Granit Xhaka dan Barisan Kapten Terburuk di Premier League
Dimas Ardi Prasetya | 29 Oktober 2019 01:58
Bola.net - Senasib seperti pemimpin Arsenal Granit Xhaka, ada sejumlah kapten yang kinerjanya dinilai cukup buruk di sepanjang sejarah pentas Premier League.
Granit Xhaka, mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan saat timnya bermain 2-2 melawan Crystal Palace, Senin (28/10/2019) di Emirates Stadium. Pemain asal Swiss itu mendapat cemoohan dari fans The Gunners. Ketegangan dengan suporter memuncak saat Xhaka ditarik keluar pada menit ke-60.
Saat Xhaka akan keluar, Arsenal dalam kondisi imbang 2-2. Para suporter yang hadir tentunya ingin The Gunners memenangi pertandingan tersebut.
Namun, Xhaha seperti sengaja berjalan pelan saat menuju ke pinggir lapangan. Aksi tersebut membuat pendukung Arsenal emosi dan meneriakkan cemoohan kepada pemain Swiss ini.
Cemoohan fans Arsenal membuat Xhaka emosi. Ia menempelkan tangannya ke telinga seolah memberi isyarat ingin terus diteriaki.
Setelah keluar, Xhaka malah tidak menghampiri tempat duduk pemain. Ia langsung menuju ke ruang ganti sambil melepaskan jerseynya.
Ia kemudian dianggap tak layak jadi pemimpin tim karena kerap melakukan kesalahan saat bermain. Selain Granit Xhaka, ada juga kapten di Premier League yang dianggap performanya buruk. Seperti dilansir dari The Sportster, inilah lima kapten yang dinilai terburuk di Premier League.
John O'Shea
John O'Shea dipilih sebagai kapten Sunderland pada 2013. Pengalaman bersama Manchester Unietd menjadi satu di antara alasan kenapa ia dijadikan kapten tim.
Sayang, O'Shea tak bisa membawa Sunderland bangkit. Pada 2017, Sunderland harus terdegradasi ke Divisi Championship.
Tak hanya itu, ia lebih banyak berkutat dengan cedera.
Wayne Rooney
Wayne Rooney pernah menjadi kapten sebelum hengkang dari Manchester United. Namun, saat masa kepelatihan Louis van Gaal, posisi bermainnya dipindah ke berbagai posisi.
Taktik itu diambil untuk memberikan Rooney waktu bermain. Namun, banyak yang menganggap Rooney tak mempunyai jiwa kepemimpinan.
Kemudian pada akhir musim, Setan Merah gagal lolos ke Liga Champions Champions. Van Gaal langsung mundur dan digantikan Jose Mourinho.
Per Mertesacker
Per Mertesacker ditunjuk menjadi kapten Arsenal sehari sebelum musim 2016-2017 bergulir. Namun, ketika musim bergulir dia belum bisa bermain karena mengalami cedera lutut.
Per Mertesacker lebih banyak memberikan motivasi kepada rekan-rekannya melalui Twitter. Selain itu, banyak yang menyayangkan penunjukkan Per Mertesacker.
Keputusan tersebut dianggap kesalahan karena saat itu musim terakhirnya dan ia sudah berusia 32 tahun. Ia dianggap tak akan maksimal menjadi kapten Arsenal.
Ryan Shawcross
Ryan Shawcross merupakan pemain penting sejak meninggalkan Manchester United dan bergabung dengan Stock City. Kemampuannya sebagai bek tengah tentunya tak perlu diragukan lagi.
Namun, semuanya berbeda setelah dia didapuk menjadi kapten tim. Shawcross dianggap tak memiliki jiwa kepemimpinan karena tidak bisa mengendalikan pemain senior.
Banyak yang menganggap Shawcross merupakan pemain yang mempunyai kemampuan lengkap, tetapi tidak mumpuni ketika menjadi kapten.
Curtis Davies
Pada awal musim 2016-2017, Hull City menjadi satu di antara tim yang mampu berada di papan atas. Tak hanya itu, sang manajer dinobatkan sebagai yang terbaik pada Agustus.
Namun, semuanya berubah setelah kaptennya, Michael Dawson cedera. Hull City kemudian memilih Curtis Davies sebagai kapten.
Sejak Dawson cedera, Hull tak memenangkan satu pertandingan pun. Bahkan, Hull City sampai berada di posisi ke-19.
Davies memang sangat bagus saat bermain, akan tetapi skuat dianggap kacau sejak dirinya menjadi kapten.
Disadur dari: Bola.com/Penulis Faozan Tri Nugroho/Editor Yus Mei Swaitri
Published: 28 Oktober 2019
Baca Juga:
- Konflik dengan Fans, Ban Kapten Xhaka Diyakini Bakal Dicopot
- Sebagai Kapten, Granit Xhaka Seharusnya Segera Minta Maaf pada Fans Arsenal
- Konflik Granit Xhaka vs Fans Arsenal, Unai Emery Pilih Bela Siapa?
- Dicemooh di Emirates Stadium, Granit Xhaka Tantang Balik Fans Arsenal
- Legenda Arsenal: Apa Sih Kualitas Terbaik Xhaka?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Marselino Ferdinan Cari Jam Terbang di Slovakia Bersama AS Trencin
Tim Nasional 6 September 2025, 20:34 -
Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Rotasi oleh Gerald Vanenburg
Tim Nasional 6 September 2025, 19:21 -
Debut Mauro Zijlstra untuk Timnas Indonesia, Impian yang Jadi Kenyataan
Tim Nasional 6 September 2025, 17:17 -
Timnas Indonesia Kuasai Ruang Antarlini dan Menjaga Kualitas Transisi Permainan
Tim Nasional 6 September 2025, 17:02
LATEST UPDATE
-
Main Bareng Messi, Mimpi Wonderkid Real Madrid Ini Jadi Kenyataan!
Liga Spanyol 7 September 2025, 11:40 -
Matias Ibo, Penerjemah Timnas Indonesia U-23 yang Mahir Kuasai Lima Bahasa
Tim Nasional 7 September 2025, 11:01 -
Per 8 September 2025, Transjakarta Tutup Sementara Halte Pasar Genjing Karena Proyek LRT
News 7 September 2025, 10:56 -
Filosofi Baru Timnas Indonesia: Empat Bek, Ball Possession, dan Sepak Bola Menyerang
Tim Nasional 7 September 2025, 10:15 -
Dirayu Ronaldo, Bruno Fernandes Pindah ke Arab Saudi di Tahun Depan?
Liga Inggris 7 September 2025, 10:13 -
Hanya Mau Baleba, Penyebab MU Tidak Beli Gelandang Baru di Musim Panas 2025
Liga Inggris 7 September 2025, 09:58 -
Demi Derby Manchester, Matheus Cunha Kebut Pemulihan Cederanya
Liga Inggris 7 September 2025, 09:45 -
Winitasha Alya dan Tren Penonton Perempuan di Laga Timnas Indonesia
Tim Nasional 7 September 2025, 08:39
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24