Pertanyaan untuk Arsenal: Sebenarnya Apa Salah Mesut Ozil?
Richard Andreas | 22 Oktober 2020 00:30
Bola.net - Karier Mesut Ozil berbelok ke arah yang paling buruk bagi pesepak bola profesional. Dia masih berstatus pemain Arsenal, tapi hampir pasti tidak akan bermain musim ini.
Rabu (21/10/2020) malam WIB, Arsenal mengumumkan daftar final 25 pemain untuk Premier League musim ini. Nahasnya tidak ada nama Ozil di sana, dia tidak didaftarkan secara resmi.
Tentu pengumuman ini mengejutkan. Perlakuan Arsenal terhadap Ozil dikecam, sebab bagaimanapun Ozil pernah jadi salah satu pemain terpenting The Gunners beberapa tahun lalu.
Kira-kira apa penyebab Arsenal berlaku buruk pada Ozil? Salah klub atau salah Ozil sendiri? Scroll ke bawah ya, Bolaneters!
Sebelumnya pernah
Ini bukan pertama kalinya Arsenal mengumumkan pencoretan Ozil. Beberapa waktu lalu mereka pun mengumumkan daftar final skuad untuk ajang Liga Europa, tidak ada Ozil di sana.
Saat itu fans Arsenal mulai mengkritik, tapi masih belum segencar serang. Diduga Ozil tidak didaftarkan di Liga Europa supaya tenaganya bisa digunakan penuh di Premier League.
Kini, dugaan itu ternyata salah besar. Arsenal pun mencoret Ozil dari daftar skuad untuk Premier League. Tentu kasus ini semakin ramai dibicarakan.
Apa hanya masalah malas dan gaji?
Dua tahun terakhir, Ozil jarang mendapatkan kesempatan bermain, tapi alasannya terus berubah-ubah. Ada kalanya pelatih menegaskan alasan keputusan teknis.
Lalu ada pula gosip Ozil tidak berlatih cukup keras, bahwa fisiknya tidak cukup tangguh untuk sepak bola Inggris. Ozil juga dicap pemalas, tidak mau bertahan, dan banyak gosip lainnya.
Situasi Ozil semakin sulit karena dia merupakan pemain dengan gaji terbesar di Arsenal, yakni 350.000 pounds per pekan. Alhasil, justru dia yang semakin disalahkan, dianggap pemakan gaji buta, memeras klub.
Masalahnya, perlahan-lahan Arsenal mulai kehabisan dalih. Rasa-rasanya ada alasan lain di balik pengabaian Ozil, tidak mungkin hanya karena malas, sebab seharusnya itu bisa diselesaikan dengan latihan keras.
Ada masalah lain?
Lebih lanjut, Ozil tak pernah menduga bahwa gaji besar yang dia terima justru bisa menyulitkannya sendiri. Tentu dia tidak tahu bahwa dia tidak akan bermain lagi ketika meneken perpanjangan kontrak pada tahun 2018 lalu.
Gaji besar ini pun seharusnya tak jadi masalah andai Ozil mendapatkan kesempatan bermain dan dia bisa membuktikan diri di lapangan. Fans akan maklum asal Ozil terus memberikan kontribusi untuk tim.
Masalahnya, Arsenal tak pernah memberi kesempatan itu. Ozil jadi terpojokkan, mudah disalahkan. Padahal tidak ada yang tahu bagaimana situasi sebenarnya.
Ozil hanya diam
Yang perlu diperhatikan, meski terus diserang kabar tak sedap, mulai disebut pemalas hingga makan gaji buta, Ozil belum pernah melontarkan komentar pedas.
Dia lebih banyak diam, tidak ada komentarnya yang memojokkan Arsenal. Padahal, andai dia benar diperlakukan tidak adil, seharusnya Ozil bisa saja menyerang klub di depan media.
Ozil tidak melakukannya, lebih banyak diam, mencoba berlatih sekeras mungkin. Hanya baru-baru ini dia bicara, itu pun lebih berupa klarifikasi.
Pesan tersirat Ozil?
Ya, Ozil merilis pernyataan resmi melalui media sosial Twitter-nya. Dia mengaku patah hati dan kecewa dengan perlakuan klub, tapi tetap tidak ada kalimat yang memojokkan Arsenal dalam pernyataan ini.
Ozil pun mengaku situasinya sempat membaik, tapi entah mengapa kembali terpojok dan tidak mendapatkan kesempatan bermain.
Di akhir pesannya, Ozil menulis satu kalimat yang diyakini mengandung pesan tersirat: "Saya akan terus berlatih sebaik mungkin dan jika mungkin menggunakan suara saya untuk melawan kekejaman kemanusiaan dan untuk keadilan."
Menurut sejumlah laporan yang beredar, suara-suara itulah yang jadi titik awal masalah Ozil. Kabarnya pihak klub tidak senang jika pemain Arsenal terlibat masalah politik dunia, dengan risiko merusak citra klub.
Ozil sendiri dikenal vokal bicara soal kekerasan terhadap kemanusiaan di belahan dunia lain. Mungkinkah ini jadi alasan perlakuan buruk Arsenal terhadap Ozil?
Sumber: Berbagai sumber
Baca ini juga ya!
- Nganggur di Inter Milan, Manchester United Siap Tampung Christian Eriksen
- Mau Ben White, Liverpool Harus Setor Segini ke Brighton
- Demi Jadi Pemain Kelas Dunia, Marcus Rashford Diminta Pelajari Legenda MU Ini
- Curhatan Mesut Ozil Usai tak Dimasukkan ke Skuat Arsenal: Loyalitas Itu tak Mudah Didapat
- Usai PSG, Manchester United Kini Bidik Kemenangan Lawan Chelsea
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
PSV Eindhoven vs Napoli: Kota Teknologi Bertemu Kota Seni di Liga Champions
Liga Champions 21 Oktober 2025, 16:25 -
Arsenal vs Atletico Madrid: Bagaimana Rekor The Gunners Melawan Tim Asal Spanyol?
Liga Champions 21 Oktober 2025, 16:19 -
Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
Otomotif 21 Oktober 2025, 16:08
LATEST UPDATE
-
Prediksi Real Madrid vs Juventus 23 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 22:29 -
Prediksi Eintracht Frankfurt vs Liverpool 23 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 22:07 -
Dilema Juventus: Biaya Pemecatan Igor Tudor dan Beban Finansial Klub
Liga Italia 21 Oktober 2025, 21:47 -
Apakah Arne Slot Akan Dipecat Liverpool?
Liga Inggris 21 Oktober 2025, 21:25 -
Villarreal vs Manchester City: Berapa Gol Bakal Dicetak Erling Haaland?
Liga Champions 21 Oktober 2025, 21:15 -
Prediksi Atalanta vs Slavia Praha 23 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 20:58 -
Prediksi Sporting Lisbon vs Marseille 23 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 19:57 -
Prediksi AS Monaco vs Tottenham 23 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 19:16
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04