Pahami Penyebab Mata Minus, Bisa Juga Karena Sering Begadang
Anindhya Danartikanya | 14 Desember 2019 11:40
Bola.net - Mata minus atau miopi adalah salah satu gangguan penglihatan yang membuat seseorang sulit melihat objek dari jarak jauh, hingga harus mengenakan kacamata atau kontak lensa sebagai alat bantu.
Dulu, banyak yang mengira rabun jauh hanya dialami orang tua. Namun, faktanya di era modern mata minus tak mengenal usia dan bisa terjadi pada siapa pun, baik anak-anak maupun orang dewasa. Bahkan kini anak-anak sudah berkacamata karena memiliki kebiasaan bermain gadget.
Tetapi selain itu, mata minus juga bisa disebabkan oleh berbagai faktor lainnya, termasuk keturunan. Miopi disebabkan bayangan optik jatuh tak fokus pada retina, melainkan di depan retina hingga membuat bayangan terlihat kabur.
Berikut adalah kebiasaan buruk yang bisa menyebabkan mata minus atau rabun jauh yang perlu diketahui, seperti yang dirangkum dari berbagai sumber.
Kekurangan Zat Karoten
Penyebab mata minus yang pertama adalah kekurangan zat karoten. Bagi Anda yang tidak rajin mengonsumsi zat karoten akan mengalami rabun jauh.
Beberapa dokter spesialis mata menganjurkan orang tua memberikan asupan makanan yang mengandung zat karoten supaya terhindar dari miopi. Zat karoten mudah ditemukan pada sayuran seperti wortel, bayam, hingga tomat.
Zat karoten juga banyak dikandung dalam buah-buahan termasuk pisang, kiwi, pepaya, buah naga, apel, dan lain sebagainya.
Kebiasaan Tak Mematikan Lampu saat Tidur
Mata minus juga bisa dialami bagi mereka yang memiliki kebiasaan tidur dengan cahaya terang. Sebenarnya, tidur akan lebih baik dengan mematikan lampu terlebih dahulu.
Bahkan bayi di bawah 2 tahun juga berisiko terkena mata minus jika sering tidur dalam keadaan terang. Jadi, biasakanlah mematikan lampu terlebih dahulu sebelum tidur.
Sering Menggosok Mata
Banyak orang sering menggosok mata ketika gatal. Padahal, kebiasaan itu bisa menyebabkan mata minus. Terlalu sering menggosok mata bisa memicu konjungtivitas alergi dan infeksi pada mata.
Kebiasaan ini juga bisa menimbulkan risiko keratoconus, yakni terjadinya penipisan dan pembentukan kembali kornea dari bentuk bulat ke kerucut, sehingga bisa menyebabkan hilangnya penglihatan secara bertahap.
Terlalu Sering Bermain Gadget
Sebagian besar orang di zaman sekarang sulit terlepas dari gadget. Bahkan ada beberapa yang tidak bisa jika tidak membuka ponsel meski hanya beberapa menit.
Padahal cahaya pada ponsel bisa menyebabkan radiasi dan kerusakan pada mata. Apalagi, jika bermain gadget dalam ruangan yang gelap dan bermain ponsel dengan jarak cukup dekat dengan mata. Kebiasaan ini bisa meningkatkan risiko rabun jauh.
Melihat Layar Monitor Terlalu Dekat dan Lama
Apakah Anda bekerja di depan monitor seperti komputer atau laptop? Jika Anda terlalu lama bekerja di hadapan monitor, akan berpotensi mengalami rabun jauh atau miopi.
Kebiasaan ini akan semakin parah jika Anda melihat monitor terlalu dekat. Terlalu lama melihat monitor bisa membuat mata bekerja lebih keras lagi. Kondisi inilah yang menyebabkan mata menjadi lelah dan membuat fungsinya melemah.
Terlalu Sering Begadang
Sebagian besar orang memiliki kebiasaan begadang, terutama laki-laki. Namun banyak pula kaum wanita yang sering mengalami insomnia, sehingga begadang hingga larut malam.
Kondisi ini bisa menurunkan fungsi mata karena kurang mendapatkan tidur yang berkualitas, sehingga menyebabkan ketegangan dan kelelahan pada mata. Sebagai solusinya, istirahat atau tidur minimal 6-8 jam setiap hari.
Disadur dari: Bolacom/Penulis: Novie Rachmayanti/Editor: Yus Mei Sawitri/Dipublikasi: 12 Desember 2019
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Tak Pernah Surut: Dukungan Tanpa Henti Keluarga Mees Hilgers untuk Timnas Indonesia
Tim Nasional 11 September 2025, 09:51
LATEST UPDATE
-
Bojan Hodak Puji Penampilan Persib Seusai Bungkam Persebaya di BRI Super League
Bola Indonesia 12 September 2025, 23:53 -
Rizky Ridho dkk Ingatkan Netizen: Jangan Edit Foto Pemain Timnas Indonesia dengan AI
Tim Nasional 12 September 2025, 23:37 -
BRI Super League: Persebaya Kalah di Kandang Persib, Eduardo Perez Tetap Puji Semangat Tim
Bola Indonesia 12 September 2025, 23:28 -
Efek Saga Transfer yang Berkepanjangan, Isak tak Akan Bisa Main Full 90 Menit Bagi Liverpool
Liga Inggris 12 September 2025, 23:19 -
Gas! Arne Slot Tak Tutup Kans Liverpool Gaet Guehi Lagi pada Januari 2026
Liga Inggris 12 September 2025, 22:59 -
Arne Slot Sayangkan Kegagalan Liverpool Angkut Guehi: Kami Memang Menginginkannya
Liga Inggris 12 September 2025, 22:37 -
Hasil Latihan MotoGP San Marino 2025: Marc Marquez Asapi 3 Anak Didik Valentino Rossi
Otomotif 12 September 2025, 21:11 -
Kontrak Kian Menipis, Real Madrid Yakin Bisa Tikung Konate dari Liverpool Tanpa Biaya
Liga Spanyol 12 September 2025, 20:24 -
Bursa Transfer Sudah Ditutup, Chelsea Resmikan Transfer Emanuel Emegha dari Strasbourg
Liga Inggris 12 September 2025, 20:20 -
Hasil Latihan Moto2 San Marino 2025: Celestino Vietti Tercepat, Ungguli Manuel Gonzalez
Otomotif 12 September 2025, 20:12
LATEST EDITORIAL
-
Melihat Besaran Gaji Cristiano Ronaldo dari Masa ke Masa
Editorial 12 September 2025, 15:55 -
10 Transfer Chelsea Era Roman Abramovich yang Bikin Klub dan Fans Menangis
Editorial 12 September 2025, 14:49 -
Chelsea Era Roman Abramovich: 5 Transfer Paling Mahal dan Nasib Mereka Kini
Editorial 12 September 2025, 14:09 -
Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Amorim di Ujung Tanduk
Editorial 11 September 2025, 13:43