Menyesal Tinggalkan Real Madrid? Ini 5 Alasan Cristiano Ronaldo Menderita di Juventus
Richard Andreas | 20 Juni 2020 08:01
Bola.net - Nama Cristiano Ronaldo terus dibicarakan beberapa hari terakhir. Ronaldo dianggap gagal mencapai level permainan terbaiknya bersama Juventus, yang jelas mengecewakan.
Pembicaraan ini mulai memanas setelah Juve harus menyerah dari Napoli di final Coppa Italia beberapa hari lalu. Juve seharusnya jadi unggulan meraih juara, tapi mereka tidak berdaya di babak adu penalti dan mengaku kalah.
Kegagalan inilah yang membuat nama Ronaldo melambung, meski untuk alasan yang tidak baik. Ronaldo dianggap tidak bisa jadi pembeda, tidak bisa memikul beban tim.
Fans Juve mungkin berhak berpandangan seperti itu, tapi mereka pun harus memahami bahwa kesulitan Ronaldo bukan hanya karena dirinya sendiri. Ada pula faktor eksternal yang tidak bisa dia kontrol.
Singkatnya, ada 5 alasan mengapa Ronaldo gagal mencapai level terbaiknya di Juventus. Apa saja? Scroll ke bawah ya, Bolaneters!
5. Rekan setim kurang tangguh?
Selama membela Madrid, Ronaldo selalu mendapatkan bantuan dari beberapa pemain untuk mencapai minimal 40 gol dalam semusim. Sekarang, di Juventus, tidak banyak pemain yang bisa membantunya mencetak banyak gol.
Bahkan, rasanya masuk akal menyebut level Juve yang sekarang masih ada di bawah Madrid yang bersinar bersama Ronaldo beberapa tahun lalu. Itulah faktanya, fans Juve harus rela mengakui.
Jika alasan ini terbukti benar, berarti Juve harus mencari cara untuk mendatangkan lebih banyak pemain yang bisa membantu Ronaldo mencetak lebih banyak gol.
4. Bagi Sarri, tim lebih penting dari satu pemain saja
Sayangnya, Ronaldo tidak ditangani pelatih yang berpikir bahwa dia harus jadi pemain utama yang memikul semua beban dalam pertandingan.
Bos Juve sekarang, Sarri, tidak pernah mengistimewakan salah satu pemain tertentu, bahkan jika pemain itu Ronaldo. Dia hanya mencoba merancang tim untuk menemukan keseimbangan dalam bertahan dan menyerang.
Ronaldo pun tahu bahwa dia harus bermain untuk tim, bahkan dia melakukannya untuk Madrid. Hanya, bedanya di Madrid dia memang diistimewakan.
3. Liga Champions kian sulit
Tidak ada yang perlu disembunyikan, satu-satunya alasan Juve mendatangkan Ronaldo adalan untuk mewujudkan ambisi mereka menjuarai Liga Champions. Juve tak butuh Ronaldo jika hanya ingin menjuarai Serie A.
Sayangnya, level Liga Champions sejak musim lalu jauh lebih tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya. Sekarang ada banyak tim-tim kuat yang punya peluang besar, termasuk tim-tim Inggris seperti Liverpool dan Manchester City.
Biasanya saingan tersulit Juve hanya datang dari Spanyol, entah Real Madrid atau Barcelona. Sekarang, ada penatang dari Inggris yang juga merepotkan.
2. Gaya defensif sepak bola Italia
Sehebat apa pun, striker yang baru tiba di Serie A niscaya kesulitan. Mereka bakal berhadapan dengan kualitas pertahanan yang jauh lebih baik, bahkan untuk tim-tim kelas menengah ke bawah.
Karena itulah torehan gol Ronaldo musim lalu tidak terlalu baik. Angkanya meningkat musim ini, tapi masih jauh dari level Ronaldo yang biasanya.
Singkatnya, Ronaldo tidak akan bisa mencetak banyak gol semudah di Premier League dan La Liga. Dia sudah memahami itu, yang sayangnya juga dipersulit faktor-faktor lainnya.
1. Usia tidak bisa dibohongi
Ronaldo tidak lagi muda, dia sudah 35 tahun. Meski daya tahan fisiknya luar biasa, harus diakui bahwa Ronaldo yang sekarang tidak sehebat beberapa tahun lalu.
Kapten Timnas Portugal ini mungkin masih akan bermain di level tingi sampai beberapa tahun ke depan, tapi sepertinya fans Juve harus berhenti berharap Ronaldo bakal bermain sama gesitnya dengan saat masih membela Madrid.
Untuk menyiasati pertambahan usia, Ronaldo sekarang menjelma bermain sebagai striker. Dia tidak perlu banyak berlari, hanya perlu menunggu dan memaksimalkan peluang yang tiba.
Namun, apa yang bisa diperbuat Ronaldo jika peluang itu tidak kunjung tiba?
Sumber: Berbagai sumber
Baca ini juga ya!
- 4 Pemain Ini Pernah Merasakan Tangan Dingin Klopp dan Guardiola, Apa Bedanya?
- 7 Alasan Kenapa Harry Kane Harus Cabut dari Tottenham, Siap ke Manchester United?
- Mengingat Kembali 5 Kritik Pedas Shin Tae-yong untuk Sepak Bola Indonesia
- Hikayat Persebaya Surabaya: Klub Peraih Gelar Liga Indonesia 1996-1997 dan 2004
- Membandingkan Hasil yang Diraih Arsenal Bersama dan Tanpa Mesut Ozil, Bagusan Mana?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV, MOJI, dan Vidio, 25-26 Oktober 2025
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 18:15
-
Prediksi Sassuolo vs AS Roma 26 Oktober 2025
Liga Italia 24 Oktober 2025, 17:53
-
Jadwal Lengkap Manchester United 2025/2026
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 16:41
-
Jadwal Lengkap Serie A 2025/2026
Liga Italia 24 Oktober 2025, 16:39
LATEST UPDATE
-
Prediksi Lazio vs Juventus 27 Oktober 2025
Liga Italia 24 Oktober 2025, 19:37
-
Prediksi BRI Super League: Persik Kediri vs PSM Makassar 25 Oktober 2025
Bola Indonesia 24 Oktober 2025, 18:35
-
Prediksi BRI Super League: Bali United vs Persita Tangerang 25 Oktober 2025
Bola Indonesia 24 Oktober 2025, 18:29
-
Prediksi Real Madrid vs Barcelona 26 Oktober 2025
Liga Spanyol 24 Oktober 2025, 18:29
-
Saksikan dan Nonton Liga Inggris 2025/26: Chelsea vs Sunderland Tayang di Vidio
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 18:26
-
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV, MOJI, dan Vidio, 25-26 Oktober 2025
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 18:15
-
Prediksi Sassuolo vs AS Roma 26 Oktober 2025
Liga Italia 24 Oktober 2025, 17:53
-
Prediksi Aston Villa vs Manchester City 26 Oktober 2025
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 17:09
-
Manuver Baru Menkeu Purbaya: Rekrut 'Hacker' Perkuat Sistem Coretax
News 24 Oktober 2025, 16:56
-
Cara Cek BLT Kesra 2025 dengan Mudah: Panduan Lengkap Penerima dan Pendaftaran
News 24 Oktober 2025, 16:55
-
Jadwal Lengkap BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 24 Oktober 2025, 16:46
LATEST EDITORIAL
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56






