Review: Drama dan Penalti Depak Chelsea
Editor Bolanet | 19 Februari 2011 22:30
Berstatus sebagai juara bertahan, The Blues dipaksa melakoni partai ulangan setelah pada pertemuan pertama di Goodison Park, bermain imbang 1-1 dan mereka berusaha memanfaatkan keuntungan bermain di kandang untuk mengunci tiket ke putaran kelima.
Namun skuad The Toffees tak mudah dibekuk begitu saja. Chelsea yang tak pernah mengalahkan Everton sejak final Piala FA edisi 2009 dan hanya menang sekali dari enam pertemuan mereka di Stamford Bridge, tampak kesulitan mematahkan catatan tersebut.
Parahnya lagi, The Blues tak mampu menyarangkan bola ke gawang lawan dalam dua pertandingan sebelumnya dan kembali hal itu terulang di laga kali ini kala para penggawa Chelsea gagal memaksimalkan sejumlah peluang yang mereka dapatkan.
Kans terbaik tuan rumah di babak pertama hadir pada menit 20 ketika tendangan bebas Frank Lampard nyaris dibelokkan Phil Jagielka masuk gawang sendiri, beruntung bola menerpa tiang gawang dan tendangan John Terry yang menyambut bola rebound masih melayang tinggi.
Chelsea terus melancarkan serangan ke jantung pertahanan tim tamu, namun lini belakang Everton yang bermain taktis, plus penampilan cemerlang kiper Tim Howard mampu membendung setiap usaha para pemain Chelsea.
Everton sendiri mampu mengimbangi permainan Chelsea dan sesekali melakukan serangan sporadis, namun tak ada yang benar-benar mengancam gawang Petr Cech.
Di akhir babak pertama, terjadi sedikit kontroversi ketika terjatuh di kotak penalti namun wasit menganggapnya melakukan diving dan mengganjar gelandang Brasil itu dengan kartu kuning, meski keputusan itu masih bisa diperdebatkan.
Di babak kedua, tempo permainan tak juga berubah. Kedua kubu saling melancarkan serangan, namun baik Chelsea maupun Everton tak mampu memecah kebuntuan.
menyia-nyiakan sejumlah peluang emas untuk membawa timnya unggul, dan hingga babak kedua usai tak satu pun gol tercipta sehingga pertandingan pun dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Publik Stamford Bridge yang terlihat tegang akhirnya bersorak ketika menebus kegagalannya di menit 104.
Dimulai dari aksi Nicolas Anelka yang lolos di sisi kanan dan mengirim umpan silang ke kotak penalti, bola dikontrol oleh Didier Drogba dan jatuh di depan yang tanpa ampun segera melesakkan bola ke gawang Everton.
Setelah gol tersebut, Chelsea tampak sedikit terlena dan membiarkan Everton leluasa menyerang. Buntutnya tim tamu bisa menyamakan kedudukan jelang pertandingan terakhir lewat tendangan bebas Leighton Banes.
Hingga wasit meniup peluit panjang, kedua kubu tak lagi mampu menambah gol sehingga laga pun harus dilanjutkan dengan drama adu penalti.
Chelsea yang enam kali gagal dalam tujuh adu penalti terakhir di semua ajang, tampaknya bakal mengakhiri rekor negatif tersebut saat Lampard sukses mengeksekusi penalti pertama Chelsea dan Cech mampu menepis tembakan algojo pertama Everton, Banes.
Namun setelah Drogba dan Jagielka sama-sama berhasil menjalankan tugasnya masing-masing, penendang ketiga Chelsea, gagal menaklukkan Howard. Mikel Arteta kemudian membawa Everton menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Eksekusi Michael Essien dan John Heitinga yang dijalankan dengan sukses mempertahankan skor 3-3.
Chelsea harus tertunduk ketika tendangan Ashley Cole melayang tinggi keluar gawang, sementara kapten Phil Neville sukses menyarangkan bola untuk membawa Everton melangkah ke putaran kelima menghadapi Reading.
Kegagalan ini seolah menjadi ulangan memori buruk Chelsea ketika disingkirkan Milwall tahun 1995 silam, juga di putaran keempat Piala FA dan melalui drama adu penalti. (bola/row)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Pelatih Prancis Soal Cedera Dembele-Doue: PSG Bukan Lawan Kami
Piala Dunia 9 September 2025, 13:02 -
Prediksi Ekuador vs Argentina 10 September 2025
Piala Dunia 9 September 2025, 12:38 -
Kontribusi Susilo Bambang Yudhoyono di Dunia Olahraga Lewat Tim Voli Putra LavAni
Voli 9 September 2025, 11:59 -
Tak Sekadar Tumpul, Ini Kata Kluivert Soal Serangan Indonesia vs Lebanon
Tim Nasional 9 September 2025, 11:39 -
Nasib Gerald Vanenburg Dipertaruhkan di Laga Hidup-Mati Timnas Indonesia U-23
Tim Nasional 9 September 2025, 11:28 -
Pekerjaan Tersulit Itu Menjadi Kiper MU, Mampukah Senne Lammens Mengembannya?
Liga Inggris 9 September 2025, 11:26 -
Timnas Indonesia Perlu Lebih Berani dan Kreatif di Lini Tengah dan Depan
Tim Nasional 9 September 2025, 11:13 -
Ranking 9 Blunder Andre Onana di MU, Nomor 1 Masih Membekas di Fans Setan Merah
Liga Inggris 9 September 2025, 11:00 -
Membandingkan Hasil Indonesia, Arab Saudi, dan Irak di FIFA Matchday September 2026
Tim Nasional 9 September 2025, 10:45
LATEST EDITORIAL
-
Siapa Suksesor Mohamed Salah di Liverpool? Ini 5 Kandidatnya
Editorial 8 September 2025, 14:06 -
7 Transfer Musim Panas 2025 yang Langsung Meledak: Ekitike Gak Percuma Dibeli Mahal
Editorial 8 September 2025, 13:20 -
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48