Cari Tahu Soal Gingko Biloba: Manfaat, Dosis Penggunaan, serta Efek Sampingnya
Yaumil Azis | 2 September 2020 07:15
Bola.net - Ginkgo biloba adalah salah satu spesies tumbuhan yang masih hidup dalam divisi Ginkgophyta. Sementara spesies lainnya telah dinyatakan punah.
Pohon yang berasal dari China ini memiliki kemiripan dengan fosil berusia 270 tahun lalu. Pohon ini memiliki berbagai kegunaan dalam pengobatan tradisional dan sumber makanan.
Ginkgo biloba diyakini bermanfaat untuk meningkatkan daya ingat dan konsentrasi, serta mengurangi gejala berkaitan dengan demensia.
Suplemen Ginko Biloba terbuat dari ekstrak daun ginkgo yang kaya akan antioksidan sehingga dapat melawan atau menetralkan efek radikal bebas.
Ginkgo Biloba tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul. Suplemen ini mengandung flavonoid yang memiliki sifat antioksidan yang kuat dan terpenoid, yang bisa meningkatkan sirkulasi darah dengan melebarkan pembuluh darah.
Meski demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efektivitas dari gingko biloba.
Berikut ini hasil rangkuman khasiat Ginkgo Biloba dan doses pemakaiannya, dikutip dari Alodokter, Senin (31/8/2020).
Khasiat Ginkgo Biloba
Ginkgo biloba, terutama bagian daunnya, sering digunakan untuk mengatasi daya ingat yang menurun karena cara kerjanya yang sepertinya bisa meningkatkan aliran darah pada pembuluh darah kecil di otak.
Ada penelitian yang menyatakan pro dengan ginkgo biloba, namun ada pula yang kontra. Oleh sebab itu, khasiat ginkgo biloba masih dipertanyakan.
Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitasnya. Berikut ini penjelasan secara lengkap.
- Mengonsumsi ekstrak daun ginkgo biloba disebut-sebut bisa menangani daya ingat. Namun sepertinya hal itu belum dibuktikan sepenuhnya. Penelitian kecil di awal menunjukkan ginkgo biloba bisa memperbaiki fungsi kognitif orang lanjut usia yang memiliki demensia.
Namun, sejumlah studi lebih lanjut menyatakan bahwa tanaman ini tidak dapat mencegah masalah kehilangan daya ingat atau memperlambat penurunan fungsi kognitif atau penyakit Alzheimer pada orang lanjut usia.
Para ahli pun memutuskan untuk tidak merekomendasikan penggunaannya sebagai obat untuk memperbaiki fungsi ingatan.
- Beberapa penelitian merekomendasikan untuk mengonsumsi ginkgo biloba dengan Panax ginseng atau condonopis. Kombinasi itu disebut bisa meningkatkan daya ingat lebih baik ketimbang mengonsumi ginkgo biloba saja. Meski begitu, hal ini juga belum dibuktikan sepenuhnya.
Selain manfaat pada fungsi otak yang belum sepenuhnya terbukti, berikut adalah efek-efek lain ginkgo biloba, yang juga belum terbukti secara kuat:
- Meredakan kecemasan
- Meningkatkan penglihatan penderita diabetes
- Meredakan gejala skizofrenia
- Meredakan vertigo
- Meredakan nyeri payudara sebagai gejala premenstrual syndrome (PMS)
Dosis Ginkgo Biloba
Setiap 1 kapsul atau tablet dari ekstrak Ginkgo Biloba mengandung 24% glikosida flavonoid dan 6% lakton terpene. Di bawah ini adalah dosis Gingko Biloba bagi orang dewasa berdasarkan kondisinya:
- Gangguan kecemasan 80 mg atau 160 mg, 3-4 kali sehari.
- Peningkatan atau pencegahan penurunan fungsi kognitif 120-600 mg per hari.
- Penyakit Alzheimer dan demensia 120-240 mg per hari, dibagi dalam 2-3 kali pemberian.
- Gangguan mata akibat diabetes (retinopati diabetik) 120 mg ekstrak ginkgo, sekali sehari.
- Penyakit arteri perifer 120-240 mg per hari, dibagi dalam 2-3 kali pemberian.
- Vertigo 160 mg per hari, dibagi dalam 1-2 kali pemberian.
- Sindrom premenstruasi (PMS) 40 mg atau 80 mg, dikonsumsi sebanyak 2 kali sehari, mulai dari hari ke-16 siklus menstruasi hingga hari ke-5 siklus menstruasi selanjutnya.
- Glaukoma dan gangguan mata yang serius 120-160 mg, dibagi dalam 2-3 kali pemberian.
- Skizofrenia 120-360 mg per hari.
- Gangguan pergerakan tubuh akibat obat antipsikotik (tardive dyskinesia) 80 mg, 3 kali sehari.
Efek Samping dan Bahaya Ginkgo Biloba
Ekstrak Ginkgo Biloba dapat menyebabkan beberapa efek samping ringan, seperti:
- Sakit perut
- Sakit kepala
- Pusing
- Sembelit
- Jantung berdebar-debar
- Iritasi pada mulut
- Reaksi alergi obat di kulit
Walaupun jarang terjadi, dapat juga muncul efek samping yang serius, yaitu:
- Melemahnya denyut nadi dan merasa akan pingsan.
- Kejang-kejang.
- Memar dan perdarahan tidak normal dari hidung, mulut, vagina, atau rektum.
- Anemia parah pada orang yang kekurangan enzim glucose-6-phosphate dehydrogenase (G6PD).
Sumber: Alodokter
Disadur dari: Bola.com (Hanif Sri Yulianto/Aning Jati)
Diunggah pada: 31 Agustus 2020
Baca Juga:
- Kata-kata Keren John Terry, Kapten Tersukses Chelsea
- Kata-kata Inspiratif Peter Schmeichel, Kiper Legendaris Manchester United
- Kata-kata Keren Roberto Mancini, Pelatih Timnas Italia
- Bukan Sekadar Bumbu, Inilah Ragam Manfaat Jintan Hitam untuk Tubuh
- Deretan Petuah Bijak Soal Sendiri Lebih Baik, Bantu Temukan Jati Diri
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ini 5 Pemain Kunci Timnas Indonesia yang Diprediksi Tampil di Piala Dunia 2030
Tim Nasional 14 Oktober 2025, 12:11 -
Kata Eks Kapten Timnas Indonesia Soal Patrick Kluivert: Konsekuensinya Mundur
Tim Nasional 14 Oktober 2025, 12:06
LATEST UPDATE
-
Ruang Ganti MU 'Meledak' Usai Sukses Permalukan Liverpool di Anfield
Liga Inggris 20 Oktober 2025, 10:59 -
6 Pemain Timnas Indonesia Absen dari Latihan Persib, Bojan Hodak Menjelaskan
Bola Indonesia 20 Oktober 2025, 10:19 -
Allegri si 'Tukang Rem' Euforia
Liga Italia 20 Oktober 2025, 10:00 -
Selamat! Maroko Juara Piala Dunia U-20 2025 Usai Tumbangkan Argentina 2-0
Piala Dunia 20 Oktober 2025, 09:56 -
Liverpool Dikalahkan MU: Van Dijk Biang Kerok, Kerkez Gugup Setengah Mati
Liga Inggris 20 Oktober 2025, 09:38
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain yang Pernah Membela Liverpool dan Manchester United
Editorial 17 Oktober 2025, 21:02 -
4 Bek Tengah Incaran Real Madrid untuk Musim Depan
Editorial 17 Oktober 2025, 20:32 -
Ronaldo Masih Raja! Ini 10 Pesepak Bola dengan Bayaran Tertinggi di Dunia Tahun 2025
Editorial 17 Oktober 2025, 19:53 -
5 Pemenang Golden Boy yang Gagal Penuhi Ekspektasi
Editorial 16 Oktober 2025, 21:44 -
Terancam Gagal ke Piala Dunia, 6 Pemain Inggris Ini Harus Cari Klub Baru di Januari
Editorial 16 Oktober 2025, 21:07