Raheem Sterling, Rasisme dan Media Sosial
Asad Arifin | 12 September 2019 14:59
Bola.net - Rasisme masih menjadi momok bagi sepak bola internasional di tahun 2019 ini. Sosok Raheem Sterling belakangan muncul dan dianggap sebagai representasi perlawanan pada aksi rasisme.
Raheem Sterling beberapa kali menjadi sasaran aksi rasisme. Salah satunya terjadi ketika Inggris berjumpa Serbia pada babak Kualifikasi Euro 2020 di Stadion Pod Goricom, Selasa (26/3) silam.
Pemain klub Manchester City itu tidak tinggal diam dengan serangan rasis kepadanya itu. Dia meminta FIFA untuk menindak tegas hal tersebut. Namun, tindak rasisme sejauh ini belum juga berhenti.
Belakangan, ada Paul Pogba dan Tamy Abraham yang mendapat serangan rasisme. Mereka mendapat ejekan berbau rasisme lewat akun media sosial. Hal ini mendapat tentangan dari banyak pihak di sepak bola.
Contoh Raheem Sterling, Bersuuara Lawan Rasisme
Pemain Watford, Troy Deeney, menyadari bahwa membendung aksi rasisme bukan perkara yang mudah. Harus ada keinginan yang kuat dari semua pihak. Dia memuji Raheem Sterling yang berani buka suara untuk menentang rasisme.
"Pertanyaannya adalah, pernahkah itu hilang? Itu akan menjadi pertanyaan terbesar," buka Troy Deeney kepada Sky Sports.
"Saya pikir kita hidup di masa di mana kita bisa menyorotnya dengan lebih mudah. Kita bisa menyorotnya dengan media sosial dan Raheem Sterling telah menjadi wajah dan titik pembicaraan untuk semuanya."
"Hal terbaik yang dia lakukan adalah secara terbuka keluar dan berbicara tentang hal itu dan bagi banyak anak muda sekarang, dia harus menjadi contoh dari apa yang harus dilakukan. Jika Anda melihat suatu masalah, bersuaralah," tegas Troy Deeney.
Media Sosial dan Sulit Mebendung Rasisme
Para pelaku sepak bola belakangan mulai aktif bersuara agar platform media sosial mulai peduli dengan tindak rasisme. Ada keinginan agar platform media sosial juga ikut menyaring komentar-komentar rasis.
"Tentu saja Anda harus mulai dengan media sosial karena sekarang sangat kuat," kata Deeney.
"Semoga Twitter, Instagram, dan platform media sosial semacam ini bisa mendapatkan pemahaman tentang bagaimana rasanya dari perspektif pemain dan orang normal di jalanan, karena kita hampir di tahun 2020 dan mereka seharusnya tidak menderita seperti itu," tegas Troy Deeney.
Rasisme sendiri sejak lama sudah coba disingkirkan dari sepak bola internasional. Tetapi, sejauh ini masih ada saja aksi rasis di pentas sepak bola.
Sumber: Sky Sports
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Sindiran Halus di Balik Pujian: Guardiola Komentari Umpan Rabona Rayan Cherki
Liga Inggris 7 Desember 2025, 08:49
-
Jadwal Lengkap Manchester United 2025/2026
Liga Inggris 7 Desember 2025, 07:07
-
Man of the Match Leeds United vs Liverpool: Hugo Ekitike
Liga Inggris 7 Desember 2025, 07:05
-
Hasil Lengkap, Klasemen, Jadwal dan Top Skor Premier League 2025/2026
Liga Inggris 7 Desember 2025, 05:59
LATEST UPDATE
-
Prediksi Timnas Indonesia U-22 vs Filipina 8 Desember 2025
Tim Nasional 7 Desember 2025, 19:08
-
Adenanta Putra Bicara Peluang Promosi ke ASB1000 Bareng Astra Honda di ARRC 2026
Otomotif 7 Desember 2025, 17:40
-
Update Klasemen Asia Road Racing Championship ARRC ASB1000 2025
Otomotif 7 Desember 2025, 16:48
-
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV dan Vidio, 6-9 Desember 2025
Liga Inggris 7 Desember 2025, 16:46
-
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di SEA Games 2025
Tim Nasional 7 Desember 2025, 16:38
-
Update Klasemen Asia Road Racing Championship ARRC SS600 2025
Otomotif 7 Desember 2025, 15:53
-
Update Klasemen Asia Road Racing Championship ARRC AP250 2025
Otomotif 7 Desember 2025, 15:03
LATEST EDITORIAL
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26









