengambilan keputusan dan kecerdasan sepak bola, khususnya dari Fred — dan saya sudah katakan ini sejak lama — Fred dan McTominay tidak cukup bagus," kata Keane.
"Mereka tidak akan membawa Manchester United kembali bersaing di papan atas. Kita lihat itu setiap pekan. Mereka memang belum memenuhi standar."
McTominay Tak Pikirkan Kritik

McTominay menanggapi kritik dari Keane tersebut dengan tenang. Ia menegaskan bahwa ia tidak akan tersinggung hanya karena kritik.
"Orang-orang memang suka bicara. Setiap orang berhak punya pendapat dan itu harus dihormati," ujar pemain asal Skotlandia ini seperti dikutip The Mirror.
"Saya tidak akan marah atau menangis hanya karena ucapan Roy Keane. Kalau itu pikirannya, ya sudah, itu pikirannya."
"Bagi saya, hal itu bukan masalah besar. Saya akan bodoh jika pulang ke rumah dan terus memikirkan apa yang orang katakan tentang saya."
Pindah ke Napoli dan Juara Serie A

Musim panas 2024 menjadi titik balik kariernya. McTominay meninggalkan klub masa kecilnya dan bergabung dengan Napoli seharga 25 juta euro. Di bawah Antonio Conte, ia langsung tampil impresif.
Performanya terus konsisten hingga akhir musim. Napoli pun mengunci gelar juara Serie A di hari terakhir, menyingkirkan Inter Milan dalam persaingan ketat.
McTominay dinobatkan sebagai MVP liga, pencapaian luar biasa yang membuatnya disebut salah satu pemain Britania terbaik di luar negeri.
Roy Keane Ubah Pandangannya

Menariknya, keberhasilan McTominay itu membuat Roy Keane merevisi pendapatnya. Ia mengakui bahwa masalah di Manchester United dulu bukan murni kesalahan sang pemain.
Menurut Keane, duetnya dengan Fred memang tidak cocok. "McFred" menjadi simbol kegagalan lini tengah United saat itu, meski McTominay sebenarnya punya potensi lebih besar.
"Apa yang tidak membantu Scott adalah dia bermain bersama Fred," ujar Keane pada Mei 2025.
"Kombinasi mereka tidak berjalan dengan baik. Saya tahu Ole memuji keduanya, itu yang saya kurang paham — saya selalu berpikir Scott punya sesuatu lebih dari Fred. Namun sebagai pasangan, itu tidak berhasil; United tidak kompetitif di lini tengah.
"Itu sedikit mencoreng namanya, 'McFred' bukan? Tapi dia sudah meningkatkan permainannya, saya harus akui itu. Dia selalu punya naluri gol, dan kini level itu makin naik. Kalau dia tidak mencetak gol di Napoli, kita tidak akan membicarakannya sekarang."
Sumber: Give Me Sport
Klasemen Serie A
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Pengakuan Emosional Maldini: Sulit Bicara Soal AC Milan, Tapi Hati Tetap Merah Hitam
Liga Italia 19 November 2025, 17:00
-
Diam dalam Sunyi, MU Ternyata Rajin Pantau Pemain Timnas Jerman Ini
Liga Inggris 19 November 2025, 16:44
-
Dino Zoff Soroti Sepak Bola Italia: Serie A Terlalu Lambat dan Banyak Drama!
Piala Dunia 19 November 2025, 16:31
-
Puja-puji Matheus Cunha untuk Rekrutan Anyar MU Ini: Enak Banget Main Ama Dia!
Liga Inggris 19 November 2025, 16:29
LATEST UPDATE
-
Prediksi Persijap Jepara vs Semen Padang 20 November 2025
Bola Indonesia 19 November 2025, 19:30
-
Kebangkitan Bintang Polandia: Mengapa Zielinski Jadi Pilihan Terbaik untuk Derby Milan
Liga Italia 19 November 2025, 19:23
-
BRI Super League: Persiapan Maksimal Persebaya untuk Derby Jatim Kontra Arema
Bola Indonesia 19 November 2025, 18:31
-
BRI Super League: Derby Jatim, 3 Pilar Arema FC Absen Lawan Persebaya Surabaya di GBT
Bola Indonesia 19 November 2025, 18:23
-
3 Pekerjaan Rumah Mendesak Timnas Indonesia U-22 jelang SEA Games 2025
Tim Nasional 19 November 2025, 17:47
-
Siaran Langsung BRI Super League: Persib vs Dewa United, Tayang di Vidio
Bola Indonesia 19 November 2025, 17:01
-
Pengakuan Emosional Maldini: Sulit Bicara Soal AC Milan, Tapi Hati Tetap Merah Hitam
Liga Italia 19 November 2025, 17:00
-
Simak BRI Super League 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Bola Indonesia 19 November 2025, 16:57
-
Diam dalam Sunyi, MU Ternyata Rajin Pantau Pemain Timnas Jerman Ini
Liga Inggris 19 November 2025, 16:44
-
Dino Zoff Soroti Sepak Bola Italia: Serie A Terlalu Lambat dan Banyak Drama!
Piala Dunia 19 November 2025, 16:31
-
Puja-puji Matheus Cunha untuk Rekrutan Anyar MU Ini: Enak Banget Main Ama Dia!
Liga Inggris 19 November 2025, 16:29
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55





