Zinedine Zidane Bicara Tentang DNA Juara yang Lahir di Juventus dan Spesialnya Del Piero
Editor Bolanet | 13 Oktober 2025 11:58
Bola.net - Zinedine Zidane tidak akan pernah menjadi legenda seperti sekarang tanpa pengalamannya di Juventus. Gelandang ikonik ini mengakui bahwa mentalitas juaranya ditempa selama berseragam Si Nyonya Tua.
Ia datang dari Prancis sebagai pemain hebat, tetapi baru di Turin ia benar-benar memahami arti kemenangan. Budaya klub yang tanpa kompromi mengubah cara pandangnya terhadap sepak bola selamanya.
Lebih dari sekadar taktik di lapangan, Zidane juga mengenang hubungan personal yang mendalam. Sentuhan manusiawi dari para petinggi klub meninggalkan bekas yang tak terlupakan dalam dirinya.
Bagi Zidane, Juventus adalah sekolah kehidupan yang mengajarkan bahwa kemenangan bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan mutlak di setiap pertandingan.
Standar Kemenangan yang Berbeda
Zidane merasakan perbedaan drastis antara budaya sepak bola di Prancis dan Italia. Ia bergabung dengan Juventus dari Bordeaux pada tahun 1996 dan langsung dihadapkan pada tuntutan yang jauh lebih tinggi.
Di Juventus, tidak ada ruang untuk kegagalan, bahkan dalam pertandingan tandang sekalipun. Mentalitas inilah yang menurutnya menjadi fondasi kesuksesan klub tersebut.
"Saat saya datang dari Prancis, sepak bolanya hebat, tetapi tidak sehebat di Juve. Di sana saya jadi mengerti apa artinya kemenangan," ujar Zidane dilansir dari Festival dello Sport.
"Fakta bahwa kami harus melakukannya sepanjang waktu, bahkan saat tandang. Di Prancis, Anda bisa saja kalah saat tandang. Di Juve, tidak pernah," tegasnya.
Terkesan dengan Gianni Agnelli
Di antara banyak kenangan, hubungan personalnya dengan mantan pimpinan Juventus, Gianni Agnelli, menjadi salah satu yang paling berkesan. Zidane sangat terkesan dengan perhatian yang ditunjukkan sang petinggi.
Agnelli sering kali meneleponnya pada pukul enam pagi hanya untuk memberikan pujian setelah pertandingan. Gestur seperti itulah yang membuat Agnelli menjadi sosok yang sangat ia hormati.
"Hal yang membuat saya terkesan adalah ketika saya bermain bagus, kami akan kembali pukul empat pagi. Dia akan menelepon saya pukul enam," kenang Zidane.
"Dia akan berbicara kepada saya dalam bahasa Prancis dan memuji penampilan saya. Hal-hal seperti inilah yang membuatnya menjadi seorang gentleman," sambungnya.
Sanjungan untuk Alessandro Del Piero
Selama lima tahun membela Juventus, Zidane bermain dengan banyak sekali pemain hebat. Namun, ada satu nama yang menurutnya memiliki sesuatu yang lebih istimewa dibandingkan yang lain.
Ia adalah ikon klub, Alessandro Del Piero. Zidane tanpa ragu menyebut Del Piero sebagai salah satu pemain terkuat yang pernah ada di Italia.
"(Dia) sangat bagus, salah satu yang terkuat yang pernah Anda miliki di Italia," puji Zidane.
"Saya beruntung bisa bermain beberapa tahun dengannya, dan banyak pemain lain juga, seperti Padovano, Vieri, Boksic. Namun, Alex memiliki sesuatu yang spesial," katanya.
Misteri Kegagalan di Liga Champions
Meski memiliki skuad bertabur bintang, Juventus di era Zidane gagal menjuarai Liga Champions. Mereka berhasil mencapai dua partai final namun selalu berakhir dengan kekalahan.
Zidane menyebut bahwa memenangkan kompetisi elite Eropa memang sangat sulit. Menurutnya, dibutuhkan keselarasan banyak hal dan dukungan penuh dari klub untuk bisa meraih trofi tersebut.
"Liga Champions itu berat, sulit untuk bisa sampai ke akhir. Kami berhasil dua kali dan kalah di dua final," ungkapnya.
"Itu tergantung pada klub, apa yang ingin dilakukannya, karena jika Anda ingin menang, Anda perlu menyiapkan banyak hal dan mendapat dukungan dari klub di baliknya," tutup Zidane.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Kisah Serbet Ajaib: Detik-Detik yang Mengubah Takdir Zinedine Zidane
Liga Italia 13 Oktober 2025, 12:34 -
Mengenal Francesco Pio Esposito yang Disebut-sebut Mirip Christian Vieri
Piala Dunia 13 Oktober 2025, 10:30
LATEST UPDATE
-
Link Nonton Streaming Timnas Indonesia U-23 vs India Malam Ini, 13 Oktober 2025
Tim Nasional 13 Oktober 2025, 16:37 -
Julian Nagelsmann Bela Wirtz yang Belum Pecah Telur di Liverpool: Bukan Salahnya
Liga Inggris 13 Oktober 2025, 16:27 -
Terungkap! Ini Alasan Crystal Palace Batalkan Transfer Marc Guehi ke Liverpool
Liga Inggris 13 Oktober 2025, 15:59 -
Daftar Pebulu Tangkis Indonesia dan Hasil Drawing Denmark Open 2025
Bulu Tangkis 13 Oktober 2025, 15:50 -
Kesedihan Mendalam Dirasakan Dean James Usai Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026
Tim Nasional 13 Oktober 2025, 15:39 -
Toprak Razgatlioglu Menolak 'Gagal' di MotoGP Agar WorldSBK Tak Diremehkan Orang
Otomotif 13 Oktober 2025, 15:39 -
Drama di Skuad Italia: Kean Tumbang, Bastoni Absen, Panggung Kini Milik Pio Esposito
Piala Dunia 13 Oktober 2025, 15:26 -
Hakim Tolak Praperadilan Nadiem Makarim, Status Tersangka Tetap Berlaku
News 13 Oktober 2025, 15:07 -
Gempa Bermagnitudo 5,0 Guncang Sumenep, Getarannya Terasa Hingga Malang
News 13 Oktober 2025, 15:04 -
Lothar Matthaus Terang-terangan Lebih Suka Inter Milan Racikan Inzaghi, Bukan Chivu!
Liga Italia 13 Oktober 2025, 14:59
LATEST EDITORIAL
-
5 Bek Tengah Tangguh yang Bisa Didapat Gratis pada 2026
Editorial 13 Oktober 2025, 17:23 -
6 Pemain Manchester United Bisa Gagal Tampil di Piala Dunia 2026
Editorial 13 Oktober 2025, 16:42 -
5 Klub yang Bisa Jadi Tujuan Robert Lewandowski Setelah Tinggalkan Barcelona
Editorial 13 Oktober 2025, 16:00 -
3 Pemain Manchester United yang Berpotensi Cabut Januari Nanti, Mainoo Salah Satunya
Editorial 10 Oktober 2025, 15:51 -
Jangan Cari Penjaga Gawang MU, Ini 5 Kiper Terbaik Premier League Musim Ini
Editorial 10 Oktober 2025, 15:12