4 Statistik yang Membuat AC Milan Unggul di Derby: Analisis jelang Bentrokan dengan Inter

Gia Yuda Pradana | 14 November 2025 23:40
4 Statistik yang Membuat AC Milan Unggul di Derby: Analisis jelang Bentrokan dengan Inter
Serie A 2024/25: Strahinja Pavlovic (kanan) vs Marcus Thuram di derby AC Milan vs Inter Milan pada pekan 23 (c) AP Photo/Antonio Calanni

Bola.net - Derby della Madonnina setelah jeda internasional nanti menghadirkan nuansa berbeda. AC Milan dan Inter Milan baru saja resmi membeli San Siro, menjadikan pertemuan mereka ini sebagai laga bersejarah di tengah kerja sama yang belakangan berlangsung damai. Akan tetapi, ketenangan itu bisa berubah seketika ketika kedua raksasa Milano kembali berebut posisi teratas Serie A.

Dalam situasi klasemen yang begitu ketat, kemenangan akan menghadirkan konsekuensi besar. Jika Inter menang, jarak menjadi lima poin. Namun, AC Milan bisa merebut puncak klasemen bila berhasil mengamankan tiga angka. Intensitas kompetitif dua klub ini jelas kembali memanas.

Advertisement

Menjelang pertandingan, Gazzetta dello Sport menyoroti empat area statistik yang menunjukkan betapa siapnya AC Milan menghadapi rival sekotanya. Angka-angka ini bisa menjadi penentu arah pertandingan, sekaligus gambaran detail bagaimana skuad Massimiliano Allegri berkembang musim ini.

1 dari 5 halaman

Modric Sang Metronom: Milan Penguasa Passing Serie A

Modric Sang Metronom: Milan Penguasa Passing Serie A

Luka Modric (kanan) dipepet Ebenezer Akinsanmiro di laga AC Milan vs Pisa di San Siro, Sabtu (25/10/2025). (c) AP Photo/Antonio Calanni

Sejauh musim berjalan, AC Milan menjadi tim dengan jumlah umpan sukses terbanyak di liga. Dari 5.468 umpan yang dilepaskan, 4.834 mencapai sasaran—tingkat keberhasilan 85,6% yang menggambarkan presisi tinggi. Angka tersebut tidak hanya menunjukkan pendekatan metodis, tetapi juga mentalitas bermain yang semakin matang.

Sosok yang menjadi teladan ritme permainan ini adalah Luka Modric. Ia telah melepaskan 762 umpan dan mempertahankan akurasi 90,8%, tertinggi di Serie A. Kehadirannya membuat fase build-up lebih stabil dan ritmis. Matteo Gabbia serta Samuele Ricci turut memberi kontribusi besar dengan konsistensi mereka dalam mengalirkan bola. Dengan pendekatan pressing yang lebih rendah, Milan mampu mengendalikan tempo secara efisien.

2 dari 5 halaman

Allegri dan Konsistensi Line-up: Minim Rotasi, Stabilitas Maksimal

Allegri dan Konsistensi Line-up: Minim Rotasi, Stabilitas Maksimal

Pelatih AC Milan, Massimiliano Allegri (kiri), dan pelatih Parma, Carlos Cuesta, sebelum pertandingan Serie A antara Parma dan AC Milan di Parma, Italia, Sabtu, 8 November 2025 (c) Massimo Paolone/LaPresse via AP

Massimiliano Allegri tercatat sebagai pelatih dengan pergantian pemain paling sedikit di liga. Dalam 11 pertandingan, ia hanya melakukan 39 pergantian—rata-rata 3,5 per laga. Tanpa beban kompetisi Eropa, kebutuhan rotasi memang lebih kecil.

Selain itu, kedalaman skuad Milan tidak begitu luas, dan beberapa cedera membuat pilihan lini cadangan terbatas. Akan tetapi, Allegri menunjukkan kepercayaan besar pada starter utamanya. Konsistensi ini membantu tim membangun kesinambungan taktik dan menjaga struktur permainan lebih solid.

3 dari 5 halaman

Pressing Rendah, Efektivitas Tinggi: Milan Tim dengan Pelanggaran Tersedikit

Pressing Rendah, Efektivitas Tinggi: Milan Tim dengan Pelanggaran Tersedikit

Pemain AC Milan, Rafael Leao, mencetak gol melalui titik penalti dalam pertandingan Serie A antara Parma dan AC Milan di Parma, Italia, Sabtu, 8 November 2025 (c) Massimo Paolone/LaPresse via AP

Dalam urusan pressing, Milan mengambil pendekatan berbeda dibanding beberapa musim terakhir. Mereka rata-rata melakukan kurang dari 10 pelanggaran per laga, jauh di bawah Inter yang mendekati 14,5.

Gaya bermain lebih tenang ini berdampak positif: AC Milan menjadi tim dengan kartu kuning paling sedikit musim ini. Situasi ini mungkin berubah di derby—partai yang selalu menghadirkan tensi emosional tinggi—tapi setidaknya Milan hadir dengan disiplin struktural yang lebih baik.

4 dari 5 halaman

Raja Dribel: Saelemaekers Mendobrak Ekspektasi

Raja Dribel: Saelemaekers Mendobrak Ekspektasi

Pemain AC Milan, Alexis Saelemaekers (kanan), mencetak gol dalam pertandingan Serie A antara Parma dan AC Milan di Parma, Italia, Sabtu, 8 November 2025 (c) Massimo Paolone/LaPresse via AP

Semua orang mungkin mengira Rafael Leao adalah pemimpin dribel Milan. Namun, statistik berbicara lain. Alexis Saelemaekers justru menjadi motor progresi bola melalui dribel dengan 29 dribel sukses—terbanyak di skuad.

Jumlah itu bahkan lebih dari setengah total dribel sukses Inter (51). Secara keseluruhan, Milan mencatat 75 dribel sukses, menunjukkan bahwa meskipun mereka bermain lebih metodis, progresi individu tetap menjadi senjata penting. Kontras dengan Inter yang lebih agresif, area ini bisa menjadi faktor pembeda di derby nanti.

Dengan empat area statistik ini, AC Milan hadir sebagai tim yang lebih rapi, presisi, dan efektif. Angka-angka tersebut memang tak menjamin kemenangan, tetapi memberi gambaran jelas bahwa Milan memiliki fondasi kuat untuk menantang Inter dalam salah satu Derby della Madonnina paling penting dalam beberapa tahun terakhir.

Sumber: La Gazzetta dello Sport, Sempre Milan

LATEST UPDATE