Bagi Tim Seperti Inter Milan, Ini Adalah Sebuah Kewajiban dan Tanggung Jawab

Gia Yuda Pradana | 30 Oktober 2025 11:13
Bagi Tim Seperti Inter Milan, Ini Adalah Sebuah Kewajiban dan Tanggung Jawab
Pelatih Inter Milan, Cristian Chivu, memberikan instruksi dari tepi lapangan dalam pertandingan Serie A antara Inter Milan dan Fiorentina di Milan, Italia, Rabu, 29 Oktober 2025 (c) AP Photo/Antonio Calanni

Bola.net - Inter Milan kembali tersenyum di San Siro. Setelah kekalahan menyakitkan dari Napoli akhir pekan lalu, tim asuhan Cristian Chivu menuntaskan amarahnya dengan kemenangan 3-0 atas Fiorentina dalam lanjutan Serie A. Hakan Calhanoglu membuka keunggulan lewat sepakan jarak jauh pada menit ke-66, disusul gol solo cantik Petar Sucic lima menit berselang, sebelum Calhanoglu menutup pesta lewat penalti.

Kemenangan ini bukan hanya mengembalikan kepercayaan diri, tetapi juga menjaga jarak tiga poin dengan Napoli di puncak klasemen. Inter kembali menunjukkan soliditas dan determinasi, dua hal yang sempat goyah di Naples. Namun, Chivu tak mau anak asuhnya terlena dengan hasil tersebut.

Advertisement

“Sebuah tim seperti Inter memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk mengatasi momen sulit demi terus membawa mimpi dan tujuan ke depan,” ujar pelatih asal Rumania itu ke Sky Sport seusai laga.

1 dari 3 halaman

Chivu: Fokus, Kesabaran, dan Energi Kolektif

Chivu: Fokus, Kesabaran, dan Energi Kolektif

Robin Gosens mencoba menghalau bola dari Denzel Dumfries di laga Inter Milan vs Fiorentina, Kamis (30/10/2025) (c) AP Photo/Antonio Calanni

Dalam konferensi pers seusai pertandingan, Chivu menekankan pentingnya keseimbangan mental dan fisik. Menurutnya, kemenangan ini tidak datang dengan mudah. “Hari ini sama sekali tidak mudah. Fiorentina terorganisir dengan baik dan berusaha menyerang lewat serangan balik,” ujarnya.

Inter memang kesulitan menembus pertahanan rapat tim tamu di babak pertama. “Kami kesulitan di 20 meter terakhir, tapi kami tetap berusaha mencari ruang. Di babak kedua, kami lebih konkret dan determinan,” lanjut Chivu.

Gol Calhanoglu menjadi pembuka jalan bagi perubahan momentum. Setelah unggul, permainan Inter mengalir lebih lancar. “Kami punya kesabaran dan menjaga energi fisik serta mental di level tertinggi. Saat fase kedua permainan datang, kami menemukan kejelasan, ruang, dan determinasi,” jelasnya.

Chivu juga menyoroti keseimbangan skuadnya yang membuat para pemain muda bisa berkembang tanpa tekanan berlebih. “Benar untuk memberi penghargaan kepada pemain muda, tapi harus hati-hati dalam menempatkannya. Kami beruntung karena memiliki tim yang mendukung mereka, baik di pertandingan maupun di sesi latihan,” tambahnya.

2 dari 3 halaman

Sucic dan Bisseck, Dua Permata yang Terasah

Sucic dan Bisseck, Dua Permata yang Terasah

Skuad Inter Milan merayakan gol Petar Sucic ke gawang Udinese, Kamis (30/10/2025) (c) AP Photo/Antonio Calanni

Salah satu momen paling emosional malam itu datang dari Petar Sucic. Gelandang muda asal Kroasia itu mencetak gol perdananya di San Siro dan tak kuasa menahan euforia. “Saya belum pernah tenang dalam selebrasi selama beberapa bulan ini,” ucap Chivu sambil tersenyum. “Saya senang untuknya, karena dia gelandang lengkap yang bisa bermain di banyak posisi. Dia punya kualitas dan mesin yang kuat, serta menempuh banyak area permainan.”

Bagi Chivu, Sucic bukan sekadar pemain muda potensial, tapi simbol dari semangat kolektif Inter. “Ketika dia mencapai kotak penalti, saya senang karena dia punya kemampuan teknis dan ketenangan seperti yang dia tunjukkan hari ini,” tuturnya.

Selain Sucic, Chivu juga memuji performa Yann Bisseck yang tampil solid di lini belakang. “Saya senang untuk Yann. Saya selalu berpikir dia bisa bermain sebagai bek tengah,” katanya. “Kami pernah mencoba itu di Belgia, dan hari ini dia mengulanginya melawan lawan seperti Kean yang bisa membuatmu kesulitan.”

Chivu mengaku masih memberi banyak arahan kepada bek mudanya itu. “Ketika dia datang minum air, saya bilang padanya untuk tidak melakukan intersepsi bola terbuka dan tidak tertangkap dalam serangan balik. Namun, keberanian untuk menjaga garis tinggi tetap penting,” jelasnya.

Sebagai mantan bek, Chivu tahu betul pentingnya keseimbangan antara agresivitas dan kehati-hatian. “Jika ragu, lebih baik mundur daripada mencoba intersepsi. Itu aturan saya, bahkan ketika saya masih bermain,” ujarnya menutup.

Inter Milan kembali menunjukkan karakternya sebagai tim besar. Kemenangan atas Fiorentina memang menenangkan, tetapi bagi Chivu, jalan menuju Scudetto masih panjang. Dengan kombinasi pengalaman dan darah muda seperti Sucic dan Bisseck, Inter kini tampak punya fondasi kuat untuk menghadapi tantangan berikutnya — dengan kepala tetap dingin dan kaki tetap berpijak di tanah.

Sumber: Sky Sport, Sempre Inter

LATEST UPDATE