Ranieri, Roma, dan Perpisahan yang Menggetarkan Hati
Gia Yuda Pradana | 19 Mei 2025 12:51
Bola.net - Musim 2024/25 menjadi salah satu musim paling bergolak dalam sejarah AS Roma. Klub ibu kota Italia ini seperti kehilangan arah setelah dua kali mengganti pelatih hanya dalam hitungan bulan.
Daniele De Rossi membuka musim sebagai pelatih kepala, tapi posisinya tak bertahan lama. Ivan Juric datang sebagai pengganti, tapi hasil tak kunjung membaik.
Kekalahan demi kekalahan membuat Roma terjerembap di papan bawah klasemen Serie A. Situasi mendesak itu memaksa manajemen klub memanggil kembali Claudio Ranieri, sosok yang sebelumnya pernah menukangi Roma pada 2009–2011 dan 2019.
Kembalinya Ranieri di bulan November menandai titik balik. Pelatih veteran itu turun gunung dan wajah Roma pun berubah drastis.
Kemenangan di Tengah Perpisahan Ranieri
Ranieri resmi diumumkan sebagai pelatih Roma pada 14 November 2024. Dia datang dalam kondisi darurat, ketika klub sedang berada di ambang zona degradasi dan nyaris kehilangan arah.
Secara perlahan, Roma bangkit. Mereka menorehkan rekor 19 pertandingan tak terkalahkan dan kembali bersaing untuk tiket Liga Champions.
Namun, pada pekan ke-36, kekalahan 1-2 dari Atalanta menjadi pukulan telak. Meski begitu, Roma mampu bangkit dan mengalahkan AC Milan 3-1 di pekan ke-37, pertandingan terakhir Ranieri di Stadio Olimpico.
"Terima kasih kepada kalian semua. Enam puluh tahun lalu saya ada di tribune bersama kalian. Sekarang saya kembali meminta bantuan kalian untuk langkah terakhir," ucap Ranieri menyentuh hati suporter usai laga, seperti dikutip Football Italia.
Tangisan Seorang Romanista
Usai laga melawan Milan, penghormatan besar diberikan kepada Ranieri. Sebuah parade lapangan digelar sebagai bentuk terima kasih atas kariernya bersama Giallorossi.
“Rasanya luar biasa karena dihargai oleh orang-orang sendiri adalah sesuatu yang indah,” ujar Ranieri di zona wawancara pasca-pertandingan.
Dia menambahkan, “Kami memulai dalam situasi sulit, tapi tim tidak kehilangan arah. Saya bangga pada pemain, suporter, dan presiden klub.”
Sebelum laga dimulai, Curva Sud menampilkan koreografi bertuliskan pesan terima kasih yang memenuhi seluruh tribun. “Saya sampai berharap wasit cepat meniup peluit saja,” akunya sambil menahan tangis.
Keyakinan dan Ketulusan Seorang Pelatih Bernama Ranieri
Ranieri menegaskan bahwa dia tidak pernah menjanjikan target muluk. “Saya tak pernah percaya pada target apa pun. Saya hanya percaya pada kerja keras dan membersihkan pikiran setelah menang atau kalah.”
Meski Roma masih berada di peringkat lima dan harus berharap Juventus terpeleset, Ranieri tetap tenang. “Kami akan bermain melawan Torino dengan karakter kami, lalu lihat hasil akhirnya,” tuturnya.
Dia pun mengenang bagaimana para pemain berdiri bersamanya sejak hari pertama. “Mereka tahu karakter saya. Saya bilang, mereka harus bantu saya karena saya tak bisa sendirian.”
Ranieri menutup, “Kami membuat rekor 19 pertandingan tanpa kalah. Itu periode yang sangat penting dan berarti.” Itu adalah sebuah warisan dari pelatih tua yang datang untuk menyelamatkan, lalu pergi dengan kepala tegak.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Terlewatinya Catatan Gol Francesco Totti di Timnas Italia
Piala Dunia 6 September 2025, 22:08 -
Marselino Ferdinan Cari Jam Terbang di Slovakia Bersama AS Trencin
Tim Nasional 6 September 2025, 20:34 -
Nkunku Bukan Penyerang Tengah, Gimenez Masih Layak Tempati Posisi Nomor 9 AC Milan
Liga Italia 6 September 2025, 20:33
LATEST UPDATE
-
Jadwal, Hasil Lengkap, Klasemen, dan Top Skor Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
Tim Nasional 6 September 2025, 22:55 -
Man of the Match Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Arkhan Fikri
Tim Nasional 6 September 2025, 22:32 -
Terlewatinya Catatan Gol Francesco Totti di Timnas Italia
Piala Dunia 6 September 2025, 22:08 -
Update Klasemen Pembalap MotoE 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:48 -
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
Otomotif 6 September 2025, 21:44 -
Daftar Pabrikan Motor dengan Gelar Dunia Konstruktor MotoGP Terbanyak dalam Sejarah
Otomotif 6 September 2025, 21:36 -
Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Bangkit, Garuda Muda Menang Telak!
Tim Nasional 6 September 2025, 21:30 -
Update Klasemen Pembalap WorldSSP 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:17 -
Hasil Race 1 WorldSSP Prancis 2025: Stefano Manzi Menang, Kalahkan Can Oncu
Otomotif 6 September 2025, 21:13 -
Hanya Andalkan Kontribusi 3 Pembalap, Ducati Kunci Gelar Dunia Konstruktor MotoGP 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:04
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24